✨salah paham✨

3.9K 160 8
                                    

Selamat datang di cerita yang penuh kejutan ini, jangan pernah berniat memplagiat cerita ini bukan hanya cerita ini namun cerita author lainnya.

Cerita akan di revisi jika author berniat merevisinya, jangan bosan-bosan untuk komen dan baca cerita ini.

Happy reading ✨
_
_
_

Bella Agatha Putri Mahendra
putri pemilik dari toko kue yang sukses saat ini sedang naik daun, toko mereka berada diberbagai daerah bukan hanya toko kue namun orang tua Bella juga memilki berbagai usaha dari kosmetik, baju, dan beberapa usaha lainnya. Bella adalah seorang gadis cantik berkulit putih dengan rambut sebahu, wajah yang hampir sempurna bulu mata lentik, bibir merah alami dan wajah putih bersih tidak hanya memiliki wajah cantik Bella juga memilki prestasi yang begitu cantik dari prestasi model, menyanyi, hingga lomba-lomba akademi maupun non akademi. Tumbuh menjadi gadis yang penuh rasa iri membuat Bella memiliki sifat iri terhadap adiknya sendiri dan sangat-sangat membenci adiknya tiada hari tanpa membentak dan memaki adiknya, sikap buruknya juga ditunjukan kepada orang-orang disekitarnya. Bukan hanya itu saja banyak siswa di sekolahnya menganggap Bella gadis jutek, kejam dan tidak mau kalah atau egois. Bella pernah membunuh seekor kelinci di belakang sekolah dengan sangat kejam, namun saat di tanya oleh pihak sekolah Bella seolah-olah tidak tahu. Bella selalu keluar rumah karena dia sangat benci dan tidak ingin melihat wajah adiknya serta orang tuanya yang lebih menyanyi adiknya.

Bella turun menuju ruangan tamu saat sampai di ruangan tamu Bella melihat adiknya sedang berbicara dengan kekasihnya Alvaro Narendra seorang ketua tim basket disekolah memiliki tubuh tinggi kekar, kulit putih, senyum manis yang mampu memikat kaum hawa Alvaro seorang laki-laki yang memiliki ketampanan diatas rata-rata tak heran jika dirinya memiliki banyak fans disekolah

Bella menatap tajam adiknya "ngapain Lo disini!" Bella membentak adiknya sendiri .

"Aku cuma "

" Cuma apa?udah sana Lo masuk kamar gue sama Alvaro mau pergi jangan genit-genit jadi cewek urusin aja otak Lo dulu" Bella menarik tangan Alvaro sebelum mereka keluar rumah Alvaro tersenyum kearah Rara .

Rara Maheswari Putri Mahendra
Seorang gadis yang memiliki wajah cantik tidak jauh dengan kakaknya namun memilki banyak kekurangan dibandingkan kakaknya, gadis yang sering dipanggil Ara ini memilki kekurangan sejak lahir Ara lahir prematur diumur 7 bulan Ara harus paksa diangkat karena kejadian yang menimpa ibunya. Ara juga rentan terkena sakit karena daya tahan tubuh Ara yang sangat lemah dan Ara memilki daya tangkap yang saat rendah berbeda dengan kakaknya, Ara sangat susah menangkap setiap hal membuat Ara tidak bisa tumbuh seperti gadis lainya yang bisa bebas bermain sedangkan dirinya hanya bisa berdiam diri dirumah. Dengan keadaan Ara seperti ini membuat orang tua Ara lebih memperhatikan Ara, Ara juga memilki seorang sahabat dan tetangga laki-laki Dimas Anggara lelaki yang memilki sifat dingin serta sedikit bicara, Dimas tak pernah membeda-bedakan teman, Dimas juga pernah berteman dengan Bella karena rasa iri yang Bella miliki membuat Bella berfikir bahwa Dimas lebih suka berteman dengan Ara padahal Dimas tidak pernah memiliki pemikiran seperti itu. Dimas adalah seorang remaja yang tekun belajar gemar mengikuti organisasi dan beragam lomba, Dimas juga memilki wajah yang hampir sempurna ketampanan Dimas Tidak kalah jauh dengan Alvaro yang membedakan hanyalah Dimas siswa rajin sedangkan Alvaro siswa langganan BK .

