Part 6

17.6K 1.5K 84
                                    

Pagi ini Eta berencana untuk mengunjungi makam sahabatnya,salah satu orang sangat penting didalam dihidupnya.

Eta berlari dari arah tangga sambil berteriak memanggil sang Momy.

"MOMY"

"MOMY WHERE ARE YOU?"

"MOMY DIMANA DIRIMU?"

Sedangkan Momy nya berdecak melihat kelakuan putrinya itu,sudah biasa baginya melihat kelakuan anaknya yang suka sekali berlari-larian dari arah tangga sambil berteriak, seperti orangutan saja.

"Gak usah teriak-teriak dek ini bukan hutan"sindir Viona

Sedangkan Eta hanya cengengesan lalu menghampiri sang Momy

"Mom Eta mau pamit yah"ucap Eta

"Mau kemana Dek?"tanya Viona dengan mengerutkan dahinya bingung

"Makam Bul"ucap Eta dengan senyum tipis

"Kakak antar dek"celetuk Lino yang entah dari mana datangnya itu

"Loh Abang gak school?"tanya Eta mengerutkan dahinya bingung melihat Abang nya yang tak menggunakan seragam sekolah

Lino hanya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Abang kamu itu sudah mau diberhentiin sekolah dek"sinis Viona

"Dihh..., Lino biar gak sekolah udah pintar dari lahir Mom"Balas Lino tak kalah sinis

"Gak lama Momy nikahin kamu Bang"ucap Viona menatap putranya sengit

"Wahh bisa naena dung"antusias Lino

Ibu dari empat anak itu menggeram marah melihat kelakuan sang anak yang makin menjadi gilanya.

"Udah lah Mom"lerai Eta yang sudah jengah melihat kelakuan ibu dan anak itu

"Lagian abang kamu kelakuannya itu loh"
bela Viona sambil menunjuk kearah Lino

"Lah kok abang,Momy tuh...."Lino membela diri

Eta memutar bola matanya malas

"Eta pamit,ck"singkat Eta sambil berdecak

Lalu keluar menuju pekarangan mansion,
mengabaikan teriakan dari abangnya

"DEK,TUNGGU ABANG"

"DEK ADOH TUNGGU DONG"

Lino berlari menyusul Eta saat sudah hampir dekat Lino menggapai tangan Eta, sontak hal tersebut membuat Eta berbalik kearah Abangnya.

"Arghhh!!"Eta menggeram marah,

"Anu itu- ehm dek abang antar yah"balas Lino dengan tersenyum kikuk

Eta menghela nafas mencoba mengendalikan emosinya yang siap meledak kapan saja

"Huft....."Eta menghela nafas panjang,
kemudian mencengkram bahu Lino kuat dan berusaha untuk tersenyum

"Dengerin Eta Bang!,Eta butuh privasi bang banyak hal yang mau Eta ceritain sama mbul,
walau dia gak bisa jawab"Eta berujar sambil menatap dalam mata Lino dan menggumam lirih diakhir kalimatnya

lalu segera berlalu menuju garasi mobil,

Sedangkan Lino tertegun melihat Adiknya itu, pandangan mata adiknya seolah menyiratkan
luka yang dalam dan lelah.

Lino gagal menjadi Kakak.

Lino terdiam mematung melihat bahu adiknya yang mulai menjauh dari pandangannya,
matanya mulai memanas dan

Tes
Tes
Tes

Lino menangis dia sakit melihat adiknya itu
"Andai saja abang bisa buat gantiin posisi kamu dek,abang rela"lirih Lino

i'm Eta not Leta ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang