Happy reading ✨
-
-
-
-"Plakk"
Papa Bella datang tiba-tiba dengan raut wajah marahnya, lalu menampar Bella begitu saja yang masih berada dalam dekapan Alvaro. "Papa udah titipkan Ara, kenapa kamu lalai jagain dia?!" Kalau sampai terjadi apa-apa sama adik kamu jangan salahkan papa merenggut nyawa kamu paksa!!
Tanpa sadar ucapan papa Mahendra menyulut emosi teman-teman Bella, namun mereka tak ingin ikut campur masalah keluarga Bella. Sedangkan Bella menatap sendu papa serta mamanya yang terlalu memikirkan Ara tanpa melihat wajah dirinya yang babak belur akibat berkelahi dengan Erik untuk menolong adiknya.
"Plakk"
Kali ini tamparan dari mama Atifa wanita yang begitu lembut tersebut untuk pertama kalinya menampar seseorang dan seseorang tersebut adalah anaknya sendiri, dia sedikit kecewa dengan Bella kenapa dia tak menjaga Ara dan membiarkan semua ini terjadi. Padahal dirinya sudah jelas-jelas menitipkan Ara kepada anak pertamanya.
"Mama udah titip Ara sama kamu Bella!! Tapi apa sekarang? Mama dapat kabar dia hampir di perkosa!! Di mana kamu saat itu?!!"
Kali ini Mama Atifa benar-benar marah dengan Bella, entah kenapa hatinya menyalahkan putri pertamanya yang jelas-jelas ini bukan kesalahan Bella semuanya.
Bella melepaskan dekapan Alvaro lalu melangkah sedikit demi sedikit sambil menatap tajam mata kedua orang tuanya.
Keberanian Bella keluar begitu saja dirinya tak terima di salahkan oleh orang tuanya, padahal Bella sudah mati-matian memberi tahu orang tuanya bahwa Erik bukanlah orang yang baik.
"Plakk"
"Plakk"
Semua orang menatap Bella terkejut mereka tak menyangka jika Bella akan menampar kedua orang tuanya bergantian begitu juga Alvaro, dia amat terkejut dengan perbuatan Bella tetapi dia tak bisa menyalahkan Bella.
Yang patut di salahkan adalah orang tua mereka yang selalu menyalahkan Bella tanpa sebab, sampai-sampai Bella rela luka demi melindungi adiknya tapi apa sekarang yang Bella dapatkan? Tamparan yang amat manis menusuk hatinya.
"Papa mama selalu salahkan Bella!! Bella hampir mati ngomong sama mama papa jika Erik gak baik untuk Ara!! Tapi apa!!! Kalian anggap omongan Bella angin berlalu!!"
Bella berteriak sambil menangis air matanya tak sanggup dia bendung, kenapa harus dirinya yang di salahkan? Memang benar orang tuanya menitipkan Ara kepada Bella, tapi orang tua mereka yang juga mempercayai Ara sepenuhnya kepada Erik laki-laki brengsek yang sekarang entah kemana.
"PAPA SAMA MAMA SELALU MEMIKIRKAN ARA !! KALIAN GAK LIHAT WAJAH BELLA BABAK BELUR GARA-GARA BERANTEM SAMA ERIK UNTUK MELINDUNGI ARA!! PERNAH GAK KALIAN MIKIR KEADAAN BELLA!! PERNAH GAK!!
Bella melangkah dan menatap papanya rendah. "Sebelum papa merenggut nyawa Bella jangan kaget jika tangan mungil Bella menancapkan belati cantik Bella tepat di jantung papa," ucap Bella sambil menyentuh dada papanya serta tersenyum manis.
"Kalian semua tau Bella pembunuh!! Untuk apa Bella membiarkan diri Bella di jadikan kambing hitam!! Biarkan Bella sekali-kali membunuh." Tangan Bella mulai mengusap lembut rahang papanya lalu berhenti pada mata indah yang sama persis dengan adiknya. "Menarik mencongkel mata yang selalu menatap tajam kepada Bella serta menyenangkan mencabut tangan yang hampir 13 tahun ini menampar Bella habis-habisan."
Bella pergi begitu saja setelah mengatakan kata-kata yang membuat jantung papa Mahendra berhenti seketika, kali ini papa Mahendra dibuat bungkam oleh gadis yang amat dia benci.
_
_
_
_Alvaro membawa alkohol serta kapas untuk membersihkan bekas luka Bella, Alvaro menghampiri Bella yang kini tengah duduk sendirian di taman rumah sakit.