Atifa mama dari Bella dan Ara yang sangat penyayang tanpa membedakan-bedakan kedua anaknya " Ara tidur sana udah jam 1 malem " mama Atifa menghampiri Ara yang tengah duduk di sofa ruang tamu.

" Nanti aja ma Ara mau makan dulu" Ara pergi dapur yang berada disebelah kiri ruangan tamu, sedangkan mama Atifa tidur di sofa .

Tepat pukul 01.30 Bela sampai dirumah Bella sangat terkejut melihat mamanya menunggu dirinya hingga tertidur, namun Bella tidak saja melihat kearah kiri dimana tempatnya dapur ada seorang gadis tengah makan membuat perasaan iri kembali menyelimuti hatinya " gue kira mama nunggu gue ternyata nunggu anak kesayangannya, buruan makan jangan bikin orang tua susah!" Dengan nada yang sering Ara dengar .

Bela berjalan ke tangga menuju lantai dua dimana kamarnya berada masih dengan perasaan kesal dia berharap pulang pukul 1 agar orang tuanya khawatir namun apa hasilnya, menunggu dirinya saja tidak malah menunggu anak kesayangan makan. Ingin rasanya Bela mengusir Ara dari rumah ini namun itu tidak mungkin, Bela memutuskan tidur karena besok dia harus sekolah .

"Mama bangun kak Bela udah pulang"
Ara menepuk-nepuk pipi mama atifa lembut.

" Kakak kamu dimana?"

"Udah ke kamar"

Mama Atifa dan Ara berjalan beriringan menuju lantai dua, Ara terus berdoa semoga hati kakaknya suatu hari melembut dan menerima Ara sepenuhnya. Ara ingin merasakan kasih sayang yang dimiliki oleh orang lain yang memiliki kakak kemana-mana berasa tertawa tanpa adanya rasa iri " semoga kak Bela bisa nerima Ara suatu saat ya, Ara cuma minta kakak jangan membenci mama sama papa mereka sayang kita berdua" Ara mengucapkan kata itu didepan pintu kamar Bela lalu masuk ke kamarnya yang berada didepan kamar Bela.

Keesokan harinya Bela keluar dari kamarnya pukul 08.00 yang berarti dirinya telat sekolah dengan emosi diatas ubun-ubun Bela membuang tas dimeja makan" mama kenapa enggak bangunin Bela sih" Bela mulai melirik mamanya dengan keadaan marah .

" Mamah kira kamu udah bangun soalnya biasanya kamu kan bangun sendiri" mama Atifa mengambil roti dan memberikannya ke Ara .

" Ara terus Ara terus, apasih yang mama bisa banggain dari dia bisanya cuma nyusahin mama sama papa aja. Bela harus gimana biar mama sama papa sayang sama Bela? Kurang pretasi yang Bela berikan selama ini ma? Apa perlu Bela mati ?"

" Jaga omongan kamu Bela, kamu dan Ara sama-sama bikin Mama bangga dan jangan pernah ngomong mati didepan mama"

" Kalau Bela mati Ara pasti puas kan, dia bisa dapet kasih sayang mama papa sepuasnya tanpa ada protes dari aku"

"Enggak gitu kak"

" Alah Lo beban keluarga diam " Bela menarik tas lalu pergi menuju sekolah.

Sedangkan Ara menatap kepergian kakaknya lagi-lagi kakaknya salah paham padahal mamanya sudah membangunkan kakaknya 3 kali namun tidak ada jawaban membuat mamanya mengira kakaknya tidak sekolah hari ini " sudah sana siap-siap sebentar lagi guru kamu dateng" Ara sangat bosen dengan kehidupannya yang hanya tau rumah dan rumah saja, karena keadaan kesehatan Ara membuat dirinya home schooling Ara juga harus memiliki guru yang sangat sabar dengan dirinya karena memiliki daya tangkap yang lambat membuat dirinya harus berulang-ulang belajar agar dirinya mengerti .

*******
Aku kembali lagi tapi dengan cerita yang berbeda, aku harap kalian suka .

Bella Agatha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang