💮16. Bagi-bagi kebahagiaan

32 34 1
                                    

"Bayarannya tunai atau ovo mbak?" kupukul punggung Mashiho pelan pas dia ngomong begitu. Kita sampai di depan rumah ku, dan Mashiho barusan ngecosplay jadi tukang gojek. Aku bukain pagar buat dia, dan motor Mashiho terparkir di halaman rumah ku.

"Masuknya pakai salam kan?" kata Mashiho sebelum aku buka pintu.

"Ck, ya iyalah."

"Oh berarti nggak pakai sepatu?"

"Ya jangan dong, habis di pel."

"Okay," Mashiho langsung ngelepas sepatu beserta kaos kakinya. Kok serius amat nih anak.

"Assalamualaikum ma."

"Assalamualaikum mama mertua," kata Mashiho, bersuara tapi akhirnya nggak benar. Dia dorong-dorong aku supaya masuk duluan. Dan ternyata mama lagi di meja makan, ngelihatin aku dengan tatapan heran karena bawa cowok ini.

"Loh, sama siapa kamu? Kok ganteng eh imut juga ih," mama langsung senyum-senyum nggak jelas begitu aku dan Mashiho mendekat.

Aku menatap mama dengan pandangan jengah, heran punya mama kok nggak bisa nggak komen kalau lihat yang bening-bening. Sedangkan Mashiho senyum malu-malu gara-gara di puji mama.

"Mashiho tante, temannya Eunji," Mashiho salim ke mama, diikuti aku. Dan reaksi mama selanjutnya?

"Kirain teh pacarnya si Eunji, soalnya dia nggak pernah bawa-bawa cowok ke rumah selain si Hyunsuk," kata mama. Mashiho cuma senyum lalu ngelirik aku sekilas yang ada disampingnya.

Mama kayak mikir sebentar, "Oh jadi ini Mashiho yang suka di omongin Eunji sama abangnya? Ayo-ayo kita makan dulu ya nak, kebetulan tante masak banyak nih."

"Ih mama mah, apaan sih!" aku melotot. Lancar banget ngomongnya, mana Mashiho ketawa-ketawa doang.

"Naon atuh kamu teh? Udah sana ganti baju dulu ih, Mashiho disini aja lagian juga nggak bakal ada yang ngambil kok," aku melotot lagi, tapi ku lihat Mashiho yang ngasih kode seolah 'sana, nggak apa-apa' yang sebenarnya nggak mau aku turutin. Kenapa? Takut mama ngomongin yang nggak-nggak segala.

"Jangan lemes ma," kataku sebelum naik ke kamarku. Mama ngangkat alisnya, ngelirik Mashiho yang dia rangkul.

"Ayo duduk dulu, kita cerita-cerita."

Kacau banget mama gue ya Allah.

✶⊶⊷⊶⊷❍ - ❍⊶⊷⊶⊷✶

"Jadi kamu tiga bersaudara? Kakaknya cewek atau cowok? Terus adiknya juga cewek atau cowok?" selanjutnya adalah kalian tebak sendiri, disini aku yang berasa jadi tamu karena mama ngobrolnya sama Mashiho terus. Akunya ngobrol sama nasi dan ayam goreng aja.

Aku cukup kaget waktu Mashiho bilang dia itu sebenarnya tiga bersaudara, setahuku kan dia cuma dua bersaudara. Lalu saudara dia yang satunya ada dimana? Kenapa dia nggak pernah cerita bahkan bang Taehyung aja kayaknya juga nggak tahu padahal udah lama banget kenal sama bang Namjoon.

"Mashiho adeknya bang Namjoon ma, teman si abang," aku yang jawab. Mukanya mama kayak terkejut nggak menyangka.

"Aduh ... kok sekeluarga isinya pangeran semua sih," Mashiho salting, kupingnya merah gitu.

"Dunia sempit banget berarti ya," lanjut mama yang di jawab senyuman sama Mashiho. Ih banyak senyum, sama ibu-ibu aja genit.

"Kalau satunya cewek apa cowok? Kakakmu juga atau adik kamu?" tanya mama. Banyak tanya emang si mama mah nggak heran kalau bang Tae juga gitu.

Mashiho nunduk mukanya kayak sedih gitu, "Dia teteh saya tan, cewek dan udah nggak ada," jawab Mashiho. Aku kaget untuk yang kedua kalinya begitupun mama juga yang tak kalah kagetnya daripada aku. Wajah mama kayak ngerasa bersalah gitu setelah natap Mashiho yang sedang menunduk.

Good Bye [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang