13. SI PENGGODA

14.3K 968 27
                                    

Udah vote?
Yuk, vote sebelum baca.

Chapter ini adalah bagian yang sudah direvisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter ini adalah bagian yang sudah direvisi.

HAPPY READING.

****

Pagi sekali Akmal menjemput Helsa di rumah, seperti biasa mereka selalu berangkat bersama. Dalam perjalanan, hanya ada keheningan. Helsa dengan pikirannya, dan Akmal pun seperti itu, dia masih memikirkan perihal laki-laki yang membuat pacarnya menangis.

"Al, kata Arjun, pembukaan piala bergilir Diaksa nanti sekolah kamu dan sekolah aku lawan ya?" tanya Helsa memecahkan keheningan.

"Iya, futsal sama basket. Kamu nonton kan?" sahut Akmal.

"Kalau aku nonton futsal, aku jadi dilemma harus dukung siapa. Team yang satunya sekolah aku, yang satunya lagi ada pacar aku."

Akmal terkekeh, "dukung sekolah kamu aja."

"Kamu nggak apa-apa kalau nanti aku teriakin namanya Arjun atau yang lainnya?" tanya Helsa.

"Nggak sayang," jawab Akmal.

Sesampainya di sekolah, Akmal tidak menurunkannya di Helsa di depan gerbang atau halte, cowok itu langsung masuk ke dalam sekolah. Hal itu membuat Helsa terkejut. Semua mata memandang keduanya, apa mungkin mereka berpikir bahwa Akmal kembali ke sekolah itu?

"Ini kamu serius mau ngantar aku sampai kelas? Kamu baru masuk parkiran aja banyak yang lihatin," tanya Helsa, merasa tidak nyaman dengan tatapan murid di sekolahnya.

Akmal tidak menjawab pertanyaan Helsa, dia hanya tersenyum, mengusap manja rambut kekasihnya. Akmal merangkul Helsa, lalu keduanya menuju halaman tengah sekolah.

Sepanjang melintasi halaman tengah sekolah, lagi-lagi keduanya mendapat tatapan aneh. Ya, aneh dengan Akmal yang tiba-tiba kembali ke sekolah ini.

"Itu Akmal? Dia kembali ke sekolah ini lagi?"

"Mereka awet banget ya pacarannya, Helsa beruntung sih punya pacar kayak Akmal."

Dan masih banyak bahasa-bahasa yang dilontarkan bebeerapa murid disana. Akmal dan Helsa tidak peduli.

"Wihh, siapa ni? Berani banget lo injak kaki di sini," kelakar Ando. Cowok itu duduk mejeng di depan kelas.

"Diam lo, bangsat!"

Ando tergelak, "Sa, lo pungut dari mana ni orang?"

AKMAL HELSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang