20. Naruto Uchiha

542 50 4
                                    

Hallo semua, selamat menikmati ceritanya...

.

.

.

Cerita sebelumnya...

"Ayah sedang berusaha. Aku mohon, tunggu sampai waktunya tiba. Saat ini Ayah sedang membujuk Naruto untuk tinggal di Mansion Uchiha."

"Benarkah? Kalau begitu Kaasan akan lebih bersabar."

'Sebaiknya kau cepat, Ayah!' Batin Itachi kesal karena Fugaku masih bimbang. Sangat tidak Uchiha sekali.

.

.

.

Sementara itu di Mansion Uchiha, Mikoto mencoba mendekati Sasuke yang akhir-akhir ini terlihat berbeda.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

"Hanya meneruskan projek ini, Bu."

Mikoto kemudian menghampiri Sasuke.

"Apakah kau sedang ada masalah? Kau terlihat mengurung diri dalam beberapa hari ini."

"Tidak Bu. Aku mengambil beberapa paket latihan untuk masuk ke perguruan tinggi."

"Tidak biasanya kau seantusias ini."

"Aku hanya ingin menunjukkan kepada Ayah jika aku mampu menjadi seseorang tanpa nama Uchiha."

Mikoto terlihat tidak suka mendengar hal itu.

"Kenapa begitu? Kau seorang Uchiha! Ibu saja bangga menyandang nama itu."

"Apakah Ibu akan merasa malu jika Ibu bukan seorang Uchiha?"

Tanya Sasuke yang kini menatap Mikoto. Dia begitu penasaran dengan jawaban yang akan Mikoto lancarkan.

"Seharusnya kau bersyukur terlahir di keluarga Uchiha. Apalagi Ayahmu calon penerus klan ini. Ibu harap kau tidak mengecewakan Ibu."

Sasuke agak terkejut dengan jawaban Mikoto. Namun hal itu tidak terlihat karena ekspresi datar andalannya. Seolah belum puas dengan jawaban Mikoto, Sasuke kemudian melontarkan pertanyaan yang lain.

"Ibu, bagaimana jika aku mengecewakanmu? Bagaimana jika misalnya Saki hamil?"

Sasuke benar-benar menantikan jawaban Mikoto. Dia masih berharap apa yang dikatakan Itachi salah. Ibunya tidak sejahat itu.

"A..apa?! Jadi ini penyebab kau berubah akhir-akhir ini?!"

Mikoto mengguncang bahu Sasuke.

"Katakan jika itu tidak benar!"

Mikoto terlihat panik. Setelah beberapa saat dia terlihat lebih tenang dan berbisik.

"Siapa saja yang mengetahui hal ini? Gugurkan kandungannya!"

'Bukankah itu sama saja dengan membunuh cucunya sendiri? Apa karena itu bukan cucu kandungnya?' Batin Sasuke.

Sasuke merasa dikecewakan. Dia menghela nafasnya.

'Ah, sepertinya Itachi Nii benar. Ibu lebih mengutamakan nama Uchiha yang harus selalu bersih. Dia lebih memikirkan statusnya. Kenapa aku baru menyadarinya?!'

"Itu hanya misalnya Bu. Kami tidak melakukan sampai sejauh itu. Aku masih waras untuk menjaga kehormatan orang yang kusayangi."

Mendengar itu, Mikoto tampak menghela nafas lega.

"Syukurlah. Kau mengagetkan Ibu."

Mikoto kemudian pergi keluar kamar Sasuke setelah berkata.

"Jangan merusak nama baik Uchiha, Sasuke!"

Uchiha FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang