PLEASE DON'T FUCK ME AGAIN

17

WARNING TYPO BERTEBARAN
HARAP MEMAKLUMINYA
_______________________________________

Entah kenapa malam ini hati Naruto terasa gelisah, seperti ada yang sedang mengganggaku pikirannya, dia memakan ramen itu sembari menatap kedua uchiha tersebut. Mereka seperti memiliki indra keenam yang dapat membaca pikiran naruto.

"Ada apa naru?" Tanya itachi.

"Ah!" Karena terkejut dengan pertanyaan itachi, naruto tanpa sadar memasukkan mie ramen panas tersebut kedalam mulutnya. Gawat lidahnya terasa terbakar sekarang.

"Apa kau tidak apa-apa naru??" Sasuke segera memberikan segelas kopi kepada naruto. Tapi memang sering terjadi ketika orang panik dia akan dengan ceroboh melakukan sesuatu. Lagi-lagi naruto meminum kopi panas itu tanpa meniupnya dahulu.

"WAAAHH!!!!" Naruto segera melemparkan kopi tersebut ke lantai, membuat Itachi dan Sasuke semakin panik. Air mata Naruto mengalir jatuh ke pipi. Lidahnya begitu panas dan mulai mati rasa. Tanpa pikir panjang dulu, segera Sasuke melumat bibir Naruto dengan kasar. Sasuke menjilati bibir naruto agar tidak terbakar lebih parah. Perih dilidah Naruto membuatnya meringis nyeri, tangan sasuke mencengkram erat pinggang dan leher Naruto, membuat dua pedang saling bergesekan satu sama lain.

"Hentikan!" Itachi yang tidak tahan melihat sikap Sasuke yang seakan mencap Naruto miliknya seorang membuat Itachi sedikit geram. Dia menarik lengan Naruto dengan kuat, Sasuke dengan santai hanya melihat ke arah Itachi.

"Kau tidak boleh egois! Jangan merasa Naruto milikmu.. Dulu siapa yang membawanya pulang untuk diberikan padaku? Sekarang kau mencoba mengambilnya lagi.. Apa kau menjilat ludah sendiri??"

" hei! Kita sudah berjanji akan membaginya. Kau juga mencoba mengambil kyuubi dariku, sekarang karma datang padamu, kau marah." Naruto yang masih merasakan rasa terbakar di lidahnya, dengan segera naruto keluar dari kantor berjalan menuju ruang istirahat karyawan meninggalkan kedua uchiha yang debat tiada henti.

Setelah sampai di ruang istirahat, Naruto segera membuka lemari es dan mengambil 1 buah es batu guna mengompres lidahnya. Sembari menunggu es meleleh naruto duduk di meja makan, menatap lurus kedepan. Sebenarnya sudah beberapa hari ini dia terus merasa mual dan sering kehilangan nafsu makan.

"Hukh!!" Rasa mual kembali dirasakan Naruto. Dia berlari menuju wastafel, memuntahkan seluruh ramen yang dia makan tadi hingga membuat kedua kakinya gemetar lemas .

"Hhahh... Hhahhh.." Keringat mengucur deras dari dahi Naruto. Sungguh ini pertama kalinya dia merasakan badannya ada yang aneh.

"Tuan? Ada apa?" Sebuah suara memanggil naruto dengan pelan, didepan pintu tampak sosok kabuto yang membawa beberapa berkas ditangannya dengan wajah yang penuh kekhawatiran.

"A-aku tidak apa-apa.. Huukkhh!!" Lagi. Naruto kembali memuntahkan makanannya diwastafel, kabuto yang melihat hal itu segera berlari kearah Naruto dan terus menepuk nepuk punggung Naruto agar rileks.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"TUAN!! INI BERITA YANG MEMBAHAGIAKAN!! AKU AKAN SEGERA MENGABARI TUAN SASUKE DAN TUAN ITACHI!!" Kabuto terlihat sangat senang dan segera menggenggam tangan Naruto kuat. Ada setitik air mata yang hampir mengalir di mata kabuto.