Oh iya, soal aku sama Hyunsuk, kita biasa aja kok seolah nggak terjadi apa-apa kita tetap sahabat dan tetangga yang baik seperti semestinya. Baik Hyunsuk ataupun aku, kita nggak jaga jarak kayak cerita romansa anak muda biasanya yang kalau si cowoknya ngaku soal perasaannya tuh si cewek malah menjauh maupun sebaliknya. Santuy, Hyunsuk dan aku nggak sekaku itu. Aku malah senang aja, ada bahan ledekan buat Hyunsuk dengan tujuan bercanda. Hyunsuk juga nggak keberatan, ya karena emang gitu nyatanya. Walau aku nggak pernah tahu, mau sampai kapan Hyunsuk masih jadiin aku sebuah nama di hatinya. Semoga aja bentar, anggap aja cinta monyet-nggak apa-apa deh aku monyetnya.
Dan soal hari ini-masih sama kayak biasa. Bedanya aku beneran gerah dan kebelet banget di kelas, pengen ke wc tapi mengingat pak Suga ini gurunya paling toleransi banget sama yang izin ke wc, yaudah aku tahan sampai istirahat makan siang, masalahnya, nggak kuat lah!
"Ada pertanyaan?" tanya pak Suga di menit terakhir. Aku udah ngitungin detik aja, ditambah anak lain yang matanya
udah menuju ke pintu aja. Kesal juga, pak Suga nanya 'ada yang mau ditanyakan?' tuh bisa aku hitungin lebih dari tiga kali. Dibilangin murid kelasku tuh pintar semua, ya nggak ada yang mau nanya lah pak!
"Ya sudah kalau sudah mengerti. Minggu depan kita bagian ngebahas latihan soal ya. Di akhiri aja untuk sekarang, selamat istirahat," lalu pak Suga keluar. Aku? Nggak ada semenit, langsung lari ke wc.
Kayaknya muka aku udah nggak kontrol tapi kampretnya aku malah ketemu Mashiho yang udah jelas ngelihat aku dan aku nggak bisa ngehindar. Ya Allah, bisa nggak sih adegan sinetronnya ditunda dulu?
"Eh baru keluar?" tanyanya, basa-basi banget nggak lihat apa ini anak orang lagi panik?
"Hah? Iya ini kau ke wc dulu bye!" aku langsung lari. Tapi Mashiho manggil aku, kencang banget kayak teriak makai toa masjid.
"Wc cewek nggak ada kuncinya, yakin mau sendirian?" katanya. Aku langsung noleh, melotot makin panik.
LAH IYA KOK AKU BARU INGAT. ㅠ.ㅠ
Biasanya aku ke wc pasti harus ditemanin sama Soohyun atau Heejin. Tapi sekarang kayaknya saking paniknya, aku lupa mereka kemana dan dimana. Dan masalahnya lagi, mau putar balik ya malas lah udah diujung nih!"Kenapa mukanya panik gitu?" Mashiho malah nyamperin aku yang udah-ah, bingung mau ngebalas dia gimana. Lalu dia ketawa receh banget, Kurang ajar.
"Yaudah ayo aku temanin," tawarnya.
"Heh kok ditemanin? Lupa ya kita beda gender?"
"Ya nggak gitu cantik. Maksudnya teh kamu masuk aja ke wc, aku jagain di depannya," jelasnya. Ah bodolah terserah, udah nggak tahan nih. Sekarang mah pokoknya aku harus ke wc!
"Lah kok lari," Mashiho ngejar aku. Tanpa ngelihat dia aku asal masuk ke wc. Bodo amatlah nggak dikunci, pokoknya ini kelarin dulu.
Ada kali sepuluh menitan aku di wc karena sekalian cuci muka sama ngadem. Kebetulan juga wc nggak ada yang masuk lagi selain aku, jadi ya bebas ngaca. Terus aku intip keluar, dan ada Mashiho dong nyender di dinding sambil ngelirik sekitar.
YA MASALAHNYA MUKANYA BIASA AJA DONG. Sombong banget mentang-mentang kasep.
"Udah?" kata Mashiho. Aku ngangguk mendadak malu ingat aku yang lari-larian nahan pipis kayak anak monyet.blalu Mashiho ngikutin aku yang jalannya malah ke arah kantin padahal sebenarnya nggak niat.
"Mau makan atau cuma ngabsen?" Mashiho ada di sebelahku sekarang.
"Nggak tahu lah, mau nyari Heejin aja," lalu dia ngangguk-ngangguk dan jalan ke kantin sama aku.
Agak risih kalau jalan berdampingan sama Mashiho. Pertama, jam segini ramai dan tentunya banyak murid yang ada di luar kelas. Dan kalian tahu kan Mashiho gimana? Sesekolah pasti kenal dia walaupun dia pakai masker kayak ninja gimanapun itu. Nah itu, kenapa semua pasang mata yang aku dan Mashiho lewatin itu jadi liatin aku begitu. Ya karena jalan sama Mashiho, si most wanted.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Bye [End]✓
Romans"Bintangku, pelipur lara hati ini terimakasih telah bertahan sejauh ini." ••• Ft. Takata Mashiho & OC