Hai..hai..hai..
Jumpa lagi dengan kelanjutan cerita ini.
Maafkan Yuu karena lama tidak update..Selamat membaca...
.
.
.
Cerita sebelumnya...
Melihat tatapan itu, Naruto yakin jika Gaara melihat kejadian itu dari awal. Naruto tahu jika Gaara tidak suka jika dirinya di sentuh orang lain, tidak peduli jika itu sepupunya sekalipun. Gaara dengan segala keposesifannya.
'Gawat dia pasti marah besar.'
.
.
.
Naruto menjadi salah tingkah. Dia bahkan lupa cara menenangkan Gaara. Sai yang melihat Naruto serba salah langsung berkata.
"Gaara san, jangan menatap adik manisku seperti itu. Lihat dia jadi merasa serba salah."
Sai merangkul Naruto kembali dan itu semakin memicu amarah Gaara. Naruto yakin jika satu kali lagi ada yang memicu amarah Gaara, bisa dipastikan Gaara akan kehilangan kendalinya. Naruto segera melepaskan rangkulan Sai kemudian menghampiri Gaara dan berkata.
"Gaara, kau datang."
"Sepertinya kau bersenang-senang tanpaku." Ucap Gaara dingin.
Itachi yang melihat kegelisahan Naruto langsung berkata.
"Mari kita nikmati pestanya! Ayo kita kesana!" Tunjuknya pada stand makanan.
Itachi tahu jika Gaara bukanlah orang yang sabar. Apalagi jika ini menyangkut Naruto. Itachi masih ingat bagaimana Gaara membawa Naruto begitu saja dari rumah sakit.
Mereka pun menuju stand makanan. Setelah memilih makanan dan minuman, mereka duduk di salah satu meja bundar. Gaara tentu saja duduk di samping kanan Naruto dan meminta Shikamaru untuk duduk di samping kiri Naruto. Itachi sendiri tidak bisa menemani mereka karena sang Ayah tiba-tiba memanggilnya.
Sai agak canggung melihat dominasi Gaara. Tapi dia tidak terlalu ambil pusing, biarkanlah seperti ini, toh Gaara adalah teman dekat Naruto.
"Jangan kau pikir aku sudah memaafkanmu, Naru." Bisik Gaara.
Naruto kembali menegang ketika mendengar bisikan Gaara.
"Itu serangan mendadak, Gaara. Aku benar-benar tidak siap." Ucap Naruto kembali gugup.
Gaara meneguk minuman nya kemudian berkata.
"Selama disini tingkat kewaspadaan mu mulai berkurang. Haruskah aku membawamu kembali ke Suna?"
Melihat reaksi Naruto membuat Gaara semakin ingin menggodanya. Namun niatnya harus terhenti tatkala sebuah suara dingin menyapa telinganya.
"Kenapa kau selalu ingin membawanya pergi?! Aku tidak mengizinkan!" Ucap Sasuke sambil menatap tajam Gaara.
Sasuke kemudian duduk di samping kiri Naruto menggantikan Shikamaru yang tiba-tiba pergi karena menerima panggilan telepon. Sementara itu, Gaara kembali meneguk minuman nya dan berkata dengan santai.
"Aku tidak membutuhkan izin darimu."
Perkataan Gaara ini tentu saja memicu amarah Sasuke. Ingin sekali Sasuke menghajarnya. Namun dia tidak ingin merusak pesta ini.
"Gaara..." Ucap Naruto.
Melihat ekspresi Naruto seperti itu membuat Gaara tidak tega. Apalagi pesta saat ini diadakan untuk menyambutnya. Akhirnya Gaara tersenyum lembut dan berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha Family
Narrativa generaleNaruto dkk serta gambar bukan milik saya. Cerita karangan asli buatan saya. Klan Uchiha memiliki aturan yang sangat menyeramkan bagi setiap keturunannya. Naruto ternyata keturunan Uchiha?! Apakah Naruto mampu mengubah aturan yang dianggap kejam sepe...