Jangan lupa voment (◔‿◔)⭐
--------------------------
Semakin hari kedekatan Ellen dan Dipta bak lem Korea. Laki-laki itu dengan telaten dan sabar membimbing skripsi Ellen yang kadang seperti lilitan benang, ruwet.
Satu bulan berlalu. Berkat dorongan Dipta, akhirnya skripsi Ellen selesai juga. Walaupun perempuan itu masih belum yakin seutuhnya pada skripsi yang ia ambil.
Veren yang notabene sahabat Ellen masih belum mengetahui hubungan antara sahabatnya dan sang dosen.
Ellen belum siap menerima amukan Veren. Terakhir saat laki-laki itu meninggalkannya sepihak, Veren marah besar, tetapi ia tentu saja tidak memiliki nyali untuk melabrak sang dosen."Anjir! Sumpah gue kepikiran."
Ellen menoleh pada Veren, "Apaan?"
Veren menghela nafas berat, "Gue gak siap sidang. Tapi kalo gak sidang, gak lulus-lulus."
"Santai aja lah. Jangan stress, kalo stress bakalan blank."
"Ck. Lu ngapa jadi santai banget sih? Tumben. Biasanya rusuh bae."
Ellen menyeruput kopinya dan menatap sebal kearah Veren. Ia memang santai, hanya saja sering di push oleh dosen pembimbing.
Ting!
Sebuah pesan masuk di ponsel Ellen yang saat itu ia taruh diatas meja. Veren tidak sengaja menoleh karena mengira bahwa itu adalah notifikasi ponselnya.
Dahi Veren mengerut. Pesan mengejutkan dari Dipta untuk Ellen membuatnya menatap Ellen penuh selidik. Ia tak salah, sahabatnya ini pasti menyembunyikan sesuatu darinya.
Veren menunjuk ponsel Ellen dengan bibirnya, "Apaan tuh? Lu masih deket sama Pak Dipta?"
Ellen menoleh dan meraih ponselnya dengan cepat, "Gak tuh."
Veren menggigit bibirnya gemas, "Dih! Apaan sayang-sayangan sama dosen? Ketahuan, ege. Gak usah ngelak lagi deh."'
Ellen nyengir lebar dan memegang tangan Veren dengan erat, "Gue lagi kasmaran hehe.."
Veren menepis tangan Ellen, "Lu gak takut ditinggalin lagi?"
"Dia udah janji."
"Udah resmi ini jadinya?" Tanya Veren penasaran.
Ellen menghela nafas dan menatap sendu ponselnya, "Belum."
"Hah?! Terus apaan?!"
"Ya gitu. Gak tau lah. Cuma deket aja. Jujur gue juga takut."
Veren dapat melihat bahwa sahabatnya ini bimbang. Kalau kata orang, masuk di zona friendzone.
"Len. Sebagai sahabat lu, gue mau bilang kalo hati-hati. Kadang yang dewasa di fisik belum tentu dewasa di mental. Entah dia cuma bosan, atau beneran pengen deket sama lu. Cuma gue bilang hati-hati dan jadi cewek tuh pemilih dongg Ellennnnn....Duh, lu udah ditinggalin masih aja suka." Veren sepertinya sudah gemas akan kelakuan Ellen. "Mending ama Rega. Jelas tuh anak suka sama lu dari SMA."
"Perasaan gak bisa dipaksa tau!" Sebalnya tetapi kemudian ia menengadah, "Gue jadi bingung."
"Sebijak-bijak lu aja sih, Len. Kalo gak ada kepastian, tinggalin."
Ellen mengangguk mengiyakan, "Iya. Gue gak bakal bego kek dulu lagi."
"Gue pulang duluan ya, dicari si duda soalnya." Lanjut Ellen sambil mengerling nakal pada Veren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Korban Ghostingan Dosen
Romansa𝐑𝟏𝟖+ || 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐚𝐫 Pernah gak sih kalian di ghosting sama dosen?! Padahal kalian sudah deket yang emang beneran deket kayak pacaran gitu?!? Hal gila ini pernah terjadi pada Fellene (21) yang pernah dekat dengan seora...