"Kau tidak apa apa?" tanya Lan sambil membantu Ken berdiri
"Aku baik baik saja" jawab Ken datar
"Bibirmu berdarah"
Reflek tangan ken ingin menyentuh bibirnya yang terasa perih tapi Lan menghalanginya
"Jangan nanti infeksi, biar aku saja yang membersihkan nya" Lan kemudian mengeluarkan saputangan nya kemudian dia mengelap darah di sudut bibir Ken dengan lembut.
"Ada apa denganku? Perasaan apa ini? Kenapa dengan perasaanku? Gadis ini....." kata Ken dalam hati tanpa Ken sadari keluar bulir bulir bening dari mata emangnya
"Kau kenapa? Apa rasanya sakit? Apa aku melakukannya dengan keras" terlihat raut cemas dan takut di wajah polos Lan
"Tidak, jangan cemas mataku hanya kemasukan debu makanya jadi ber air. Terimakasih banyak Lan. Bolehkan aku menyebut namamu nona muda Cirillo?" senyum Ken.
"Da...da...dari mana kau tau namaku?" Lan mulai panik dan kaget
"Aku dan suamimu musuh bebuyutan, aku tau hampir 99% kehidupannya, mencari informasinya bukanlah hal yang sulit buatku" Lan mulai merinding mendengar penuturan peria di depannya.
"Hahaha.... Tidak usah takut begitu, aku bukanlah penjahat seperti yang kau fikirkan. Meskipun aku sedikit nakal aku bukanlah mafia yang suka membunuh orang" tawa Ken pecah melihat wajah polos Lan. Ini pertama kalinya Ken tertawa dan bersikap baik pada seorang gadis
"Namaku Ken, kita akan menjadi teman sekelas"
"Namaku Lan..."
"Aku sudah tau"
"Maaf aku lupa" jawab Lan, tawa Ken kembali pecah melihat gadis di depannya. Gadis yang lugu, polos, baik hati, lucu, imut dan cantik. Begitulah penilaian seorang peria galak, dingin dan kejam seperti Ken di awal perjumpaannya dengan Lan
"Kenapa kau menolongku? Bukannya ikut dengan suamimu" tanya Ken
"Kau terluka karena suamiku, aku harus bertanggung jawab mengobatimu. Lagi pula dia tidak kenapa kenapa sudah ada kekasihnya yang menjaganya. Di sekolah dia tidak mungkin memerlukan" entah kenapa mulut Lan lancar berbicara tanpa hambatan padahal Ken adalah peria yang baru di kenalnya selama 30 menit yang lalu
"Kau cemburu?"
"Mungkin kau sudah tau alasanku menikah untuk apa.... Mungkinkah aku cemburu padanya?" Lan balik bertanya. Jelas ada keraguan yang di tangkap Ken dalam pertanyaannya kali ini. Entah kenapa Ken dengan mudah bisa mengerti gadis ini.
"Mulai sekarang kau temanku, aku akan melindungi mu dari siapapun yang mau menyakitimu. Sekarang kau tidak sendiri lagi, ini handphone ku bawalah!! Jika bajingan itu macam macam dan menyakitimu aku akan membunuhnya saat itu juga" Ken mengeluarkan sebuah handphone dan menyodorkannya pada Lan
"Tidak... Aku tidak bisa menerima"
"Kalau kau tidak menerimanya aku akan kirimkan anak buahku untuk berjaga di rumah mertuamu"
"Tidak usah berlebihan, di sana sudah ada satpam yang berjaga"
"Tapi mereka tidak bisa melindungi mu jika kamu di apa apain sama si brengsek itu"
"Al sangat baik padaku, aku tidak mungkin di apa apain sama dia"
"Oh ya...??? Benarkah dia baik padamu? Kenapa aku bisa ragu ya?" ledek Ken
"Baiklah... Baiklah.. Aku akan menerima handphone mu... Terima kasih. Ken...."
"Tidak masalah ayo kita ke kelas!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PRINCE'S SECRET WIFE
RomanceLan Pratista Rawnie terpaksa menikah dengan anak konglomerat Alcander Cirrillo demi untuk membayar hutang keluarganya. Kehidupan Lan yang menderita sedari kecil, di tambah menderita lagi setelah menikah dengan Al karena suaminya ternyata sangat memb...