Serayu malam berhembus menenangkan hati Bella yang tengah memejamkan matanya, Bella menenangkan hatinya yang panas beberapa menit yang lalu.
Bella merasakan pergerakan seseorang di bangku kosong di sampingnya, Bella tersenyum saat Alvaro mengelus lembut rambut Bella ada rasa bahagia tersendiri dalam hatinya saat melihat Alvaro tersenyum manis.
"Masih sakit?" Tanya Alvaro saat darah melihat darah-darah di sela-sela jari Bella mulai membeku, ada rasa iba dan takjub sekaligus dalam diri Alvaro terhadap Bella.
Alvaro sendiri tak menyangka jika Bella marah akan separah itu sampai-sampai Erik lemas di ruangan UGD, Alvaro mengakui jika pacarnya benar-benar garang saat memukul Erik seperti singa marah.
"Enggak kok," ucap Bella bohong sejujurnya dia sudah menahan sakit tangannya dari tadi dia tak ingin membuat teman-temannya juga khawatir dengan dirinya.
"Sini." Alvaro mengambil tangannya Bella lalu mulai menuangkan alkohol pada setiap luka Bella serta tak lupa mencium lembut tangan Bella berharap jika rasa sakit yang di rasakan Bella mengurang sedikit demi sedikit.
Selang 10 menit akhirnya Alvaro selesai membersihkan luka Bella, Alvaro melirik jam tangannya. Hari sudah menjelang tengah malam sebentar lagi akan berganti hari, Alvaro mengajak Bella bangkit dari duduknya.
"Ke mobil aja yuk, kota tidur di sana udah malam juga nanti kamu juga ikut sakit," ucap Alvaro yang menyentuh hati Bella, Alvaro benar-benar laki-laki idaman bagi Bella dirinya berharap jika suara saat mereka akan bersatu meski kemungkinan tersebut sangat kecil terjadi.
Sampainya di dalam mobil Alvaro mengajak Bella duduk di kursi belakang agar Bella tidur dengan nyaman, Alvaro merebahkan kepala Bella di pahanya membiarkan pahanya menjadi bantal untuk Bella.
Alvaro mengecup bibir Bella sekilas lalu tersenyum. "Jangan pikir masalah kamu dulu ya, istirahat dulu kasihan badannya capek." Alvaro menepuk-nepuk lembut kepala Bella berharap Bella tidur dengan cepat.
Usaha Alvaro membuahkan hasil Bella akhirnya tidur terlelap di dalam pangkuan Alvaro, nafas Bella mulai teratur menandakan jika tidur Bella mulai lelap. Alvaro menatap dalam wajah kekasihnya yang kini penuh luka pukulan Erik. "Gue akan balas perbuatan yang udah lo lakukan sama wajah cantik kekasih gue."
Alvaro mulai memejamkan matanya, menyusul Bella yang sudah terlelap di alam mimpi. Langit juga ikut menangis dan ikut merasakan sakit hati Bella, hujan turun begitu lebat menambah suasana tidur Bella serta Alvaro menjadi lebih tenang dan sejuk.
Alvaro terbangun dari tidurnya yang tak terlalu lelap ini, dirinya yang merasa kedinginan mengambil selimut yang berada di bagasi mobilnya lalu menyelimuti Bella hingga dada Bella, dirinya juga tak lupa memakai jaket untuk mengurai rasa dingin akibat dari hujan.
Alvaro menatap lama wajah tenang kekasihnya, Alvaro baru menyadari jika saat tidur kecantikan Bella nambah 10 kali lipat.
Alvaro kembali mencium puncak kepala Bella lalu turun ke pipi dan berakhir di bibir, Alvaro mencium sekilas bibir Bella lalu kembali tertidur berharap besok masalah kekasihnya mulai mereda.
-
-
-CARI COWOK KAYAK ALVARO DI MANA SIH? TOLONG BANTU AUTHOR DOI KEK ALVARO 😭
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR YA:)

KAMU SEDANG MEMBACA
Bella Agatha
Roman pour AdolescentsMemiliki sikap gegabah dan memiliki emosional yang tinggi membuat semua orang menyembunyikan sesuatu dari Bella. Bella Agatha gadis cantik yang selalu merasa bahwa semua orang menutupi sesuatu hal dari Bella. "Kebohongan terbesar yang pernah gue ras...