Hai..hai..hai..
Jumpa lagi dengan lanjutan cerita yang Yuu buat..
Selamat membaca..
.
.
.
Cerita sebelumnya..
Sepertinya Naruto harus berbicara empat mata mengenai hal ini dengan Gaara. Dia melihat seringai itu walau sekilas.
'Awas kau, Gaara! Aku akan membalasmu! Tunggu saja!' Batin Naruto kesal.
.
.
.
"Tousan akan menemui Ueda san. Sebaiknya kau bawa Ayahmu berkeliling." Ucap Kakashi berhasil menghilangkan ketegangan yang ada.
Sebenarnya Kakashi sendiri merasa khawatir jika intuisinya benar. Intuisinya mengatakan jika Gaara memiliki perasaan lebih terhadap Naruto. Bukan berarti dia penyuka sesama jenis. Namun ini hanya berlaku kepada Naruto.
Pandangan mata Gaara mulai berubah terhadap anaknya semenjak kejadian itu. Kakashi benar-benar bersyukur karena Gaara masih bisa mengendalikan dirinya. Jika tidak, mungkin sekarang marga Naruto sudah berubah menjadi Sabaku.
"Baik, Tousan." Ucap Naruto.
Setelah mengusak rambut Naruto dan pamit kepada Fugaku, Kakashi kemudian pergi meninggalkan ruang kerja Gaara.
"Ayah, mari ikut denganku." Ajak Naruto.
Fugaku kemudian mengikuti langkah Naruto. Yamato pun mengikuti langkah mereka dari belakang dengan menjaga jarak sejauh 3 meter. Fugaku yang melihat itu sebenarnya masih bertanya-tanya tentang status Naruto di kerajaan ini. Apalagi Naruto terlihat memiliki akses penuh untuk memasuki setiap ruangan yang ada disini. Setiap kali Fugaku menanyakan status Naruto, Kakashi seolah bungkam.
Di sepanjang perjalanan, Naruto memberi tahu Fugaku tentang beberapa ruangan dan bangunan yang ada disini. Dia berencana untuk membawa Fugaku ke halaman belakang. Disana tempat favoritnya untuk melepas penat.
Setelah beberapa waktu, kini Naruto dan Fugaku sudah berada di halaman belakang. Terlihat taman yang sangat menyejukkan mata. Walaupun Sunagakure dikelilingi oleh gurun, namun ada beberapa tempat subur, salah satunya di istana sebelah timur. Naruto kemudian mempersilahkan Fugaku untuk duduk. Sedangkan Yamato duduk tidak jauh dari mereka.
"Ayah bisa mengabaikan Yamato. Gaara memang terlalu berlebihan. Dia hanya khawatir aku tiba-tiba tidak sadarkan diri."
Fugaku melirik Naruto sekilas. Dia penasaran kenapa Naruto bisa tiba-tiba tidak sadarkan diri.
"Aku pernah tiba-tiba tidak sadarkan diri atau merasa tubuhku rasanya sakit seperti terluka padahal jika dilihat dengan mata, tubuhku baik-baik saja."
"Jadi benar kau pun merasakan apa yang Sasuke rasakan?" Gumam Fugaku.
"Apa maksud, Ayah?"
Naruto ingin memastikan apa yang di dengarnya. Dia baru tahu jika ada hal semacam itu.
"Itachi bilang kalian memiliki ikatan khusus. Sasuke pun merasakannya ketika kau diculik tempo hari." Ucap Fugaku.
"Benarkah?" Tanya Naruto antusias.
"Hn..."
Obrolan Naruto dan Fugaku berlangsung selama berjam-jam. Naruto akui jika Ayahnya ternyata orang yang cukup menyenangkan.
*********
Gaara pulang setelah melewati waktu makan malam. Tidak biasanya Gaara pulang di jam ini. Gaara biasanya pulang lebih awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha Family
General FictionNaruto dkk serta gambar bukan milik saya. Cerita karangan asli buatan saya. Klan Uchiha memiliki aturan yang sangat menyeramkan bagi setiap keturunannya. Naruto ternyata keturunan Uchiha?! Apakah Naruto mampu mengubah aturan yang dianggap kejam sepe...