Abu abu

321 16 2
                                    

"Kenapa kamu bisa ada di rumahku Ken??" tanya Lan

"Aku dan Azka mengikutimu........" Ken memandang wajah sayu adiknya. Beruntung ia datang tepat waktu, kalau tidak entah apa yang akan terjadi. Dalam hati Ken, ingin rasanya ia menghajar Al, cowok brengsek yang selalu membuat adiknya menangis.

"Maaf Ken aku selalu menyusahkanmu"

"Lebih baik kamu bercerai saja dengan suami brengsekmu itu Lan, masih banyak cowok yang mau padamu. Aku banyak punya kenalan yang jauh lebih baik dari dia" Ken mengatakan nya dengan penuh emosi berharap dengan kejadian ini adiknya bisa sadar dan mau bercerai dengan Al

"Aku gak bisa Ken, aku sudah berjanji pada mama mertua, apapun yang terjadi aku tidak akan meninggalkan Al. Aku berhutang banyak pada keluarga Chirillo"

"Berapa hutangmu? 1M? 3M? Berapapun itu pasti akan ku bayar meskipun aku harus menyerahkan semua hartaku aku tak masalah Lan, asal kamu bahagia"

"Tidak Ken... Aku sudah berjanji pada mamanya Al... Janji itu lebih berharga dari uang" astaga kenapa adiknya keras kepala sekali... Turunan dari siapa sifatnya ini?? Mama kah atau papa? Andai mereka masih ada nasib adiknya tidak mungkin semenderita ini. Ken menghapus air mata nya secara sembunyi sembunyi. Mengenang mendiang kedua orang tuanya membuat Ken menjadi cengeng. Dia merindukan sosok mama dan papanya.

"Ken....."

"Eemmm"

"Bantu aku mencari orang tuaku" pinta Lan

"Mereka sudah aku pindahkan ketempat yang aman, kemarin aku menemui mereka dan mengajak mereka pindah. Hari senin aku bermaksud mengajak mu menemui mereka tapi kamu keburu kesini"

"Kenapa bisa??" Lan sangat terkejut. Berarti keluarganya tidak di culik

"Ya, aku tidak ingin kamu mencemaskan keluargamu, aku ingin kamu fokus belajar"

"Kamu tidak bohong kan Ken" Lan masih belum percaya, ia takut jika ini hanya kebohongan Ken supaya dirinya tidak mencemaskan keluargamu

"Aku tidak bohong, besok sepulang dari sekolah kita ke sana" kata Ken gemas sambil menarik hidung adiknya

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Sementara itu di kediaman kelurga Cirillo .......

Al langsung pulang ke rumah sehabis menemui Stella. Kekasihnya minta di beliin masakan padang karena belum makan dari siang. Karena keasykan ngobrol Al sampai menginap di apartemen nya Stella.

Pagi ini dia pulang dengan ceria seolah tidak ada beban dalam hidupnya.

Tapi ketika dia membuka pintu utama dia kaget mendapati orang tuanya duduk di sofa ruang tamu, sedangkan kepala pelayan zhu berdiri di sebelah mamanya.

Wajah mereka terlihat tidak bersahabat, apakah ada masalah?

"Ma... Pa...? Kenapa kalian sudah ada di rumah? Bukankah rapatnya masih tiga hari lagi..." Al bertanya di tengah tengah keterkejutannya

Tuan besar Cirillo bangkit dari duduknya, ia berjalan menghampiri anak semata wayang nya. Tiba tiba saja......

"Plakkkk"

Semua orang yang ada di ruangan itu menjadi kaget, terlebih lagi Al.

"Pa... Kenapa papa mukul aku???"

"Kenapa? Kamu masih tanya kenapa? Mana istrimu??" bentak tuan besar Cirillo

"Di...di..a di rumah orang tuanya, aku akan menjemputnya nanti" jawab Al enteng

"plak" tamparan ke dua melayang di pipi yang sama

"Aku tak pernah menyangka anak ku sebrengsek ini, kamu meninggalkan istrimu di sana sendiri"

"Itu rumahnya pa... Ada orang tua....."
Ayah Al geram mendengar jawaban anaknya, tuan besar Cirillo langsung mencengkram kerah baju anak nya

"Orang tuanya di culik dan istrimu hampir di perkosa... Sekarang dia ada di rumah sakit apa kamu tau itu??

Al menjadi kaget. Bagai mana keadaan Lan sekarang?

"Dimana Lan pa??" dengan memberanikan diri Al bertanya. Bukannya menjawab tuan Cirillo malah melenggang pergi di ikuti oleh istrinya.

Kepala pelayan Zhu kemudian memberi isyarat supaya Al mengikuti ayahnya. Al kemudian keluar dari rumah megahnya dan menuju mobilnya. Segera ia mengejar mobil ayahnya yang sudah melesat duluan.

Setelah menempuh jarak tiga puluh menit mobil mewah ayahnya terparkir di sebuah rumah sakit.

Di dalam kamar VVIP rumah sakit kota terlihat bagai mana Ken dengan sayangnya merawat Lan, sentuhan sentuhan hangat dan lembut ia berikan pada rambut Lan. Sebenarnya Lan sudah menolak dan memperingatkan Ken, bagai manapun juga dia risih di sentuh oleh pria lain.

Tapi dasar Ken saja yang susah di kasi tau.
"Mulai hari ini kamu menjadi adikku, tidak usah risih dengan kakakmu sendiri" katanya

Saking asiknya sampai sampai mereka tidak menyadari kedatangan tuan Cirillo, nyonya Cirillo dan Al. Mereka tercengang mendapati kemesraan menantunya dengan pria lain. Ada raut ketidak sukaan di wajah mereka bertiga.

"Eemmm" tuan besar Cirillo berdehem dan mengagetkan ke duanya.

"Om.... Tante?"

"Pa... Ma....?" keduanya kaget mendapati tuan dan nyonya Cirillo.

Al memandang wajah istrinya ada memar di sudut bibirnya, luka lecet di dahi dan lebam di tangan kanannya. Apa yang di alami istrinya? Seharusnya dia menyuruh supirnya untuk menjemput Lan.

Ken? Apa yang di lakukan pria brutal itu di sini? Kenapa Lan menghubungi pria lain? Kenapa bukan dia sebagai suaminya sendiri yang Lan hubungi? Marah bercampur kecewa menggrogoti hati Al

Lan yang di perhatikan oleh suaminya, enggan membalas tatapannya. Lan tidak mau lagi jatuh di prangkap yang sama. Mungkin sekarang suaminya kecewa karena rencananya tidak berjalan semestinya.

"Sebaiknya kamu pulang, sudah ada kami di sini yang akan menjaga Lan" tuan besar Cirillo terkesan mengusir Ken apa dia marah melihat menantunya mesra dengan nya

"Om, tante saya mau bicara sebentar...

Tuan dan nyonya Cirillo saling melirik

"Penting" sambung Ken lagi berharap kedua orang tua Al mau memberinya waktu untuk bicara

"Baik..." kata tuan Cirillo

"Tapi tidak di sini" Ken mendelik ke arah Al, kedua orang tua Al pun mengerti mungkin pembicaraan ini menyangkut Al

"Baiklah ayo!!!!" Ken dan nyonya Cirillo mengikuti langkah kaki tuan besar Cirillo. Mereka pergi dari ruang rawat inap Lan. Meninggalkan Lan dan Al berdua dalam kesunyian

"Apa yang ingin di katakan Ken ya???" baik Al maupun Lan sama sama memikirkan isi pembicaraan Ken dan tuan besar Cirillo.

Semua tampak abu abu di benak Al, kasus penculikan, pemerkosaan dan kehadiran Ken. Mungkinkah ken sengaja merencanakannya? Al sibuk dengan fikirannya

"Semoga dia tidak aneh aneh dan menambah keruh suasana" sementara Lan berdoa di dalam hatinya

BERSAMBUNG

THE PRINCE'S SECRET WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang