Halo semuanya 👋👋👋
Tidak terasa sudah satu bulan lebih Yuu belum update cerita ini..
Apakah kalian menunggu kelanjutan cerita ini?
Baiklah, selamat menikmati...
.
.
Cerita sebelumnya
.
.
.
'Sepertinya Ayah harus tahu seperti apa Mikoto sebenarnya.'
Itachi segera menghubungi seseorang untuk mengganti infus Naruto dan memintanya untuk memeriksa kandungan dalam infus Naruto dan Kaasannya saat ini. Setelah Itachi melakukan panggilan telepon, dia menghampiri Naruto dan membelainya dengan sayang.
"Jangan khawatir, mulai saat ini kakak tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu maupun Kaasan."
.
.
.
Tidak lama seseorang datang ke dalam ruang rawat Naruto setelah dia mendapat telepon dari Itachi.
"Apa yang terjadi?" Ucapnya sambil menatap Kabuto yang sedang tidak sadarkan diri.
"Bawa Kabuto ke apartemenku dan berikan obat itu padanya?"
"Kau yakin? Dia benar-benar akan menderita jika kau memberikan obat itu padanya. Apa kau mau bermain dengannya malam ini?" Tanyanya heran sambil mengganti cairan infus Naruto.
"Kau terlalu banyak bertanya Yahiko."
Yahiko hanya mendengus mendengar perkataan Itachi. Dia hanya ingin tahu rencana Itachi.
"Bagaimana kondisi adikku?" Tanya Yahiko sambil menatap adik sepupu pirangnya yang mirip dengan sang Bibi.
"Dia sudah stabil. Besok dia akan sadar. Bagaimana dengan infus Kaasan?" Ucap Itachi ketika melihat Yahiko mengambil sampel cairan infus Naruto sebelumnya.
"Aku sudah mengambil sampelnya sebelum datang kesini. Jangan khawatir, aku akan segera memeriksanya dan memberikan hasilnya padamu."
Setelah selesai, Yahiko kemudian membawa Kabuto pergi dari sana. Namun sebelumnya dia berkata kepada Itachi.
"Kau sebaiknya beristirahat."
"Hn.."
Yahiko hanya bisa mendengus mendengar respon Itachi. Kemudian dia membawa Kabuto menggunakan kursi roda.
.
.
.
Mansion Uchiha
"Sasuke..kau dari mana Nak? Kenapa Ibu sulit menghubungimu?" Tanya Mikoto dengan wajah cemas atau bisa dikatakan berpura-pura cemas.
Mikoto tahu betul jika Sasuke menemani Naruto, bahkan memberikan darahnya pada Naruto. Mata-mata yang dia tempatkan di rumah sakit itu memberikan laporan kepadanya secara berkala.
"Aku menemani Naruto, Bu. Maaf jika membuat Ibu cemas." Ucap Sasuke menyesal.
"Naruto? Temanmu itu? Tidak biasanya kau begitu perhatian terhadap orang lain."
"Aku merasa dia seperti bagian dariku, Bu."
Tanpa Sasuke sadari, dia memperlihatkan senyuman tulus ketika mengingat Naruto. Mikoto tentu saja sangat kaget melihatnya. Selama ini Sasuke tidak pernah menampilkan senyum itu pada siapapun selain keluarga nya. Dia tidak ingin Sasuke peduli pada Naruto. Mikoto takut jika nantinya Sasuke akan menuruti seluruh permintaan Naruto dan menentangnya. Ketakutan terbesar Mikoto adalah jika Sasuke tidak bisa lagi dia jadikan bonekanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha Family
General FictionNaruto dkk serta gambar bukan milik saya. Cerita karangan asli buatan saya. Klan Uchiha memiliki aturan yang sangat menyeramkan bagi setiap keturunannya. Naruto ternyata keturunan Uchiha?! Apakah Naruto mampu mengubah aturan yang dianggap kejam sepe...