MAFIA || 12

7.1K 385 1
                                    

Jam menunjukan pukul 20:05

Risa membuka matanya. Sekarang ia berada di kamar. Di saat ia ingin bangkit ia merasa ada tangan yang melingkar diperutnya. Risa berbalik ke samping.

Deg

Hidung Risa menyentuh hidung Taehyung karena Wajah mereka yang sangat dekat.

Untung saja Taehyung tidur, kalau tidak Risa pasti bisa pingsan di tempat.

Risa memperhatikan setiap inci wajah suaminya, sampai akhirnya ia menatap bibir nan seksi itu. Ah bibir suaminya memang sangat menggoda.

Cup

Taehyung mengecupnya, tepat di bibir.

Risa membulatkan matanya. "Jangan terus menatap." Ujar Taehyung dengan mata yang masih terpejam. sontak Risa langsung memundurkan kepalanya. Risa maluuu ia maluu, siapapun bawa Risa menghilang dari bumi sekarang!!!

Risa ingin segera bangkit, namun Taehyung malah memeluknya dengan erat seolah takut kehilangan.

"Seperti ini saja, aku nyaman." Ujarnya.

Risa tersenyum lalu kembali menghadap Taehyung.

Dimana Taehyung yang pertama kali Risa kenal? Di mana ia yang kejam? Di mana ia yang selalu menatapnya dengan tatapan tajam? Di mana semua itu?

Taehyung berubah sangat berubah, sekarang ia menjadi seorang yang manja. Risa mengerti di balik sikap ganas dan kejamnya ia memiliki sisi yang berbeda.

Dan Risa menyukai ia yang sekarang. Hingga pagi hari datang mereka masih di posisi yang sama.

Risa bangkit dari tidurnya meninggalkan

Taehyung, ia melihat jam, "HAHH!" teriaknya. Membuat Taehyung terbangun.

"Kenapa?" Tanya Taehyung lalu merubah posisinya menjadi duduk.

Risa menampakan wajah gelisahnya. "Aku sekolah, ini udah jam 10, aku telatt." Ucap Risa.

"Tidak usah sekolah."

"Kemarin aku baru sekolah, masa udah gak sekolah lagi,"

"Biar Suga yang urus itu. Kau sana mandi,"

"Tap-,"

"Gak ada penolakan! Atau mau mandi berdua?" Ujar Taehyung membuat Risa langsung berlari menuju kamar mandi.

Taehyung tekekeh, istri kecilnya itu mengemaskan.

Setelah semua selesai mandi mereka turun ke bawa menuju ruang makan, untuk sarapan ralat lebih tepatnya makan siang.

Risa duduk tepat di samping Taehyung yang bisanya berselisi satu kursi sekarang tidak.

Selesai makan Taehyung langsung mengengam tangan mungil Risa,

"Ayo!" Ajaknya. "Kemana?" Tanya Risa. Tidak ada jawaban dari Taehyung.

Mereka sekarang berada di dalam mobil dengan Suga yang menyetir mobil.

"Kita mau kemana?"

"Diem aja, duduk atau ngantuk tidur aja." Ucap Taehyung.

"Ihhhh." Risa menghalihkan pandangan ke arah jendela mobil.

Tangan Taehyung bergeser perlahan menarik kepala Risa untuk bersandar di dadanya lalu mengelus lembut rambut Risa, karena perjalanan mereka lumayan jauh.

Risa yang di perilakukan seperti itu hanya menurut, menyembunyikan wajah yang bersemu merah di dada bidang suaminya.

Sekitar 3 jam perjalanan membuat Risa mengantuk ia pum tertidur dengan posisi ternyaman. Tak lama mereka sampai di sebuah villa yang indah. Risa masih tertidur tak mau menggangu istri kecilnya Taehyung mengendong Risa ala Bridal Style.

"Eunghhh." Risa membuka matanya, ia sendiri di sebuah kamar?! Dimana suaminya?

Risa bangkit dari tempat tidur berniat mencari Taehyung. Namun,

"Mau kemana?" Taehyung keluar dari kamar mandi yang berada di kamar tersebut.

Taehyung keluar dengan pakaian casual bukan pakai formal.

"Ah enggak," Risa mengeleng, ia kembali duduk di tempat tidur.

"Kita dimana?" Tanya Risa.

"Mau keluar?"

"Iyaa." Risa mengangguk antusias.

Tab

Langkah kaki Risa berhenti, ia membulatkan matanya, sungguh indah sesuatu yang berada tepat di depan matanya.

Di sebuah pantai yang indah dengan sunset yang menambah kesan indahnya.

"Hah?! Serius?" Tanya Risa menoleh ke arah Taehyung yang berada di sampingnya.

"Hmm." Taehyung menarik jari mungil Risa agar lebih dekat dengan pantai.

Risa memperhatikan sekelikingnya tidak ada orang sama sekali.

"Hanya berdua? Kemana pengunjung yang lain?" Tanya Risa sambil duduk di tepi pandai.

"Khusus"

Jawabanya itu dan itu lagi Risa tak mengerti. Ya sudahlah Risa tidak mau banyak berfikir ia menikmati pantainya dengan bermain air sesekali melempar aimya ke arah Taehyung, membuat suaminya itu ikut membalas. Terjadialah kejar-kejaran antara mereka.

"Udah-udah capek," Ucap Risa lalu duduk di semua kursi.

"Sini lebih dekat." Risa mendekat.

"Kenapa kita di sini? Gak ada kerjaan? Risa juga sekolah." Pertanyaan Risa membuyarkan kesan romantis. Pertanyaan apa itu tidak bisakah ia menikmatinya dan tidak harus memikirkan yang lain, pikir Taehyung.

"Kerjaan di urus oleh Eunha."

"Sekretaris kau itu?" Taehyung mengangguk.

"Ohhh iyaa"

"Ya udah masuk, nanti sakit" mereka pun kembali masuk kedalam villa.

Setelah semua membersihkan diri, mereka memutuskan untuk makan. Ah tidak ada Bibi Jung di sini tidak ada yang membuatkan makanan.

"Mau makan apa?" Tanya Risa pada Taehyung yang sedang duduk di kursi meja makan.

"Bisa masak?" Tanya Taehyung meremehkan.

"Wah ngeremehin ni." Risa mulai mengambil bahan makan yang tersedia di villanya. Risa berniat membuat nasi goreng, etsss jangan salah dulu nasi goreng ini spesial. Sebenarnya Risa bisa memasak yang lain hanya saja ia malas dan ia juga sudah lapar Risa memasak dengan lincah, Taehyung yang melihat istri kecilnya itu tersenyum. Setelah masaknya jadi Risa menatahnya dengan rapi itu khusus untuk semuanya.

"Gimana, enakkan?"

"Hmm, lumayan lah bisa untuk dimakan."

"Bilang aja enak itu kay makannya sampai habiss,"

"Kata siapa enak? Aku lapar." Wahh suaminya itu benar-benar menyebalkan.

"Terserah."

Karena jam sudah menunjukan pukul 21:00

Risa memutuskan untuk tidur. Dengan posisi ternyamannya ia tidur di dada bidang suaminya. Sembari meraba-raba perut sixpacknya.

"Kau mancing aku, hm?"

Risa menangkat kepalanya melihat kearah Taehyung. "Mancing apa? Gak ada? Di sini gak ada ikan atau mau mancing dipantai tapi ini udah malam."

Taehyung mendekatkan kepalanya, Risa memejamkan matanya ia merinding. "Aku tau, kau pura-pura." Bisik Taehyung tepat di telinga Risa.

Cup

Satu kecupuan mendarat di bibir Risa.

Taehyung tersenyum kecil. "Udah malam tidur." Ia menuntun Risa yang masih membeku di tempat.

Taehyung menarik nafas lembut, sepertinya ia akan sulit seperti ini dengan istri kecilnya. Kedepannya harus ada sesuatu yang la lakukan untuk sesuatu yang ia lindungkan.

Malam mereka di temani dengan guyuran air pantai.

.

.

.

TBC.

MAFIA || KTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang