28

11.3K 750 95
                                    

_______________________________________

WARNING TYPO BERTEBARAN
HARAP MEMAKLUMINYA

_______________________________________

***


"Psikosis postpartum. Ini merupakan kondisi mental yang sangat parah. Kondisi yang memang jarang terjadi ini, tidak memiliki sebab yang jelas. Namun, gangguan perubahan hormon diperkirakan menjadi pemicu yang meningkatkan risikonya. Penderita psikosis postpartum biasanya memiliki riwayat gangguan bipolar. Apa Tuan Naruto memiliki riwayat bipolar Tuan?" Sasuke terdiam mendengar penjelasan sang Dokter spesialis tersebut. Dia merasa selama ini Naruto baik baik saja tanpa ada riwayat penyakit, bahkan saat dia membeli di pelelangan terdapat sertifikat yang menandakan bahwa dia sehat tanpa ada kelainan lain dari rumah sakit ternama.

"Tidak ada. Aku yakin dia tidak memiliki riwayat gangguan jiwa." Ucap sasuke yakin.

" Apa selama masa kehamilan dia mengalami stress yang sangat berat? Atau mungkin pernah mengalami kecekelakaan?" (INI GIMANA SIH NULISNYA(;'༎ຶД༎ຶ')!!! GAK BISA NGOMONG KECEKELAKAAN!!!)
Sasuke terdiam sejenak, kemungkinan besar Naruto mengalami kondisi mental yang parah dikarenakan dirinya yang telah menyiksa Naruto.

"Apa ada cara untuk menyembuhkannya dok?" Sasuke segera mengalihkan pembicaraan, dia tidak ingin berlarut dalam kekecewaan atas perilakunya dulu.

"Yang bisa menyembuhkan kondisi psikis ini hanya tuan Naruto sendiri, dia harus sering sering melihat anaknya agar bisa mengenali dan menumbuhkan rasa kasih sayang karena sebenarnya mereka memiliki ikatan batin yang sangat kuat."

"Tapi dia bahkan tidak mau melihat anaknya sendiri. Jadi bagaimana dia bisa sembuh??"

" Tuan, sebenarnya saya tidak ingun menceritakan kejadian ini tapi saya rasa anda sebagai suaminya harus tahu." Dokter menceritakan semua kejadian yang terjadi saat melakukan operasi sesar pada Naruto, tangan Sasuke gemetar mendengar semuanya dia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri atas kelalaiannya dalam menjaga Naruto.

Setelah selesai berkonsultasi dengan dokter Sasuke bergegas keluar, dia berjalan ke arah ruangan dimana bayi mungilnya tertidur di balik inkubator hangat itu. Sasuke hanya bisa menatap sosok mungil tersebut dari kaca besar diluar ruangan, harapannya terhadap bayi itu sangat besar dia tidak peduli jika itu bukan anak dari hasil spermanya tapi dia begitu mencintai dan juga menyayangi.

" My little prince.. " 3 kata yang dapat Sasuke ungkapkan saat ini, setelah menatap sejenak sang calon penerus Sasuke bergegas menjenguk Naruto lagi, dia akan menemani Naruto hingga pulih dan menjadi sebuah keluarga kecil yang pernah dia impikan dulu.

.

.

.

.

.

.

"Naruto... Aku sudah mengupaskan apel untukmu dari tadi, tapi kenapa belum kau makan?? Jangan terlalu lama tidur kepalamu akan terasa nyeri jika terlalu lama berbaring." Itachi berusaha menjalin komunikasi dengan Naruto tapi sampai saat ini Naruto sama sekali tidak memedulikan dirinya bahkan melihatnya pun tidak.

" Naruto-"

"Apa mulutmu itu tidak bisa berhenti berbicara? Apa kau buta aku sedang tidur?? Berhenti mengganggu ku dan enyahlah dari hadapanku!!" Ucapan Naruto begitu berbanding terbalik saat sebelum melahirkan. Itachi begitu terkejut karena selama ini Naruto yang dia kenal adalah sosok pria yang sangat ceria dan lembut, tidak pernah sekalipun dia melihat atau mendengar Naruto berbicara kasar pada siapapun ini kali pertama dia melihat dan mendengarnya.

PLEASE DON'T FUCK ME AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang