Part 30

13.1K 1K 60
                                    

"I'm here darling"

Deg

Suara itu,

Suara yang sangat Pandi kenali dan suara itu juga yang selalu dia rindukan,

Suara yang mampu membangkitkan gairah hidupnya kembali.

Dia?

Jika ini mimpi maka tolong jangan bangun kan dia dari mimpi ini.

Pandi dengan perlahan mendongak dan matanya membelak tak percaya.

Sosok itu ada,

dan kini dia berada didepannya.

"E-eta"lirihnya

Gadis itu yang tak lain adalah Eta mengangguk bersamaan dengan air mata yang turun membanjirinya,

Eta masih hidup?

Kemarin itu,

Saat diperjalanan menuju kearah makam Eta, entah kenapa keranda itu tiba-tiba terguncang.

Mereka yang didalamnya panik pun segera membuka keranda itu dan

Betapa terkejutnya mereka saat membuka keranda itu mata Eta terbuka tetapi gadis itu menangis dan terus bergumam "tolong!"

Mereka yang kalut pun segera memberhentikan mobil ambulance dan memberitahukan kepada pihak keluarga Eta.

Mereka yang mendengarnya turut bahagia dan segera berputar arah menuju kearah Rumah sakit terdekat karena kondisi Eta memprihatinkan.

Sesampainya di Rumah sakit,Eta langsung dilarikan menuju UGD.

14 menit mereka menunggu dengan perasaan yang gelisah.

Dan akhirnya dokter keluar,

"Nona sudah membaik ,tetapi ini aneh sekali wajah nona perlahan menghancur dan tubuh nona kejang-kejang seperti kesakitan dan terus menggumamkan 'tolong aku dan hancurkan bedak itu' ,mungkin ini ada sangkut pautnya dengan hal gaib"ucap Dokter itu

Mereka semua nampak terkejut,

Lalu mereka menerobos masuk ingin segera melihat keadaan Eta langsung.

Mata mereka memanas saat memasuki ruangan itu nampak keadaan Eta yang bisa dibilang sangat tidak baik-baik saja.

Tubuh gadis itu mengurus, wajahnya nampak hancur dan gadis itu menangis mengeluarkan air mata berdarah kotor.

"E-eta"lirih Alvaro dan Lino bersamaan

Ada apa dengan adiknya ini?

Lino dengan segera mendekat kearah adiknya itu dan menggenggam tangan adiknya dengan erat

"Dek ,jangan bikin kita takut dong"lirih Lino dengan bibir yang bergetar menahan isak tangis

Seolah mendapat respon tubuh Eta perlahan berhenti dan mata itu mulai terbuka.

Gadis itu menatap Lino dengan sayu,

"S-sakit"ucap Eta terbata-bata karena tenggorokannya seperti ada yang mencekik

"M-maaf"ucap Eta lagi dan nafas gadis itu tersenggal-senggal sambil menatap keluarganya dengan sorot sayu

"Kamu gak boleh minta maaf,yang harusnya minta maaf abang, abang yang sudah nakal sama Eta abang juga yang sudah sumpahin Eta yang jelek-jelek"lirih Lino menggenggam jari-jari adiknua dengan erat

i'm Eta not Leta ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang