💮28. Bintangku telah pergi

36 26 1
                                    

Hari sudah mulai gelap tapi teman-temannya Mashiho tak kunjung pulang dari tadi.

"Lo pada nggak pulang gitu? udah malam noh," kata Mashiho tiba-tiba.

Gimana ya, sebenarnya mereka kesini tuh niat mau jenguk Mashiho atau main game sih? dari tadi yang lain pada ngegame semua. Tapi nggak apa-apa soalnya ada Eunji juga disini kan dia bisa berbucin ria.

"Halah! bilang aja lo mau berduaan kan? nggak boleh ntar lo khilaf," kata Jihoon nyinyir.

Mashiho hanya menghela nafas sabar ngadepin kelakuan teman-temannya. Eunji yang melihat wajah frustasi Mashiho terkikik geli soalnya kelihatan banget kalau lagi tertekan sama berisiknya suara kesebelasan ini.

Cklek!

Tiba-tiba suara pintu terbuka terdengar jelas di telinga mereka. Tampaklah seorang wanita paruh baya yang baru saja masuk ke dalam ruangan Mashiho.

Semua yang ada di dalam ruangan itupun kaget dan segera mematikan ponsel mereka lalu tersenyum ramah ke arah wanita paruh baya tersebut.

"Halo tante!" sapa Jihoon. Sksd banget sumpah.

Wanita paruh baya namun masih terlihat cantik itupun tersenyum tipis sebagai respon dari sapaan Jihoon.
Lalu ia mendekat ke arah Mashiho dan mengusap kepala cowok tersebut dengan sayang.

"Gimana keadaan kamu sayang? ada yang sakit?" tanyanya.

"Nggak kok, Bun. Aku nggak apa-apa," jawab Mashiho.

Wanita paruh baya—bunda dari Mashiho pun tersenyum ke arah Mashiho dan beralih natap ke Eunji.

"Eunji, kamu udah dua hari disini loh. Nggak pulang dulu nak? nanti orang rumah kamu pada nyariin," ujar bunda Mashiho.

"Nggak tan, aku udah izin sama mama dan papa juga dan mereka ngebolehin aku buat ngurus Mashiho. Lagian juga besok libur," jawab Eunji.

Bunda Mashiho manggut-manggut paham dan beralih ke teman-teman Mashiho menatap mereka sambil berkacak pinggang.

"Kalian nggak pulang? udah malam loh. Kesini sampai malam izin nggak sama orang tua kalian?" tanya bunda.
Yang lain pada cengengesan terus kompak menggeleng.

✶⊶⊷⊶⊷❍ - ❍⊶⊷⊶⊷✶

"Mashi."

Yang dipanggil menoleh kesamping sambil mengelus rambut gadisnya.
Akhirnya setelah bunda Mashiho menyuruh pulang teman-temannya karena tidak izin terlebih dahulu ke rumah sakit sampai malam akhirnya mereka sebelas pulang juga dengan perasaan berat hati.
Ya, akhirnya mereka bisa ngabisin waktu berdua lagi tanpa ada yang ganggu.

"Kenapa sayang?" jawab Mashiho.

Eunji menatap langit, mengerutkan keningnya seolah-olah lagi mikir, "Malam ini kok nggak ada bintang ya?" tanya gadis itu.

Mashiho yang semula menatap Eunji jadi beralih menatap langit yang sekarang lagi di tatap sama Eunji.

Mashiho mengidikan bahunya, "Mana aku tahu, mungkin langit sedang menunggu salah satu bintang untuk menjadi bagian disana," ujar Mashiho, tersenyum nanar menatap langit.

Eunji yang mendengar penuturan Mashiho jelas bingung, maksud pacarnya tuh apa?

"Maksud kamu?"

"Sayang, kalau aku udah nggak ada kamu—" omongan Mashiho terhenti saat gadis itu memotong ucapannya.

"Kamu ngomong apaan sih! nggak usah ngaco deh. Kamu nggak bakal pergi, kamu bakal disini sama aku," kata Eunji.

Good Bye [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang