FRIEND/RIVAL

511 15 1
                                    

Sepanjang perjalanan hanya keheningan yang melanda. Baik Lan maupun Al sama sama diam tanpa bersuara sepatah kata pun. Karena merasa canggung dan tidak enak hati Lan berinisiatif untuk mengawali pembicaraan.

"Ka... Kamu mau minum??" tanya Lan terbata saking groginya

"Diamlah Lan aku sedang berkonsentrasi menyetir. Ini pertama kalinya aku berkendara jauh tanpa sopir. Kalau sampai tabrakan gimana?" kata Al tanpa melirik sedikitpun pada Lan dan pandangan nya tetap fokus ke depan

"Kenapa tidak pakai supir?" Lan mulai cemas dan takut sekarang. Di otaknya mulai di serang fikiran banyak bagaimana

"Seru... Mumpung gak ada ortu" ucapan tanpa dosa Al malah semakin membuat Lan cemas

"Tapi kan bahaya"

"Cerewet!!! Sana tidur jangan ganggu aku"

Lan pun pasrah. Dia tidak berani berkomentar lagi takut Al memarahinya. Bagaikan sebuah mimpi rasanya kemarin suaminya sangat cuek dan kasar padanya tapi hari ini  dia berbaik hati mengajak Lan kerumah orang tuanya. Lan tersenyum sumbringah boleh kan kalau dia berharap sedikit?Tapi tunggu.... Senyum Lan seketika hilang. Reflek ia segera berpaling ke arah kanannya. Nampak Al sedang fokus dengan stir kemudi dan jalanan yang ia lalui. Apa jangan jangan....

"Al....."

"Eeemmm"

"Kemarin waktu di pukul papa kepalamu sakit tidak???" bodoh Lan benar benar mengira kalau suaminya gager otak

"Tidak!!! Hanya rahang dan hatiku yang sakit. Itu kali pertama papa memukulku..." jawab Al santai setidaknya Lan sekarang bisa bernafas lega

"Maaf semua gara gara aku" sesal Lan kemudian

"Tidak itu memang kesalahanku...  Maaf karena waktu itu aku sudah keterlaluan"

Suasanapun kembali hening Lan bingung mau menjawab apa

"Lan...

"Ya

"Ayo kita mencoba dari awal lagi... Teman...." Al mengulurkan tangan kanannya dan Lan memandangnya dengan prasaan berkecambuk. Teman? Bukankah mereka sudah menikah?

"Maaf aku tidak bisa lebih dari ini... Aku sangat mencintai Stella" jawaban Al benar benar membuat hati Lan sakit. Tapi apa dayanya? Di sini Lan lah yang bersalah ia hadir di tengah tengah hubungan Stella dan Al. Dan itu semua demi uang. Gara gara ulah Lan sepasang kekasih itu sekarang menderita. Hanya di anggap teman? Bukankah itu lebih baik? Dari pada Al memusuhinya terus menerus

" Baik... Ayo kita berteman"  Lan membalas uluran tangan Al senyum  tulus Lan terbit mewakili berjuta trimakasih karena peria itu akhirnya tidak membenci Lan lagi

"Masalah pernikahan kita ..... Tolong kamu sembunyikan dulu jangan sampai ada yang tau! Aku tidak mau memperkeruh semuanya"

"Aku mengerti...." kata Lan pasrah

"Sebaiknya kamu tidur! Perjalanan kita masih jauh!" saran Al

"Tidak usah! Aku tidak mengantuk" senyum Lan

  15 menit kemudian

"Dasar gadis kebo, bilangnya tidak ngantuk... Belum ada setengah jam dia sudah mendengkur" grutu Al kesal

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

"Bos...!!!" kata seorang pemuda yang membangunkan seorang pemuda di sebuah club malam. Pemuda yang di bangunkan sudah oleng karena pengaruh minuman ber alkohol.

"Eeeemmmm" gumam Kevin. Ya pemuda itu ternyata Kevin. Mabuk dan main wanita memang hobinya. Club malam dan discotik sudah bagaikan rumah baginya.

Dia bisa saja tidak pulang seminggu ke rumahnya tapi ke discotik dia tidak pernah absen seharipun.

"Bos bukankah gadis itu teman sekelasmu? Temannya Ken dan Azka???" kata teman Kevin lagi

"Mana??" dengan pandangan mengabur Kevin berusaha melihat arah telunjuk temannya

"Itu yang pakai kacamata yang lagi berantem sama cewek"

"Ooohh si cupu.... Aku kira dia cewek alim ternyata dia suka dugem juga. Sudahlah tidak usah hiraukan dia aku  lagi malas" jawab Kevin sambil kembali meminum minumannya

"Tunggu!!! Kapan lagi ada kesempatan sebagus ini??? Kamu...."

"Ya bos!!!"

"Kamu tau kan apa yang harus kamu lakukan???"

"Tau bos!!" peria itupun pergi. Sepeninggal peria itu Kevin menggerakkan tangannya mengkode seseorang yang mengawasinya dari jauh. Tak lama setelahnya datang seorang peria bertubuh kekar berbalutkan setelan berwarna hitam menghampirinya

"Bos" peria itu menundukkan kepalanya

"Bawa aku ke kamar!" perintah Kevin

Peria yang merupakan kaki tangan Kevin itupun memapah tuannya menuju salah satu kamar sweet room yang berada di lantai tertinggi gedung ini.

Setelah sampai di dalam kamar peria itu meninggalkan Kevin sendiri di dalam kamar tentu saja atas perintah Kevin.

Dengan langkah yang  sempoyongan Kevin menuju kamar mandi dia membasuh tubuhnya dengan air dingin kurang lebih selama lima menit. Kevin bukanlah Al ataupun
Glen yang suka berlama lama di kamar mandi. Kevin adalah peria simple dan cuek.

Kalau mandi Kevin tidak suka berendam, seperti yang Al dan Glend lakukan bahkan Glend punya perawatan kulit lengkap. Dari lulur, sabun pencerah kulit, sabun cuci muka dan banyak lagi skincare yan Glend miliki. Di antara mereka bertiga memang Glend yang  paling ribet.

Kevin keluar dari dalam kamar mandi dengan tubuh yang hanya berblut kimono. Wajahnya terlihat lebih segar dengan rambut yang masih basah. Kevin memang terlihat sangat tampan dan sexy .  Siapapun wanita  yang melihatnya pasti akan langsung tergoda padanya.

"Tok...tok...tok..." pintu kamar Kevin di ketuk beberapa kali.

"Masuk!!!" perintahnya

Anak buah Kevin tadi masuk bersama dua temanya yang sedang kewalahan memegangi tangan seorang gadis. Gadis yang dipegang tangan kanan dan kirinya memberontak sekuat tenaga

"Lepas!!! Dasar brengsek!!!" maki gadis itu

Kevin kemudian mengibaskan tangannya. Tangan gadis itupun di lepaskan dari cengkraman mereka. Kemudian ke tiga orang itupun pergi meninggalkan Kevin dan gadis itu di kamar.

"Apa maumu?" tanya gadis itu prontal

"Bermain main" senyum licik Kevin terbit. Terlihat sangat mengerikan bagi Dista membuat gadis itu merinding karena takut

"Jangan bercanda! Aku mau pulang!"
Suara Dista mulai bergetar

"Cuihhh.... Gadis sok suci, paling juga udah dower karena sering di pakai" cemooh Kevin

"Jangan bicara sembarangan!!!" hardik Dista tak terima di rendahkan oleh Kevin

"Kalau begitu ayo kita buktikan!!" Kevin mulai menyerang Dista. Tapi naas baginya dengan reflek Dista menendang kejantanannya membuat si empunya meringis menahan sakit

"Aaaagggghhh" jerit Kevin

"Wah si bos cepet banget menjerit.. Belum juga 5 menit" ujar salah satu anak buahnya dari luar kamar Kevin

"Udah rusak kali rudalnya.. Tiap hari di pakai terus tanpa istirahat"  sahut yang satunya lagi

"Hus.... Ayo kita pergi jangan rusak kesenangan bos kita!!!" mereka bertiga pun pergi tanpa tau apa yang sebenarnya di alami oleh bos mereka

"Berengsek!! Besar sekali nyalimu!" geram Kevin sambil terus memegangi selangkangannya

"Rasakan!!!" ejek Dista sambil berlari ke luar kamar Kevin. Akhirnya tuhan memberkatinya dia bisa lolos dari Kevin

"Awas kamu cewek kurang ajar!" maki Kevin. Dia benar benar murka pada Dista

              Bersambung

THE PRINCE'S SECRET WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang