MAFIA || 17

6.6K 352 2
                                        

"Eughh,"

"Eughh,"

"Eughh,"

"Hah," Risa berusaha menetralkan napasnya, bangkit dari tidur sembari memegang kepalanya yang terasa sakit.

Risa menoleh kesamping, di sana sudah ada Taehyung yang tertidur pulas. Hari sudah malam, begitu lamakah ia pingsan?

Risa menatap lekat wajah suaminya itu. "Apa? Kenapa kau ada di dalam mimpiku, apa kita pernah bertemu sebelumnya? Tapi kenapa di dalam mimpiku kau masih kecil. Aku tidak ingat sama sekali."

"Ini sulit."

"Jangan dipikirkan." Dua kata yang di ucapkan Taehyung dengan mata yang masih tertutup. Taehyung tidak tidur ia hanya memejamkan mata saja, ia harus menjadi istri kecilnya ini.

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

"Tidak ada."

"Siapa anak kecil yang ada di foto itu?"

"Bukan siapa-siapa."

Risa memijat kepalanya, "Kepalaku sakit."

"Jangan dipikirkan, lebih baik istirahat dan tidur."

"T-tapi.."

Cup

"Tidur."

Risa hanya menurut kembali membaringkan tubuhnya mentap langit-langit kamar. Banyak yang ia pikirkan, banyak yang ia harus tau dan banyak yang harus ia pecahkan. Risa tidak bisa tidur ia baru saja bangun dari pingsannya kenapa di suruh tidur lagi. Tidak bisa ia tidak bisa. Terlebih lagi banyak yang ia pikirkan.

"Sulit hiks."

Risa bisa merasakan Taehyung menghela napasnya kasar.

Taehyung membawa Risa dalam pelukannya, "Tidur, Risa!" Ucap Taehyung dengan nada yang sedikit menekan.

"Tidak bisa."

"Jangan banyak pikiran, nanti bisa sakit." Risa mengelengkan kepalanya.

"Tidur! Aku bisa marah." Ucap Taehyung penuh penekanan. Risa takut melihat nada bicara suaminya saat ini.

Mencari posisi ternyaman di dada bidang suaminya itu, tak lama ia tertidur dengan pulas. Tapi tidak dengan Taehyung pria itu tidak tidur sama sekali hanya memejamkan mata, ia harus mengurus sesuatu yang penting.

Membenarkan posisi tidur Risa, bangkit perlahan dari tempat tidur menuju ke tempat dimana istri kecilnya jatuh pingsan tadi. Mengambil kertas yang terletak di lantai, semua gambar yang sama persisi seperti di foto, ia dan teman kecilnya, emm adik tepatnya, bukan adik kandung.

"Perlahan kau pasti mengingatnya." ucapnya memandang wajah tenang istri kecilnya. Taehyung perlahan melangkah menuju ruangan berpintu gelap yang terletak tepat di samping lemari, masuk perlahan masih dengan kertas yang ia pegang.

Meletakan kertas itu di atas meja. Memandang satu persatu foto yang ada di depannya, ia berjanji akan mengembalikan apa yang menjadi milik teman kecilnya, ia akan mengembalikan keadilan.

Taehyung menghela napas kasar. "Risa, aku berjanji."

....

Cahaya memasuki jendela, menyinari gadis cantik yang masih tertidur dengan lelap. Risa.

Risa membuka matanya terganggu dengan cahaya matahari, "hah! Jam berapa ini?"

"Jam 7." Jawab seorang pria di samping Risa tak lain dak tak bukan adalah suaminya, Taehyung.

"Sekolah, Risa telat sekolahnya." Ucap Risa gelabakan. Bisa-bisanya ia telat bangun bukannya kemarin ia yang tidak bisa tidur.

"Izin, biar Suga yang urus "

"Masa izin terus, Risa bentar lagi lulus sekolahnya nanti gak lulus."

"Lulus."

"Jangan sok tauuu."

"Hm."

"Aishhhm"

Cup

"Morning kiss."

"Apaan sihm" Risa berusaha menyembunyikan wajahnya yang memanas, ini tidak aman untuk jantung.

"Udah ah, mandi aja percuma juga bicara sama kau pasti tetap dengan jawaban yang pertama atau gak hm." Risa bangkit dari duduknya, menuju kamar mandi. Risa kesal dengan suaminya itu dengan mudahnya ia mengatakan lulus tidak tau apa persaingan di kelas itu benar-benar ketat!

"Risa!"

Risa menoleh kebelakang tepatnya kearah yang memanggil namanya "Apa?!" ketus Risa.

"Galak."

"Hah? Apaan?"

"Aku mau kekantorm"

"Teruss, kenapa??"

"Tidak, mandi berdua aja ya biar cepat."

"Heh! Mana bisa, gak boleh t-i-t-i-k. Titik!"

"Ini udah siang, aku telat ke kantor."

"Bodoamat, ini masih pagi. Kalau mau mandi di kamar lain bisa." Risa berlari menuju kamar mandi dan langsung menutup pintunya.

"Inikan kamarku."

"Gak denger." Taehyung terkekeh, istrinya benar-benar mengemaskan, padahal ia hanya bercanda. Uwaw.. Taehyung yang terkenal dengan sikap dinginnya bisa bercanda juga guyss hahaha.

Setelah Risa selesai mandi sekarang giliran Taehyung ia tak ingin mandi dikamar lain jadi ya terpaksa ia tadi harus menunggu istri kecilnya itu.

Menunggu suaminya selesai mandi, Risa menyiapkan apa yang di perlukan suaminya itu terutama pakaian khas kantor.

Setelah menyiapkan semuanya ia letakan di atas kasur, "Pakaiannya udah aku siapkan ya, semoga sesuai. Aku duluan ya ke ruang makan, nanti kalau udah selesai turun ya." Ucap Risa di depan pintu kamar mandi, tanpa menunggu jawaban dari suaminya, ia langsung keluar kamar menuju ruang makan.

Biasanya Bibi Jung yang memanggil untuk sarapan, kenapa hari ini tidak?

"Bibi Jung"

"Iya kenapa, Nona?"

"Bibi kenapa tidak memanggil untuk sarapan biasanya Bibi yang memanggil"

"Sesuai perintah Tuan Nona, tadi Bibi udah panggil tapi kata Tuan Nona masih tertidur menunggu Nona sampai bangun saja."

"Aish, menyebalkan." Gumam Risa yang masih bisa di dengar samar-samar oleh Bibi Jung.

"Kenapa Nona?"

"Gak pa-pa, Bi." Risa duduk di tempat biasa ia duduk.

Tak lama Taehyung datang dengan pakaian Jaz yang Risa pilih tadi, suaminya terlihat lebih tampan.

"Lupa cara berkedip, hm?"

"H-ha gak." Sejak kapan suaminya itu sudah berada di sampingnya?

Risa mengambilkan makanan untuk suaminya itu, lalu mereka makan dengan tenang tanpa ada yang membuka suara hanya ada dentingan penyatuan sendok dan piring.

.

.

.

TBC.

MAFIA || KTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang