1. Jati diri

3K 135 9
                                    

.
.
.

Hallo readers..

Jumpa lagi dengan cerita Yuu..

Ini merupakan cerita fiksi, jadi wajar jika ada adegan yang tidak masuk akal. Jangan terlalu dibuat pusing olehnya.

Semoga cerita ini dapat menghibur kalian

Selamat membaca
.
.
.

Di sebuah desa terpencil, tepatnya di sebuah rumah yang keberadaannya disembunyikan oleh si pemilik dari keluarga besarnya.

"Sayang, haruskah kita memisahkan mereka?" Tanya seorang wanita cantik bersurai pirang.

Wanita itu baru saja melahirkan anak kembar yang berbeda surai. Seharusnya dia sangat senang akan kehadiran putra kedua dan ketiga mereka. Namun kenyataan lain membuatnya sedih.

"Kau tahu bukan jika para tetua mengetahui ini, mereka.."

"Baiklah, asalkan mereka bisa hidup dengan baik."

"Kakashi, jagalah anakku. Jangan sampai tetua mengetahuinya."

"Baik, Fugaku sama."

"Naruto..beri dia nama Naruto."

"Baik, Minato sama."

Wanita pirang aka Minato Namikaze yang diketahui sebagai ibu dari bayi itu memandang sendu anaknya. Dia sebenarnya tidak rela jika harus dipisahkan dari anaknya. Namun apa daya, saat ini mereka tidak bisa melawan para tetua. Keselamatan putranya lebih penting.
Dia cukup beruntung karena para tetua masih mengizinkannya berhubungan dengan calon penerus ketua klan Uchiha.

Sebenarnya ayah dari bayi itu juga mengalami perasaan yang sama, namun karena wajah datarnya, jadi ekspresi sedih itu seolah-olah tenggelam.

Kakashi pergi meninggalkan pasangan tersebut dan memandang bayi mungil yang ada di gendongannya.
'Jangan bersedih Naru, kami akan menyayangimu.'

.

.

.

***17 tahun kemudian***


🏘️ Mansion Uchiha

"Ohayou, Tousan, Kaasan."

"Ohayou Sasuke kun."

Terlihat seorang remaja laki-laki tampan yang turun dari tangga menuju ruang makan.

"Ayo sarapan dulu!"

Sasuke langsung duduk dan menikmati sarapannya. Tidak lama kemudian Itachi, anak sulung Fugaku datang.

"Ohayou."

"Ohayou Itachi/ Nii-san."

"Sasuke, hari ini Nii-san akan mengantarmu ke sekolah. Tadi Sai menelpon Nii-san. Dia terlambat bangun, jadi tidak mungkin sempat menjemputmu."

"Hn..."

'Kenapa dia malah menghubungi Itachi, bukan aku.'

"Sai mengatakan jika ponselmu tidak aktif, jadi dia menghubungi Nii-san." Lanjut Itachi yang seolah paham dengan apa yang sedang Sasuke pikirkan.

'Pantas'

"Itachi, ayo sarapan dulu!" Ucap Mikoto.

"Aku akan sarapan di rumah sakit. Sasuke, Nii-san tunggu di mobil."

"Tapi Tachi.."

"Sudahlah Mikoto, jangan memaksanya." Ucap Fugaku.

'Sampai kapan dia akan bersikap seperti itu kepadaku?' Batin Mikoto sendu.

Uchiha FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang