5. Keputusan yang Sulit

341 31 10
                                    

Long time no see...
Mudah-mudahan kalian tidak bosan dengan lanjutan cerita ini. Selamat membaca.

.

.

Cerita sebelumnya..

"Kau telah berpihak pada orang yang salah. Pertimbangkanlah tawaranku, Sasuke. Naruto lebih aman bersamaku." Ucap Gaara yang kini memeluk Naruto yang sudah mulai tenang.

.

.

.

Gaara memeluk Naruto dari belakang. Sedangkan Naruto menyenderkan kepalanya di dada Gaara.

"Gaa Chan.."

Deg

Jantung Gaara tiba-tiba berdetak lebih cepat. Panggilan itu akan Naruto ucapkan ketika dia merasa tidak nyaman. Apakah ingatan Naruto telah pulih seutuhnya? Batin Gaara was-was. Gaara memang berniat membuat Naruto kembali mengingatnya, namun tidak dengan mengingat tindakan bejat yang pernah dia lakukan.

Gaara khawatir Naruto akan histeris dan membencinya. Usahanya akan sia-sia jika hal itu terjadi. Namun Gaara sudah membuat rencana lain jika hal buruk itu terjadi.

"Iya, Naru?" Ucapnya sedikit gugup.

"Menma.. dia.. hiks.. dia.. hampir melakukan apa yang pria besar itu lakukan.. hiks.."

Tangan Gaara mengepal erat. Sedangkan Sasuke tidak mengerti maksud dari perkataan Naruto. Sasuke menatap Gaara untuk meminta penjelasan.

"Menma hampir melecehkannya!" Ucap Gaara menyerupai bisikan.

Sasuke membelalakkan matanya. Dia benar-benar terkejut. Dia semakin membenci Menma. Tanpa sadar tangannya mengepal dengan kuat dan sharingan nya aktif. Ingin rasanya saat ini juga dia menemui Menma dan menghajarnya. Namun lamunannya buyar ketika Gaara kembali berkata.

"Sasuke, serahkan Naruto seutuhnya pada Sabaku."

Sasuke menatap tajam ke arah Gaara. Apa maksud Gaara? Bukankah itu sama saja! Naruto pria normal, jika Naruto diserahkan pada Sabaku, itu berarti sama saja dia menjerumuskan Naruto. Tidak ada bedanya dengan Menma.

"Naruto pria normal dan akan selamanya seperti itu!" Ucap Sasuke tegas.

"Aku tahu. Tapi dia akan lebih nyaman dan aman bersamaku." Ucap Gaara mencoba untuk bernegosiasi.

Gaara tahu lawan sebenarnya adalah Sasuke, keluarga Naruto. Apalagi mereka adalah saudara kembar. Gaara tidak akan bisa menyakiti Sasuke karena Naruto akan terkena dampaknya. Satu-satunya cara adalah dia harus berdamai dengan Sasuke meskipun sebenarnya itu hal yang sulit baginya.

Gaara berpikir jika berdamai dengan Sasuke sama artinya dengan berbagi Naruto. Dia benar-benar tidak rela. Padahal sudah jelas jika Sasuke adalah kakak kembar Naruto, tapi tetap saja itu mengganggunya. Gaara memang egois dan terkadang sedikit kekanakan.

"Hei! Dia itu adikku! Tentu saja dia akan merasa lebih nyaman dan aman bersamaku!" Ucap Sasuke kemudian mengambil alih Naruto agar bersandar padanya.

Sasuke benar-benar tidak habis pikir dengan ucapan dan pola pikir Gaara. Sementara itu Gaara hanya menatap nya malas. Dia tahu percuma jika dia bersikukuh saat ini karena Sasuke dalam mode sangat protektif seperti dirinya. Gaara akan mencoba untuk mengalah kali ini. Setidaknya dengan sedikit bersabar dia berharap Sasuke akan percaya padanya.

"Bisakah kalian tidak bertengkar? Aku pusing." Ucap Naruto.

"Maafkan kami, Naru." Ucap Gaara menyesal.

"Maaf.. Cup.." Ucap Sasuke menyesal.

Naruto akhirnya menyamankan dirinya di pelukan Sasuke. Rasanya sangat nyaman.

Uchiha FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang