17. HELSA HAMIL?

13.5K 878 38
                                    

Udah vote?
Yuk, vote sebelum baca.

Chapter ini adalah bagian yang sudah direvisi.

HAPPY READING!

***

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, Helsa segera turun ke bawah untuk makan bersama orang tuanya. Setelah satu bulan gak ketemu, malam ini bisa ngumpul lagi.

"Mama, Helsa boleh gak minta dibikinin puding?"

"Boleh dong sayang. Habis makan, mama cuss ke dapur. Tapi, ada syarat," kata Renata.

"Bantuin mama di dapur," pungkas ibu dan anak itu bersamaan.

Helsa selalu tahu jika Mamanya selalu memintanya untuk bantu di dapur, apalagi untuk makanan yang dimintanya.

"Papa selalu terbuang ya, kalau soal masakan." Raut wajah pria setengah baya itu mendadak cemberut , Helsa dan mamanya tertawa.

"Papa habis makan siram tanaman aja," ujar mamanya.

"Gabut banget papa siram tanaman jam segini," seru papa Helsa.

"Papanya Helsa milenial banget, bisa pakai kata gabut," tutu Helsa.

"Ini kan papanya Helsa," ucap pria itu dengan bangganya.

"Udah, ayo makan! Keburu dingin," ajak Renata menutupi percakapan ayah dan anak tersebut.

Suasana tampak hening di meja makan, hanya terdengar dentingan sendok dan garpu. Sampai akhirnya suara bell rumah berdering. Mbak Ana terlihat menuju pintu depan untuk membuka pintu, beberapa saat kemudian kembali.

"Siapa mbak?" tanya Yuda, Papa Helsa.

Mbak Ana terlihat sangat gugup untuk menjawab siapa tamunya. Rentenir kah? Oh, mana mungkin seorang Yuda Andrean didatangi rentenir.

"Itu," Mbak Ana masih juga gugup.

"Siapa mbak? Gugup banget," ujar Renata.

"Ada Akmal, pacarnya Helsa. Saya suruh masuk," ucap mbak Ana.

Renata dan Yuda saling melempar pandang pada anaknya, gadis itu begitu tegang ketika mbak Ana menyebut Akmal datang bertamu. Tidak biasanya seperti malam ini. Akmal akan selalu memberitahu jika ingin ke rumahnya.

"Biar papa yang temui dia," kata Yuda.

Helsa dan Mamanya tetap di meja makan. Helsa begitu penasaran dengan kedatangan kekasihnya. Ada apa?

***

"Selamat malam om," ucap Akmal ketika Yuda datang, dia tak lupa menyalim punggung tangan pria itu.

"Selamat malam, pak," ucap pria dewasa yang datang bersama Akmal. Namanya Mas Dirga, teman kerja tante Dila yang kebetulan dikenal baik oleh Akmal.

"Selamat malam," balas Yuda diselingi senyum hangat, seperti biasa.

"Sehat, Akmal?" tanya Yuda. Papa Helsa memang tidak seperti Mamanya yang melarang anaknya dekat dengan Akmal

AKMAL HELSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang