Part 26

10.3K 944 29
                                    

Jakarta
___________

Dua pemuda kini nampak terlihat beradu mulut didepan sebuah apartemen,

"Lo yakin mau laporin dia kepolisi?"tanya pemuda ke-1 dengan raut wajah cemas

"Gue yakin 100%"ucap pemuda ke-2 dengan wajah datarnya

"Mereka itu keluarga dari sahabat lo dan juga orang yang lo cintai dan lo tega buat ngelaporin dia kepolisi?!"bentak pemuda ke-1

"Persetanan dengan sahabat atau cinta gue gak butuh itu, karena yang gue butuh adalah keadilan untuk keluarga gue"ucap pemuda ke-2 dengan nada kalem namun sebenarnya tengah berusaha menahan amarah

"Lo bilang sudah damai kan,jadi kenapa malah begini sih jadinya?"ucap pemuda ke-1 sambil mengacak rambutnya

Pemuda ke-2 itu nampak tersenyum miring,

"Damai bukan berarti bajingan itu bisa lari dari semua ini kan?"ucap pemuda ke-2

"Tapi lo jangan egois gini!,pikirin dia diatas sana yang kecewa karena lo masukin orang yang dia sayang kedalam penjara!"bentak pemuda ke-1 dan menatap tajam pemuda ke-2

Pemuda ke-2 nampak terkekeh hambar,

"Lo gak tau rasanya jadi gue!,gue gak mau kecewakan cinta gue dialam sana"bentaknya lalu suaranya melemah,

"Tetapi gue juga mau keadilan buat keluarga gue!, apa gue salah!"lanjut pemuda ke-2 itu yang kini mulai membentak dan suaranya nampak sumbang

Pemuda ke-1 nampak terdiam ditempatnya saat melihat sahabatnya seperti itu,

"Orang tua gue dibunuh loh ini, bukan ditabrak atau apa karena pembunuhan tak disengaja,tetapi orang tua gue dibunuh sengaja atas dasar keirian bajingan itu!"bentaknya menatap tajam kearah pemuda ke-1 itu

"Lo gak tau bagaimana rasanya kehilangan keluarga tepat didepan mata lo dan lo gak bisa lakuin apa-apa selain hanya diam"lanjutnya suaranya kini mulai melemah,lalu pemuda itu menatap kearah pemuda ke-1 dengan tatapan datarnya

"Terserah lo mau bilang apa tentang gue tetapi gak akan pernah ngerubah keputusan gue buat masukin bajingan itu kepenjara"ucap pemuda itu dengan nada dingin lalu masuk ke apart miliknya dengan perasaan amarah didirinya.

Sedangkan pemuda ke-1 hanya terdiam,

Dan menggumamkan kata"Maaf"ucapnya lalu pergi meninggalkan tempat itu.

•••

Kediaman Mansion keluarga Bagaskara.

Mansion Bagaskara kini seperti tak berpenghuni semenjak kematian putri tunggal mereka yaitu Arleta Sandigard Bagaskara,

Nyonya besar Bagaskara yang tak lain adalah Sera kini nampak sakit-sakitan setelah mengetahui fakta tentang suaminya terlebih lagi suaminya dulu pernah menghamili seorang gadis dan kini anak suaminya tumbuh untuk membalaskan dendam pada keluarganya dan malah cucunya menjadi korbannya.

Leta cucu kesayangan Sera,bahkan saat mengetahui anak yang dikandung Shilla adalah perempuan,Sera begitu tampak bahagia dan antusias sekali untuk menyambut kedatangan cucunya kedunia ini bahkan wanita paruh baya itu sudah mempersiapkan kebutuhan cucunya itu dari jauh hari sebelum melahirkan.

Leta adalah kesayangan Sera,namun Sera harus kehilangan cucunya karena keegoisannya yang meninggalkan cucunya saat cucunya benar-benar berada dititik terendah, kini cucunya sudah pergi menyisahkan penyesalan dan rasa sakit yang teramat dalam.

"Sayang"lirih Damian-- Opa Leta menghampiri tubuh istrinya yang tercintanya yang sudah belasan tahun menemaninya

"Pergi kau pembunuh!"teriak Sera yang suaranya  tampak sumbang karena terlalu kebanyakan menangis

i'm Eta not Leta ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang