Semenjak sehari setelah kepergian Leta banyak yang berubah sekarang,mulai dari keluarga Bagaskara yang benar-benar hancur dan seperti tak mempunyai semangat hidup.
Seperti Varo yang masih mengurung dirinya dikamar, masih tak terima akan kepergian sang adik dan disetiap malamnya Varo selalu dihantui bayang-bayang dimana dia selalu menyiksa Leta.
Rasa bersalah,penyesalan dan rindu memenuhi benaknya.
Andai dulu dia tak menyakiti sang adik,andai dulu dia menyayangi dan melindungi Leta tetapi semua itu tinggal kata andai saja,karena orangnya sudah pergi meninggalkan rasa penyesalan bagi orang yang dulunya menyakitinya.
Max,kondisi pemuda itu sama-sama memperihatinkan walau sudah bisa keluar dan beraktifitas seperti biasa tetapi tidak pernah mengeluarkan suara berang sedikitpun.
Sedangkan Kean dan Kenzo,mereka berdua pergi untuk menatap di Millan karena tak sanggup untuk tinggal di Indonesia, begitu banyak kenangan saat bersama adik sepupu perempuan satu-satunya itu,tetapi kalian tenang saja karena sebelum Kean dan Kenzo pergi kedua kembar itu sempat membuat perhitungan kepada Ana dan tak lupa untuk dirinya juga yang dulu menyakiti Leta.
Flasback
Siang itu,usai pemakaman Leta.
Kean dan Kenzo yang mengurung diri dikamar tiba-tiba keluar dari kamar dan merencanakan sesuatu pembalasan untuk Ana.
"Gue akan balas yang udah lo lakuin ke adik gue Ana bangsad"lirih Kean dengan mengepalkan kedua tangannya hingga buku jarinya memutih,
"Ke rumah sakit sekarang"pintah Kenzo dengan raut muka datar dan diangguki oleh Kean.
Beberapa menit mereka menempuh perjalanan menuju kerumah sakit tempat dimana Ana sekarang dirawat.
Masih ingat kan malam itu Firda yang melempar gelas jus mengenai muka Ana?
"Suster pasien atas nama Anable dirawat dimana?"tanya Kean to the point
"Oh pasien atas nama Anable dirawat diruang perawatan no 7"ucap resepsionis itu
Dan tanpa banyak bicara,kedua saudara kembar itu langsung pergi menuju ruangan yang ditempati Ana.
Sesampainya didalam ruangan itu Kean dan Kenzo menatap Ana dengan dingin, sedangkan Ana yang tadi sedang memakan buah menghentikan aktifitasnya saat melihat Kean dan Kenzo menjenguknya.
Ana tersenyum lebar kearah Kean dan Kenzo,
"Abang!"rengeknya dengan manja lalu merentangkan tangan hendak memeluk Kean dan Kenzo
"Masih punya malu?"tanya Kean menghina
"A-apaan sih Ana gak ngerti bang"cicit Ana
"Gak usah masang muka anjing lo itu!"bentak Kenzo yang terlampau muak dengan Ana ini
"A-abang bentak Ana"lirih Ana dengan mata yang berkaca-kaca.
Kalau dulu mereka selalu luluh kepada tatapan Ana,tetapi sekarang tidak bahkan rasa kasihan untuk gadis buruk rupa itu saja sudah tidak ada dan yang ada hanya rasa kebencian untuk Ana.
"See,lo memang pantas buat gue matiin"ucap Kenzo menyeringai dan itu membuat Ana menjadi takut dibuatnya
"Abang jangan becanda deh gak lucu,hihihi"ucap Ana gugup dan diakhiri tawa hambar
"Gue gak pernah bercanda dengan ucapan gue,kalau gue memang mau bunuh lo"ucap Kenzo dan menatap Ana dingin
"Jangan bunuh dia,biarkan dia menderita dengan wajah buruknya ini"sahut Kean dengan tersenyum miring,
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm Eta not Leta END
Teen Fiction{FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!}. TYPO BERTEBARAN!!!🤾. Arleta Xavielasa Chintia Dirgantara , sering disapa Eta, gadis cantik sejuta bakatnya,dipenuhi kasih sayang melimpah dari keluarga,sahabat,teman dan kekasihnya yaitu Pandi atau panggilan khusus d...
