♡˗ˏ✎ Japan, 2021 June 09
jam istirahat.
felix ngumpul lagi sama wooyoung, san, yeosang dan yunho di kantin sekolah. mereka tersenyum bangga ke arah felix yang berhasil membuat teman baru seperti eric dan kevin.
"aku mau beli melonpang dulu" kata felix beranjak dari tempat duduknya.
"mau ditemenin nggak?" tanya yunho.
"nggak usah kak. aku tau tempatnya. yang rame itu kan?" kekeh felix menunjuk ke salah satu stan makanan di kantin tersebut.
"haha. oke deh. selamat berburu melonpang!"
(* ̄▽ ̄)b
gak main main. ternyata benar sama yang dikatakan jongho. melonpang sekolah itu sepertinya favorit banget sampai berhasil bikin kerumunan sebanyak ini.
aihh pasti beneran enak. felix jadi gak sabar.
sayangnya, berburu melonpang tidak semudah berburu pokemon. felix harus desak desakan sama banyak siswa sampai tubuhnya oleng kesana sini. setelah sekian lama felix akhirnya bisa menembus ke barisan terdepan.
felix beruntung. masih ada satu bungkus melonpang.
tetapi saat ia mau mengambil, bukannya menyentuh melonpang dia malah menyentuh tangan seseorang lain.
felix mengadahkan kepalanya. ia bertemu pandang dengan seorang lelaki. sepertinya kakak kelas karena warna dasi mereka berbeda.
"maaf, senpai.."
lelaki itu tersenyum, "tidak masalah. kamu ambil saja melonpang nya."
"senpai saja yang ambil. aku bisa beli yang lain kok~" felix tersenyum ramah meski dalam hati nyesek juga karena udah pengen melonpang sejak kemaren malem.
"ya sudah. terima kasih ya" lelaki itu mengambil melonpang terakhir dan membayarnya kepada penjual. felix hanya berjalan lesu kembali ke meja sebelumnya.
felix duduk kembali di samping wooyoung. kepalanya bersandar lemas di pundak yang lebih tua. pipinya menggembung kesal.
"gak jadi beli, fel?"
"udah abis..." jawab felix sedih.
"hahaha. maaf anda belum beruntung." eric berkata dengan nada main main seperti pembawa acara undian lonte. eh maksudnya lotre.
"sini deh aku suapin roti bakar aja. mau?" san menyodorkan roti yang dia pegang lalu disuapin ke arah felix.
felix mengunyah perlahan. enak sih.. tapi belum bisa menyembuhkan sakit hati felix sama melonpang. sepanjang sisa waktu istirahat felix diam saja mendengarkan eric dan kevin berceloteh bebas bersama kakak kakaknya yang lain.
felix terus melamun. pikirannya terbayang ke korea selatan. saat dulu masih sekolah bersama hyunjin, jisung, dan seungmin. mereka juga seperti ini, suka berkumpul di meja yang sama saat berada di kantin ngobrol kesana kemari.
yah.. walaupun nggak bisa senderan ke wooyoung seperti sekarang sih. mereka cepat bilang capek kalo felix udah nyender ke mereka.
entah kenapa. felix rasanya kangen juga dengan sekolah di korea selatan.
"ahh disini rupanya. aku sudah nyariin kamu kemana mana loh."
seseorang menepuk pundak felix dari belakang. felix yang tadi ngelamun langsung tersentak kaget sama tepukan ringan itu. ia menoleh ke atas, rupanya lelaki jangkung perebut melonpang yang tadi.
"ini buat kamu, dek." dia tersenyum ramah menyodorkan sebungkus melonpang ke felix.
"b-boleh?" cicit felix perlahan. meski matanya yang berbinar senang tidak bisa disembunyikan. san hanya tertawa kecil menyadari hal itu.
"tadinya aku mau bayar roti ini dulu terus mau kasihkan ke kamu tapi kamunya sudah hilang duluan. capek tauk nyariin mahluk mungil di kantin sebesar ini" lelaki itu mendengus pelan.
"kenapa repot repot begini..." felix jadi merasa tak enak.
"tidak apa apa. aku hanya ingin berkenalan dengan adik kelas manis seperti kamu. omong omong namamu siapa? aku taeyang dari kelas 12"
"felix, kak!"
"nama yang cantik. sebagai awal pertemanan kita, aku kasih melonpang ini ya? sampai jumpa lagi nanti, felix!"
lelaki itu tersenyum dan meninggalkan tepukan ringan di atas kepala felix. dia pergi meinggalkan kantin bersama sekumpulan lelaki jangkung lainnya.
saat lelaki itu pergi, barulah kevin berteriak antusias.
"WUOOOHHHH FELIX!?!" serunya dengan semangat, tidak percaya, kaget, dan senang.
"aduh telinga..." felix melindungi telinganya dari seruan TOA si kevin.
"idih kamu mah. itu taeyang loh. mas taeyang yang ITU!!" eric juga sama semangatnya dengan kevin. tapi emang si anak baru, jadi felix cuman kedap kedip clueless. bingung dengan reaksi eric dan kevin.
"flowerboy sekolah itu, lix. dia model terkenal yang sering masuk majalah fashion mingguan." yeosang berbaik hati menjelaskan pada felix.
"ohh pantes. udah darisono nya ganteng sama tinggi sih." felix mengangguk angguk.
jujur, felix sempat jantungan tadi waktu megang tangan si taeyang itu. udah kulitnya halus dan tangannya gede ditambah lagi dengan tinggi semampai; cukup bikin felix memerah.
bahkan aura elegan yang terpancar di garis wajah yang tegas itu berhasil membuat felix sedikit terpukau menatapnya.
"'ohh' apanya. kamu diincer model sekolah, lix! pake kesempatan ini baik baik!!" kevin mengguncang guncangkan tubuh felix dengan semangat.
"fel, kalo kamu beneran jadi pacar mas taeyang jangan lupain aku jadi temen sebangku kamu ya?"
"apaan sih? mana ada aku pacaran sama mas taeyang!"
"cieeee saltinggg!"
felix pura pura cemberut lagi karena kesal digodain eric dan kevin. ketiga sejoli itu asyik mengejek satu sama lain dan makin gencar bikin felix salting. felix hanya bisa fokus ngeladenin kedua kawan hiperaktifnya.
sama sekali gak nyadar kalau wooyoung sedikit cemburu sejak kedatangan yoo taeyang tersebut.
Σ(▼□▼メ)
lupakan taeyang.
sekarang ada yang lebih penting buat diurus. ya, perut felix berbunyi makin kenceng sejak disodorin melonpang dengan warna hijau keemasaan yang menggoda itu.
bai bai semuanya. felix mau pacaran sama sang pujaan hati dulu, melonpang tercinta:))
🍡🌸💮🌸🍡
A/N akhirnya gue bebas dari holy dungeon exam week XD
btw siapa yang sedih gak ada interaksi taeyang ama felix? angkat tangan!
ayo bikin squad dan kita bakar mnyet sama sama :))
as promised gue double up hari ini tapi buat yg kedua gue publish agak maleman yah :>
KAMU SEDANG MEMBACA
❪ 愛 ❫ CHUUHAI • harem felix ✔
Fiksi Penggemar🎠 ꒰ ateez x felix ꒱ ━━━ ❝ felix mau ilang jangan dicari ya. ❞ ❝ hahh?? felix mau pergi kemana?! ❞ ••• [ desc.] felix udah capek sama keluarga yang cuek dan gak pekaan. jangan salahkan dia kalau sampai kabur ke jepang mencari kebahagiannya sendiri. ...