7

51.1K 1.9K 54
                                        

WARNING TYPO BERTEBARAN

***

Sudah hampir sebulan semenjak kyuubi pergi dari rumah, dia sama sekali tidak memberikan pesan kabar pada siapapun seakan dirinya memang tidak pernah ada didunia, kekhawatiran sasuke terhadap kyuubi membuatnya mengerahkan para bawahannya untuk mencari jejak keberadaan kyuubi tinggal, tapi sampai sekarang sedikit kabar keberadaan kekasihnya masih belum ditemukan. Setiap malam dirinya hampir tidak bisa tidur dengan nyenyak, bayang bayang kepergian kyuubi sungguh menyayat hati. Setiap detik, jam, hari sasuke selalu berintropeksi diri dan menyalahkan diri atas kepergian kyuubi.

Sebuah ketukan pintu terdengar pelan, mata sasuke yang tadinya sibuk menatap beberapa berkas dokumen kini mengalihkan pandangan kearah pintu kamar. Matanya mengernyit heran, dilihatnya jam di sudut meja kerjanya menunjukkan pukul 02.11 pagi, ini terlalu larut untuk seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Sasuke berjalan menuju pintu dan membukanya, sasuke terkejut menatap sosok orang tengah berjongkok didepan pintunya, pencahayaan yang sedikit kurang karena memang sudah waktunya beristirahat maka lampu hampir semua dimatikan kecuali lampu lampu yang menerangi beberapa ruang, membuat sasuke harus sedikit memfokuskan

"Sasuke-san, bolehkah aku masuk?" Ucap pria manis itu seraya memeluk bantal dalam dekapan. Sasuke bingung antara membiarkannya masuk atau tidak pasalnya, selama ini tidak ada seorang pun tamu yang dia perbolehkan masuk, kecuali para pelayan dirumah tersebut untuk membersihkan kamarnya dan kyuubi.

"Ada perlu apa?" Sasuke masih ragu untuk membawanya masuk kedalam

"Aku tidak bisa tidur, beberapa hari ini ku dengar dari para pelayan sasuke-san juga kurang tidur." Ucap naruto dengan nada khawatirnya. Rupanya tingkah laku sasuke telah membuat rubah kecil ini khawatir akan dirinya.

"Aku baru saja akan tidur, dan kau mengganggunya."

"Oh! Maafkan aku, aku tidak tau jika sasuke-san baru saja akan tidur. Diluar tadi terlihat lampu kamarnya menyala, jadi kupikir aku akan menemani sasuke-san hingga tertidur. Kalau begitu aku pamit" Naruto gelagapan bingung juga malu dengan sikapnya yang sok tau, dia berjalan menuju kamarnya sendiri dengan wajah yang tertutup bantal. Telinganya memerah panas karena malu. Haih~ jangan sampai terulang kembali, pikirnya.

" kau mau kemana?" Intrupsi sasuke membuat naruto berhenti berjalan. Kaget, wajah merah naruto menatap ke arah belakang menghadap sasuke.

"A-aku mau kembali ke kamar."

"Apa aku menyuruhmu untuk kembali? Kemari, masuklah dan temani aku hingga aku tertidur." Ucap sasuke seraya membuka pintu kamarnya lebar mempersilahkan naruto masuk. Dengan pelan naruto berjalan mengarah masuk kamar sasuke, sekilas terlihat sasuke tersenyum tapi hanya sebentar.

Kini naruto sudah sepenuhnya masuk kedalam kamar sang majikan, perasaan berdebar pusing dia rasakan. Sasuke sudah terlentang tidur disampingnya, matanya menatap sosok paras tampan dari samping, begitu beruntungnya kyuubi-san memiliki pasangan yang nyaris sempurna ini.

Naruto masih duduk diatas kasur, bimbang dengan tindakannya, seakan mengerti situasi akan semakin canggung, tiba tiba naruto menarik tangan sasuke, menempatkan kepalanya di paha naruto yang terbungkus piyama sutra, dan membelai pelan rambut hitam pekat tersebut. Awalnya sasuke terkejut dan hendak marah karena bersikap lancang, tapi belaian lembut naruto membuatnya nyaman, nyaman hingga rasa kantuk mulai menyerang dan akhirnya tertidur lelap.
.

.

.

.

.

.

.

.

"Ungh~"

PLEASE DON'T FUCK ME AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang