"Terimakasih ya Ken..." Kata Lan sambil melepas helm yang ia kenakan dan menyerahkannya kepada Ken ketika mereka sudah sampai di depan gerbang kediaman keluarga Chirrillo.
"Ya..... masuk sana!!!! Telpon aku jika setan kutub itu menyakitimu lagi"
"Dia tidak sejahat itu Ken...." Lan berusaha membela suaminya
"Benarkah? Orang baik mana yang membiarkan istrinya tidur di lantai???"
Lan terperanjat, kaget tentu saja. Bagaimana orang di depannya bisa tau rahasia kamarnya?? Orang seperti apa sebenarnya Ken? Apa dia seorang dukun sakti??
"Masuk sana jangan berfikiran aneh aneh" tawa Ken sambil menoyor kepala Lan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Kamu tidak mau mampir???"
" Tidak!!! Aku pulang ya....." Ken kemudian menstarter motornya dan pergi dari kediaman elit itu. Samar samar ia mendengar teriakan Lan yang membuat senyumnya melebar di balik helm
"Hati hati...." teriak Lan
************
Lan masuk ke dalam kamarnya, mencari keberadaan suaminya. Al mendapat beberapa tonjokan tadi wajahnya pasti lebam apa dia sudah mengobatinya??? Ah... Lan sekarang sudah mulai cemas dan menghawatirkan peria dingin itu.
10 menit... 20 menit... 30 menit sampai dua jam Al belum memasuki kamarnya. Mobilnya sudah terparkir di halaman tapi Al kemana??? Apa dia di bawah? Bersamaan dengan beranjaknya Lan pintu kamarpun terbuka.
Al masuk dengan wajah kusutnya, penampilan peria itu lebih buruk dari tadi siang. Di sudut bibirnya ada sedikit darah segar yang mengalir dan Lan tau itu luka baru. Apa yang sebenarnya terjadi pada suaminya???
Dengan memberanikan dirinya Lan menghampiri Al. Mengambil alih tas yang ia pegang, di luar dugaan Al tidak menolaknya. Setelah meletakan tas Al. Lan kemudian keluar kamar dan menuju dapur untuk mengambil obat dan air es untuk mengompres.
Ketika Lan kembali di dapatinya Al terduduk lesu di bibir tempat tidur. Tatapannya kosong sepertinya ada sesuatu yang ia fikirkan.
Perlahan Lan duduk di sebelah suaminya, waskom yang berisi air kompresan dan obat ia letakkan di pangkuannya. Tanpa bersuara dia mulai mengompres luka dan lebam yang ada di bibir dan wajah Al.
Al pun masih setia dengan kebisuannya. Sama sekali ia tidak terusik dengan perlakuan Lan. Hingga akhirnya Lan selesai mengobatinya barulah ia bicara.
"Ayo kita mulai semuanya dari awal" sontak saja Lan kaget dengan apa yang di ucapkan Al.
" Magsud kamu apa???" Lan nampak bingung mencerna kata kata Al
"Maaf atas semuanya" air mata mengalir dari pelopak mata Al sedangkan tangannya mengepal erat. Lan bukan orang bodoh dia tau jika Al terpaksa mengucapkannya. Entah siapa yang memaksanya.
"Tidak perlu memaksakan diri. Jangan mengucapkan sesuatu yang tidak ingin kamu ucakan apalagi jika itu bukan berasal dari hatimu" kata Lan dengan suara lembutnya
"Maaf... karenaku hidupmu menjadi hancur tapi aku benar benar tidak punya pilihan waktu itu. Kamu boleh bilang kalau aku menikah karena uang tapi apa dayaku??? aku harus melakukan ini demi keluargaku" sambung Lan
"Dan akupun terpaksa melakukan ini demi orang yang aku cintai. Papa mengancamku jika aku tidak minta maaf padamu maka papa akan menghancurkannya. Sihir apa sebenarnya yang kamu pakai sehingga keluargaku menjadi membelamu?" wajah yang tadinya sendu kini telah berubah marah, gusar dan penuh kebencian.
"Maaf" hanya itu kata yang keluar dari mulut Lan sebelum Al keluar kamar dan membanting pintunya dengan keras. Untung rumah Al besar dan kamar mereka ada paling pojok di lantai dua. Tidak akan ada yang mendengar suara ribut itu.
"Kenapa semua menjadi sesulit ini???" guman Lan. Bulir bulir bening jatuh membasahi pipinya.
Bersambung.....
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Ada yang suka baca ceritaku gak??? 😢😢
Ini cerita pertamaku... ga tau bagus apa gak... habis kalian ga da yang koment sich....😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PRINCE'S SECRET WIFE
RomanceLan Pratista Rawnie terpaksa menikah dengan anak konglomerat Alcander Cirrillo demi untuk membayar hutang keluarganya. Kehidupan Lan yang menderita sedari kecil, di tambah menderita lagi setelah menikah dengan Al karena suaminya ternyata sangat memb...