EPILOG

7.2K 421 144
                                    

Hari ini tepat hari perpisahan di sekolah Risa. Banyak siswa dan siswi yang datang bersama dengan kedua orang tua mereka, terutama Lisa, Risa melihat sahabatnya itu tersenyum bahagian bersama keluarganya.

Risa menghela nafas lembut, duduk di salah satu kursi yang tak jauh dari acara. Acara belum mulai jadi Risa bisa sedikit bersantai.

Risa memandangi buket bunga yang ia dapat dari salah satu penjaga.

Pagi tadi sebelum pergi berangat ke sekolah, penjaga itu memberi sedikit kejutan kepada Nona-nya. Membuat mood Risa menjadi lebih baik lagi.

"Nona," panggil seseorang di belakang Risa.

Risa sedikit mendongakkan kepalanya melihat siapa yang memanggilnya.

"Om Suga," beo Risa.

Suga mengangguk sembari berpindah posisi berhadapan dengan Risa.

"Om Suga kok bisa di sini?" tanya Risa sembari menatap Suga.

"Bisa dong," sahut Suga.

Suga mengeluarkan coklat dari saku kemejanya. Memberikan coklat itu pada Risa.

"Nona cantik gak boleh sedih," ujar Suga seraya menyodorkan cokelat itu di hadapan Risa.

Risa menyambutnya dengan senang hati. "Terimakasih om," ucapnya.

"Saya dengar-dengar, nona suka menangis di malam hari?" ujar Suga.

Risa menatap Suga curiga. "Kok om tau, Om mengintip ya," tuduhnya.

"Jadi benar nona selalu menangis?"

Risa diam membeku, menantap coklat yang berada di tangannya.

"Tuan Taehyung tidak akan suka jika Nona terus menangis, nona harus bahagia." kata Suga. Yang benar saja, siapa yang akan bahagia jika seseorang yang mereka sayang, pergi untuk selamanya, siapa?

Suga tersenyum tipis, sembari menghela nafas lembut.v"Nona tidak berkumpul dengan teman-teman Nona?" tawar Suga.

Risa menggeleng. "Tidak ada teman." katanya.

Suga menunjuk semua siswa-siswi yang duduk santai di kursi. "Lho itu, mereka 'kan temannya Nona."

"Hanya teman dan tidak dekat," gumam Risa.

"Sahabat Nona? Namanya Lilis 'kan? Siapa itu saya lupa." ucap Suga seraya berpikir keras.

"Lisa om," kata Risa membenarkan, gadis itu terkekeh kecil melihat raut wajah Suga yang menurutnya mengemaskan.

"Oh iya, namanya Lisa. Ke mana sahabat Nona itu?"

"Dia lagi kumpul sama keluarganya om, gak enak kalau Risa ikut-ikutan." ujar Risa, raut wajahnya kembali terlihat murung.

"Nona jangan sedih, kan ada saya di sini. Saya yang akan menemani nona."

"Beneran om?"

Suga mengangguk bertanda ia mengiyakan itu.

Risa tersenyum manis, seenggaknya ada seseorang yang menemaninya.

Karena acara sudah mau di mulai Risa kembali ke tempat acara, sedangkan Suga ia duduk di kursi di mana orang tua siswa-siswi berkumpul.

Acara pembukaan di mulai, dari adanya menyambut, nasehat. Dan saat yang di tunggu-tunggu adalah pembagian rapot ya, seperti ini lah sekolah Risa, sama seperti kelulusan kuliah namun ini SMA.

Semua nama murid di panggil satu persatu bergantian dari urutan nama.

"Mari kita beri penyambutan, siswi terbaik kita, Shin Risa ," ucap MC itu, Risa tersenyum hangat, begitupun dengan seseorang.

MAFIA || KTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang