37. PAPA

11.5K 824 90
                                    

Udah vote?
Yuk, vote sebelum baca.

Udah vote?Yuk, vote sebelum baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING

***

Semalaman Helsa menunggu di rumah sakit. Membiarkan punggungnya bersandar pada sandaran kursi yang ada di kamar rawat mantan kekasihnya. Helsa bahkan masih mengenakan seragam sekolah. Bella dan Ranaya memutuskan untuk kembali ke rumah. Sebenarnya mereka  sudah memaksanya untuk pulang, namun Helsa kekeh untuk tetap di rumah sakit. 

Sampai pergantian hari pun Dito belum siuman. Entah, pemuda itu terlalu merasakan sakit atau alam bawah sadarnya lebih indah. Hari ini Helsa memutuskan untuk absen sekolah

"Selamat pagi," sapa salah satu perawat yang masuk ke kamar rawat itu.

Helsa mendongak, guratan lelah pada wajahnya begitu jelas. Dia tersenyum pada perawat itu, dan segera bangkit dari kursi. 

"Cairan infusnya habis, mau saya pasang yang baru," kata perawat itu, senyumannya tidak luntur.

"Silahkan, suster."

Perawat itu segera mendekati brankar dan mulai melancarkan kegiatannya. Tidak lama kok, dua menit palingan. 

"Kasihan ya?! Dari kemarin belum sadarkan diri," ucap perawat itu merasa ibah.

Helsa turut mengiyakan perasaan  ibah dari perawat itu. 

"Dia pacar kamu?" tanya perawat itu.

"Nggak, suster. Kita cuma teman sekolah," jawab Helsa, canggung.

Perawat itu mengangguk paham. "Oh, iya. Kamu kenapa nggak pulang aja?! Nanti kalau temannya sudah sadarkan diri akan saya kabarkan. Kemarin kamu sempat memberikan kontak kamu ke administrasi. Apalagi, kamu juga masih mengenakan seragam sekolah." 

"Tapi,  saya mau menunggu sampai orang tuanya datang," sanggah Helsa.

"Enggak apa. Nanti saya kabarkan. Sekarang, kamu boleh pulang. Biar kami yang melihatnya selagi kamu pergi." 

"Baik, sus. Terima kasih." Helsa bergegas mengambil tas-nya dan keluar dari kamar rawat Dito. Sebelumnya dia berpamitan pada wanita itu.

*** 

Taxi yang ditumpangi Helsa memasuki pekarangan rumah besar itu. Dari kejauhan, sebuah mobil Porsche hitam terlihat sedang parkir di depan garasi mobil. Helsa segera turun dari taxi, tidak lupa membayar ongkosnya juga. 

AKMAL HELSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang