9

36K 1.5K 242
                                    

WARNING TYPO BERTEBARAN
HARAP MEMAKLUMINYA

**

sudah beberapa hari naruto benar benar tidak bisa melakukan kegiatan apapun, bahkan menggerakkan kakinya sedikit saja membuat badannya serasa remuk dan ngilu. Untuk buang air kecil dan besar sangatlah susah, dia benar benar harus menahan rasa sakit yang luar biasa ketika mengeluarkan kencing juga BAB.

"Rasanya aku seperti menunggu kematianku saja." gumam naruto, dia sangat menyesal mengingat betapa brutalnya tuannya saat dia melayani hawa nafsu sang majikan.

"Naru.." suara itachi mengintrupsi naruto. Pria jangkung itu tampak membawa senampan makanan.

"Itachi-san, kenapa lama sekali~" naruto merengek seperti anak kecil ketika melihat itachi. Akhir akhir ini hubungan mereka semakin lama semakin dekat layaknya seorang kakak dan adik, semenjak naruto mengalami penggeseran pinggang, itachi selalu meluangkan waktu untuk sekedar berbincang dan menemani naruto agar tidak bosan, kadang dia akan membawa naruto ke taman belakang rumah dengan menggunakan kursi roda agar bisa menghirup udara segar diluar.

"Bagaimana pinggangmu?? Apa masih sakit??" itachi meletakkan nampan makanan dimeja sebelah tempat tidur naruto dan duduk dikursi.

"Masih sakit, bahkan aku tidak bisa tidur nyenyak." naruto tampak mengerucutkan bibirnya. Lucu sekali.

"Mau bagaimana lagi? Jika di beri obat anti nyeri, tingkahmu akan seolah olah kau baik baik saja, dan akan membuat pinggangmu patah karena sifat serampanganmu."

"Ta-tapi.. Rasanya aku benar benar sekarat!!"

"Cih!! Seperti tahu saja sekarat itu bagaimana..." itachi terus terusan mengolok naruto, membuat pria pirang itu semakin sebal dan berencana untuk mogok makan.

"Apa?? Kau tidak mau makan?"

"Aku ingin obat anti nyeri. Jika tidak diberi, aku tidak akan makan secuil pun. Hm!!"

"Kau yakin? Ah.. Padahal ini dibuat oleh cheff yang terkenal di negeri ini, pembuatan masakannya pun menggunakan bahan bahan yang dijamin sangat berkualitas hingga ada sertifikatnya." itachi terus mengiming-imingi naruto agar berubah pikiran dan makan.

"Jangan kira aku akan tergoda ya!" nampaknya naruto tetap bersikukuh untuk tidak makan. Haih~ jika begini bagaimana bisa cepat sembuh.

"Baiklah, baiklah.. Akan ku suruh kabuto kesini membawakan obat untuk yang mulia pangeran cantik ini." menyerah demi kebaikan tidaklah buruk bagi itachi, dia hanya ingin teman berbincangnya kembali pulih dan bisa bercerita panjang lebar lagi.

"Aku tampan bukan cantik." ralat naruto sembari menyendokkan kuah sup kedalam mulutnya.

Yah.. Walaupun kau bilang dirimu tampan, tapi mana ada pria dan wanita di dunia ini mengakui dirimu tampan? Mereka akan lebih suka memanggilmu si cantik. Itachi tersenyum menatap betapa lahapnya naruto mengunyah makanannya padahal baru beberapa menit yang lalu dia bilang dia akan mogok makan.

.

.

.

.

.

.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN SELAMA INI!! KENAPA TIDAK BECUS SAMA SEKALI!! MENCARI SATU ORANG SAJA TIDAK BISA!!!" ruangan kantor tersebut begitu ramai karena teriakan sasuke. Bagaimana bisa dia memperkerjakan bodyguard yang tidak berguna ini.

"Tuan, kami telah mengerahkan segala usaha untuk menemukan kyuubi-san." sasuke bingung, para bodyguardnya yang bodoh atau kyuubi yang terlalu lihai dalam bersembunyi.

PLEASE DON'T FUCK ME AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang