41. BROKEN

14.1K 624 46
                                    

Udah vote?

Yuk, vote sebelum baca.

Absen dari mana saja yang baca Akmal Helsa.

Dua chapter lagi ending.

Siap?

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

***

"Lo harus hancur, Helsa!"

Suara pecahan vas itu terdengar menggema di kamarnya. Kabar kehamilan sahabatnya membuat Bella murka. Hatinya hancur tatkala Ranaya memberitahu bahwa Helsa sedang mengandung darah daging laki-laki yang sudah lama ia suka.

Bella meraup wajahnya, merasa kalah dalam permainan ini. Sudah dikhianati Rania, sekarang malah mendengar kenyataan pahit ini.

Rania? Gadis itu tentu belum mengetahui kehamilan Helsa.

Oh ya, sudah satu bulan lamanya Akmal dan Helsa terlihat kembali bersama. Bahkan Akmal lebih perhatian lagi dengan kekasihnya.

"Apapun caranya, gue bakal lakuin itu," lirih Bella. Beberapa saat kemudian gadis itu tertawa. Nadanya terdengar mengerikan.

***

"Mama kamu belum pulang?"

"Belum, katanya sih minggu depan. Tapi nggak tahu juga, kamu tau sendiri Mama sibuk banget."

Akmal mengangguk paham. Kesibukan orang tua Helsa membuat gadisnya ini selalu sendiri. Helsa sering mengadu padanya.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, sudah dua jam Akmal menemani Helsa di rumahnya. Mbak Ana sedang tidak ada di rumah, karena memang sedang mengikuti acara nikahan saudaranya di Surabaya.

"Al, aku pengen makan yang pedes-pedes gitu deh," kata Helsa.

"Mau larang kamu makan yang pedas tapi kamu ngidam, kalau nggak aku kabulkan, entar anak aku ileran," sahut Akmal.

Helsa mengulum senyum, andaikan dia punya keberanian untuk mengungkapkan kehamilannya pada Mamanya, mungkin saja dia dan Akmal sudah menikah sekarang.

"Nasi goreng gimana, Sayang? Tapi jangan pedes banget, ya?" pinta Akmal, lalu diberi anggukan dari ibu hamil.

"Nasi goreng depan perumahan enak tuh, jangan jauh-jauh ya," kata Helsa.

AKMAL HELSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang