7. Sharingan

667 62 1
                                    

.
.
.
Cerita sebelumnya..

"Aku memaksa, Naru!"
'Karena dengan ini, aku akhirnya bisa dekat dengan Neji, Sai dan Sasuke.' Lanjut Inojin dalam hati.
.
.
.

Selamat membaca

Naruto kehabisan akal untuk menolak inisiatif Inojin. Dia tidak enak hati jika Inojin melakukan itu untuknya. Untungnya Sasuke langsung menolak dengan berkata.

"Kau tidak perlu melakukannya, Inojin! Cukup aku, Sai dan Neji yang melakukannya, sama seperti yang kami lakukan selama ini. Kami sudah menjamin pihak kantin tidak akan memberikan makanan yang membuat alergi Naruto kumat. Hari ini pengecualian karena makanan itu berasal dari luar. Dan kau Naru, pastikan dulu bahan apa yang terkandung dalam makanan yang akan kau makan!"

'Sial, harus dengan cara apa lagi aku bisa dekat dengan mereka?! Untuk saat ini biarlah aku dekat dengan Naruto. Setidaknya aku masih bisa memanfaatkannya.' Batin Inojin kesal.

"Maaf, Sas.."
Naruto cukup sadar diri jika kelalaian ini memang salahnya.

"Sebaiknya kau istirahat lagi, Naru!"
Ucap Sasuke sambil mengusap Surai pirang Naruto.

Sasuke terus melakukan itu hingga Naruto terlelap. Tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat Naruto terlelap karena Naruto sendiri merasa nyaman dengan sentuhan Sasuke.

Sasuke segera berdiri dan menghampiri dokter jaga. Sasuke memintanya untuk menjaga Naruto karena dia masih ada kelas. Inojin sendiri mengikuti jejak Sasuke untuk kembali ke kelas.

*******

"Bagaimana keadaan Naruto?" Tanya Sai dan Neji.

"Kalian ini, jika cemas temui saja dia! Mau sampai kapan kalian seperti ini?
Neji, bukankah Sai sudah menjelaskan tentang nilaimu itu kemarin? Dan aku mendapatkan informasi tambahan dari dokter jaga, kemarin Naruto ditemukan pingsan di depan lab. dan kebetulan Inojin lewat, jadi dia membawanya ke UKS."

Neji sedikit merasa bersalah mendengar berita itu. Dia telah salah paham kepada Naruto. Selain itu, Neji sebenarnya yakin jika Naruto tidak mungkin sengaja membuat nilainya kosong, tidak ada keuntungan yang akan diperoleh Naruto.

Perasaan Sai tidak jauh berbeda dengan Neji. Dia sedikit menyesal telah mengabaikan Naruto karena keinginannya tidak dipenuhi oleh Naruto. Padahal itu bukan salah Naruto sepenuhnya. Seharusnya Sai tahu jika itu memang pengalaman pertama bagi Naruto. Lain kali dia akan membimbing Naruto dengan benar.

Selain itu, informasi tambahan yang diberikan Sasuke mampu menjawab rasa heran Sai. Naruto bisa dekat dengan Inojin karena dialah yang menolong Naruto. Namun Sai sangat mengenal Inojin dengan baik. Inojin tidak akan peduli dengan siapapun, kecuali orang yang berguna untuknya. Sai berpikir jika Inojin sedang menargetkan Naruto. Tapi apa untungnya bagi Inojin? Sai mulai khawatir dengan Naruto.

Neji dan Sai tiba-tiba berdiri, seperti ingin pergi ke suatu tempat. Sasuke yang melihat itu merasa yakin jika mereka ingin menemui Naruto.

"Naruto sedang beristirahat." Ucap Sasuke yang membuat Neji dan Sai kembali duduk. Mereka tidak ingin mengganggu waktu istirahat Naruto.

.

.

.

"Bagaimana kondisimu, Naru Chan?"

"Apakah kau bisa bernafas dengan lega sekarang?"

"Aku baik Sai, Neji.."

Naruto senang melihat Sai dan Neji yang memperhatikannya lagi. Mereka bergegas menuju ruang kesehatan setelah bunyi bel pulang terdengar. Mereka mengkhawatirkan kondisi Naruto.

Uchiha FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang