24

13.8K 950 55
                                    

_______________________________________

WARNING TYPO BERTEBARAN HARAP MEMAKLUMINYA
_______________________________________

***

Usia kandungan Naruto kini mencapai 9 bln, sudah waktunya dia untuk tinggal di rumah sakit sampai proses persalinan tiba. Itachi sengaja meliburkan hari ini supaya bisa membantu Naruto berbenah dan juga mengantar Naruto hingga sampai dirumah sakit.

"Naru, aku rasa vitamin daya imun tubuh belom cukup.. Apa aku harus beli lagi?" Itachi menatap koper obat dihadapannya dengan ragu.

"Itachi-san.. Baru kemarin dokter bilang aku tidak boleh mengkonsumsi obat secara berlebih.. Itu bisa berpengaruh pada bayi.." Naruto menatap Itachi sambil melotot, senyum girang Itachi tunjukan agar Hati Naruto kembali tenang.

"Aku hanya khawatir kau tidak kuat saat proses persalinan nanti.. OH!! Apa kita perlu pergi ke tempat GYM sekarang?" Itachi terlihat antusias.

"Untuk apa?" Bulu kuduk dileher Naruto mendadak berdiri tegak. Dia merasa akan ada hal buruk yang akan terjadi beberapa saat ini.

"Tentu saja untuk olah raga! Kau perlu angkat beban berat supaya proses persalinanmu lancar tanpa hambatan." seketika sebuah sandal rumah melayang dan menyambar kening itachi begitu kerasnya.

"KA-KAU!!!! KENAPA KAU BISA JADI DIREKTUR DENGAN OTAKMU DIBAWAH RATA RATA!! APA KAU INGIN AKU MELAHIRKAN DI TEMPAT GYM???!!!! KA-KAUUU... KAUU!!!!! AKKKHH!!!!!" Naruto mengacak rambutnya frustasi, Dia tidak bisa berkata apapun saat ini, dia sedang hamil tua, bagaimana bisa calon suaminya malah memintanya untuk olah raga angkat beban. Kalau bisa dan kuat pun Naruto akan melemparkan besi beserta anaknya yang sudah terlanjur keluar nanti ke arah Itachi.

Kepala Naruto seakan mau pecah, dengan perut buncitnya Naruto tidur menyamping diatas kasur. Itachi yang menatap kondisi Naruto semakin khawatir dan berbenah keperluan Naruto seadanya dulu, jika ada yang kurang Itachi akan kembali dan membawanya ke rumah sakit lagi.

Setelah menyuruh bawahannya memasukan barang ke bagasi, Itachi dengan sabar menuntun Naruto hati hati juga waspada, memang benar.. Orang yang panik dan gugup biasanya lebih teliti terhadap sekitar. Naruto sebenarnya tidak berniat marah pada Itachi, bagaimana pun Itachi ingin yang terbaik untuk Naruto. Dia tidak ingin Naruto terluka atau bahkan terjadi sesuatu yang buruk mengancam nyawa, tapi Naruto hanya tidak percaya saja.. Seorang yang terkenal memiliki Gen Genius mendadak bisa menjadi seorang idiot hanya perkara cinta.

"Naru.. Apa kita perlu pakai helikopter?" Itachi menggenggam tangan Naruto yang berada di sampingnya, dia takut kursi mobil membuat Naruto tidak nyaman.

"Lalu kau akan menjadikan aku pusat perhatian dan membuat Sasuke-san mengetahui keberadaanku?" Naruto menatap Itachi heran.

"Tapi-"

"Itachi-san.. Ini hanya proses persalinan.. Tidak ada yang perlu ditakutkan, baby boy juga sudah kuat dan akan membantu persalinanku nanti..." Tangan mungil Naruto memegang pipi Itachi, mata yang begitu dia puja sedang menatap penuh kepercayaan.

"Kau tidak perlu khawatir, bukan kah kau yang sudah mengatur semuanya? Mulai dari rumah sakit, dokter, perawat, kamar, bahkan kasur kau yang memilihnya bukan? Lalu kenapa kau masih ragu??"

"Kau benar, aku terlalu takut sehingga tanpa sadar aku seperti orang bodoh."

.

PLEASE DON'T FUCK ME AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang