8. I Miss You

660 66 3
                                    

.
.
.

Cerita sebelumnya

'Aku mungkin terlalu merindukan bocah itu. Aku akan menghubunginya nanti malam.' Batin Kakashi kemudian dia keluar dari ruangannya.

.
.
.

"Akhirnya aku bisa beristirahat."

"Setelah ini Anda harus menghadiri pesta di perusahan Anbu yang dipimpin oleh Tuan Danzo."

"Ayolah Shika Nii. Beri aku waktu sebentar. Aku harus memeriksa emailku. Ini sudah terlalu lama aku tidak menghubungi Naruto."

"Anda bisa melihat emailnya besok, pangeran. Jadwal anda kosong untuk besok."

Gaara hanya bisa mendengus kasar. Semenjak kedatangan putri Hanabi Hyuga ke kerajaannya, kehidupan Gaara berubah. Dia bahkan tidak bisa menyentuh gadgetnya walaupun sebentar.

Entah apa yang dikatakan Hanabi pada Ayahnya sehingga Ayahnya meminta Gaara untuk fokus menemani Hanabi selama dia ada di Suna dan agar menjalankan perintahnya dengan baik, dia harus menyerahkan gadgetnya.

"Shika Nii, apakah Naru baik-baik saja? Entah kenapa aku merasa tidak tenang."

"Anda jangan khawatir pangeran. Ruto pasti baik-baik saja."

"Berhenti berbicara formal denganku! Hanabi sudah kembali ke Konoha, sekarang hanya ada kita berdua di dalam ruangan ini! Dan jangan memanggil Naruto dengan sebutan 'Ruto', seolah dia milikmu!" Ucap Gaara kesal.

"Mendokusai.."

Shikamaru hanya menatap Gaara malas. Shikamaru merasa Naruto pantas diberi nama panggilan khusus, karena menurutnya Naruto sangat imut dan menyenangkan. Shikamaru sudah menganggap Naruto sebagai adiknya sendiri.

'Kenapa aku jadi merindukannya.'

.

.

.

Sementara di Konoha

"Ugghh.."

"Kau sudah sadar? Apa ada yang sakit?"
Tanya Neji yang direspon dengan gelengan kepala Naruto.

"Ayo makan dulu! Biar kusuapi." Ucap Sai yang sudah menyiapkan semangkuk bubur.

"Maaf telah merepotkan.."

"Kami tidak merasa direpotkan." Ucap Sasuke sambil membantu Naruto duduk.

"Sudah, buka mulutmu! Aaa..."

Naruto pun menerima suapan demi suapan bubur dari Sai. Rasanya terlalu malas untuk berdebat dengan mereka yang sedang dalam mode 'jangan melawan dan turuti perintah kami!'.

Setelah Naruto menghabiskan makanannya. Dia kembali ke Mansionnya bersama Yamato. Sedangkan yang lain pulang ke rumah masing-masing.

Di perjalanan Naruto bertanya kepada Yamato, apakah Gaara menghubunginya. Namun sayang, tidak ada kabar apapun darinya.

'Bukankah ini sudah terlalu lama, Gaara?'

Melihat wajah Naruto yang menyendu, akhirnya Yamato berkata.

"Saya dengar Pangeran kedatangan tamu dan jadwalnya sangat padat."

"Ah, begitu ya.."
'Aku sampai lupa, semua fasilitas yang kudapat memiliki bayaran yang setimpal. Gaara bersedia untuk mulai belajar menangani kerajaannya. Wajar jika waktunya berkurang untukku.'

Setelah tiba di Mansion, Naruto langsung membersihkan diri dan melanjutkan istirahat. Dia baru bangun ketika malam hari. Yamato membawakan makan malam Naruto ke dalam kamarnya. Dia khawatir jika Naruto masih lemas.

Uchiha FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang