Prolog

4.5K 136 6
                                    

Serombongan murid laki-laki yang masih terbalut seragam putih abu-abu tengah berkumpul di ruang musik. Mereka adalah sekelompok anak remaja yang memiliki sebuah geng motor bernama Vernoz. Di dalamnya, terdapat empat anggota inti yang tak lain bernama Bumi, Arsen, Elbert, dan Kenzo.

Bumi Affandar. Ketua geng Vernoz yang sangat disegani oleh seluruh orang. Laki-laki yang terkenal dengan sifatnya yang cuek. Berambut hitam dengan iris mata hitam kecoklatan. Tatapannya tajam, seakan bisa membunuh lawannya sekejap. Hidung mancung tertancap kuat dengan bibir ranum yang menghiasi wajahnya.

Arsen Adelard. Wakil ketua geng Vernoz yang terkenal dengan sikapnya yang ramah. Laki-laki dengan rambut berwarna coklat serta kulit sawo matang diiringi pupi mata berwarna hitam. Kehadirannya di Vernoz bagaikan seorang penasihat. Di antara mereka berempat, hanya dirinya yang paling bijak.

Elbert Bahiga. Laki-laki yang dijuluki sebagai playboy di SMA Lentera. Jika dihitung-hitung, dalam sebulan Elbert sudah mengganti pacarnya lebih dari dua puluh kali. Alasannya, hanya karena bosan.

Kenzo Juarez. Laki-laki yang terkenal sebagai introvert, setiap harinya selalu dihiasi dengan membaca buku. Namun jika sudah berurusan dengan perempuan, ia orang yang paling ribet. Dirinya tidak bisa melihat perempuan disakiti

Bumi sedang memaikan piano di ruang musik. Ruang yang tiba-tiba diklaim menjadi ruangan pribadi milik anggota inti Vernoz. Namun, siapa pun boleh masuk ke dalam sana. Tetapi, jangan sekali-kali mengusik ketenangan mereka apabila tidak ingin dikeluarkan dari sekolah.

Suara delunan piano Bumi terdengar hingga luar ruangan, membuat seorang gadis menghentikan langkahnya. Namanya Bulan, gadis yang baru saja melewati ruang musik itu penasaran dengan suara piano yang mengalun indah. Ia sudah berdiri tepat di depan ruang musik.

Raut wajah Bulan terlihat ragu. Ia ingin sekali masuk ke dalam sana, tapi pikirannya berkata untuk jangan masuk. Apa lagi ada rumor yang mengatakan jika ada anggota inti Vernoz berada di dalam sana, maka tidak ada siapa pun yang boleh masuk. Tetapi dirinya juga sangat penasaran dibalik pianis tersebut.

Setelah bergelut dengan pikirannya, Bulan memutuskan untuk masuk ke dalam sana. Ia menarik napasnya dalam-dalam, berusaha menyakinkan diri sendiri sebelum akhirnya masuk ke dalam ruang musik.

Bulan tercengang ketika tahu sosok dibalik pianis tersebut. Jantungnya langsung berdebar sangat kencang saat itu juga. Hatinya terasa hangat saat mendengarkan delunan piano yang dimainkan oleh Bumi.

Namun tak lama setelah Bulan mendengarnya, ia tak sengaja menjatuhkan sebuah vas bunga.

Bumi yang mendengar pecahan vas bunga tersebut segera membalikkan badan. "Siapa di sana?"

Suara berat tersebut berhasil membuat Bulan terloncat kaget. Tanpa berpikir panjang lagi, ia segera berlari keluar dari ruang musik sebelum diketahui oleh Bumi. Ia tidak mau sampai ketahuan oleh laki-laki tersebut. Jika ketahuan, habislah nasibnya. Bisa-bisa dirinya akan dikeluarkan dari sekolah mengingat Bumi adalah anak pemilik sekolah. Cowok itu sama sekali tidak suka diusik ketenangannya.

Setelah berlari cukup jauh, Bulan memperlambat langkahnya hingga berhenti di taman sekolah. Ia membungkukkan badannya dengan posisi kedua tangan yang bertumpu pada lutut. Napasnya tersenggal dengan bulir keringat yang membasahi wajahnya. Jadi ini yang namanya jatuh cinta?

Halo semua 👋👋
Semoga suka sama ceritanya
Jangan lupa vote dan comment
Terima kasih

Bulan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang