14. Musuh di balik selimut

516 68 9
                                    

Apa kabar semuanya?
Adakah yang menunggu kelanjutan cerita ini?

Maafkan Yuu baru bisa update cerita.
Yuu kehilangan salah satu orang tercinta. Jadi butuh waktu untuk kembali ke keadaan semula.

Ok, kita kembali ke cerita. Semoga ceritanya dapat menghibur semuanya..
.

.

.

Cerita sebelumnya...

.

.

.

'Aku tidak akan membiarkannya. Aku harus menjadi satu-satunya nyonya di Mansion ini. Minato sudah berhasil aku lumpuhkan. Melumpuhkan satu orang lagi tidak akan menjadi masalah bukan?'

Mikoto segera mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

.

.

.

Sasuke tiba di rumah sakit bertepatan dengan tibanya Sai dan yang lainnya. Dia tampak terkejut melihat kondisi Naruto.

"Apa yang terjadi, Sai?" Sasuke menuntut jawaban.

"Cepat, dia kehilangan banyak darah! Kita harus melakukan tindakan operasi sekarang." Ucap salah satu petugas medis. Kemudian mereka bergegas membawa Naruto ke ruang operasi.

"Sebaiknya kau temani Naru. Aku harus menunggu ambulans berikutnya." Ucap Sai.

Sasuke dengan langkah tergesa mengikuti para petugas medis yang membawa Naruto menuju ruang operasi. Sesampainya di depan ruang operasi, salah satu petugas medis berkata.

"Tuan muda, mohon Anda untuk menunggu disini."

Sasuke sebenarnya tidak rela meninggalkan Naruto. Tangannya mengepal erat. Sebuah tepukan pelan di pundak Sasuke membuatnya tersentak.

"Sasuke, kau harus donorkan darahmu sekarang. Panggil Sai dan minta dia lakukan hal yang serupa. Kakak akan mencoba bergabung di operasi itu."

Hati Sasuke sedikit lebih tenang ketika mendengar Itachi akan bergabung di operasi itu. Dia tahu betul kemampuan kakaknya.

"Baiklah. Selamatkan dia, Nii.."

"Tentu saja."

Sasuke segera mencari keberadaan Sai. Dari kejauhan dia melihat Sai sedang menemani seseorang yang baru saja tiba di rumah sakit menggunakan ambulans.

"Paman, aku mohon. Anda harus diobati. Naru akan marah padaku jika Paman seperti ini. Itachi Nii akan ikut serta dalam operasi itu, Naru pasti selamat." Ucap Sai membujuk Kakashi.

Sai tahu jika Kakashi terlalu mengkhawatirkan kondisi Naruto sehingga dia tidak memperdulikan lukanya. Luka Kakashi memang tidak parah, namun dia sudah kehilangan banyak darah. Sai khawatir Kakashi akan ambruk.

Sasuke kemudian menghampiri Sai bertepatan dengan kedatangan Izuna.
Melihat Kakashi yang seperti itu, Izuna langsung memanggil dokter jaga untuk segera mengobatinya.

"Sadarlah Kakashi! Naruto membutuhkanmu." Ucap Izuna.

Mendengar itu, akhirnya Kakashi mau diobati. Dia harus kuat untuk menjaga Naruto nya.

"Sai, kita harus mendonorkan darah kita untuk Naru." Ucap Sasuke yang kini berada di samping Sai.

"Paman, aku harus pergi dengan Sasuke untuk mendonorkan darah kami pada Naruto."

Kakashi melihat ke arah Sasuke.
'Rupanya saudara kembar Naruto. Apakah dia sudah mengetahuinya?'

Kakashi hanya mengangguk.
Sasuke dan Sai bergegas pergi dari sana. Langkah mereka sempat terhenti ketika petugas medis lainnya datang membawa seorang remaja tampan berambut merah yang memiliki tato "Ai" di dahi kirinya sedang tidak sadarkan diri.

Uchiha FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang