MAFIA || 04

8.7K 428 4
                                    

Di ruang makan. Risa seorang sendiri, sepi sangat sepi Risa merasa sendiri padahal hari-hari sebelumnya Risa memang selalu sendiri, tapi kali ini berbeda. la merindukan kedua orang tuanya, tanpa meminta persetujuan pemiliknya air mata itu turun begitu saja.

Bibi Jung yang baru saja tiba di dapur, menatap Risa khawatir, “Nona, kenapa menangis?” tanyanya.

“Ah, tidak apa apa Bi, hanya kelilipan,” sahut Risa sembari menghapus air matanya dan hanya dibalas anggukan oleh Bibi Jung, dirinya tau itu adalah hak Risa untuk memberi taunya atau tidak.

“Nona mau diambilkan makan?”

“Tidak usah Bi, Risa bisa.”

Setelah selesai makan, Risa pergi ke taman belakang. Perasaannya tidak karuan, ia gelisah. Kemana Taehyung? Kenapa belum pulang? Apa dia baik-baik saja? Pertanyaan itu bermunculan di kepala Risa.

Karena cuaca malam dingin Risa memutuskan untuk masuk ke kamar.

Dikamar Risa hanya mondar-mandir, pikirannya masih gelisah.

Mendengar suara pintu yang terbuka, Risa segera menoleh melihat siapa yang ada di sana dan benar saja yang baru saja membuka pintu itu adalah Taehyung, suaminya.

“Taehyung?” Risa khawatir, ada apa dengan suaminya itu? Tangannya terus aja mengeluarkan darah segar.

“Hm?”

Risa meraih tangan Taehyung yang di sana terdapat luka. "Ini kau kenapa bisa terluka?" Tidak ada jawaban dari taehyung. Risa segera mengambil kotak P3K dan mulai mengobati luka suaminya itu.

....

Jam menunjukan pukul 23:17.

Sekarang Risa sedang tertidur pulas, sedangkan Taehyung? Ia sedang ada di halaman belakang, ia tidak sendiri melainkan dengan seorang wanita yang telah menemaninya selama 7 tahun Eunha, sekretarisnya.

“Tuan yang menembak salah satu penjaga pernikahan kemarin adalah anak buahnya JJY 14,” ucap Eunha.

“Oh, baiklah,” gumam Taehyung dengan sedikit kekehan, seperti meremehkan.

“Selidiki lagi lebih dalam apa maksud dari penembakan itu,” perintahnya kepada Eunha. “—Dan ya, cari tau letak persembunyian nya,” lanjutnya.

“Baik tuan.”

“Oh ya tuan, dapat kabar kalau Ten besok pulang.”

“Aish bocah itu, mau apa lagi!”

“Baiklah tuan aku permisi.” Taehyung hanya memberikan anggukan saja yang mengartikan iya.

Setelah itu Taehyung pergi ke ruang kerjanya. Mengecek keadaan perusahaan.

....

Pukul 04:32

Risa terbangun. Aaa ya tidak dapat di ungkirin kalo Risa sangat rindu sekolah nya, terutama Lisa teman absrudnya.

Jujur Risa sangat pingin sekolah, tinggal di rumah sebesar ini sangat membosankan baginya, tidak ada teman, tidak ada pekerjaan yang harus dilakukan semuanya dilarang. Risa pingin bebas ia tidak suka di kekang.

Kalo begini Risa lebih baik memilih tinggal di kontrakannya meskipun kecil tapi itu tak apa bagi Risa. la bisa bebas melakukan apa pun dan tidak di kekang.

Risa terus berkecamuk dalam pikirannya sampai Taehyung membuka pintu kamar dan Risa tak sadar itu. Taehyung terus melihat istrinya itu melamun, entah dirinya memikirkan apa?

Setelah berdiri diambang pintu sekitar 3 menit, Risa tak kunjung membuyarkan lamunanya. Sampai Taehyung yang membuka suara dan membuyarkan lamunan Risa.

“Jangan kemana-mana tetap di rumah,” ucapnya dingin dan mulai mendekati Risa.

“Tapi aku kan mau sekolah, kenapa sih aku juga butuh masa depan, aku mau sekolah.”

“Risa, Aku tidak suka di bantah!”

“Dan aku gak suka di kekang.., kenapa harus aku hah! Aku mau sekolah.” Hancur sudah pertahanan Risa untuk tidak menangis.

“Tidak usah nangis,” ujar Taehyung masih dengan wajah dingin nan datarnya itu. Tak ada jawaban dari Risa, dirinya masih dengan keadaan menangis air mata itu terus menerus mengalir memaksa keluar.

Merasa tak di dengar, Taehyung memutuskan untuk pergi ke kamar mandi.

Risa menghela napasnya dengan kasar, menghapus air mata yang masih terus mengalir. Ia beranjak dari tempat tidur ke balkon kamar menghirup udara subuh yang sejuk, menatap langit yang masih gelap tapi terlihat sangat indah. 15 menit berlalu Risa masih pada posisinya di balkon kamar.

Taehyung keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya dan tentu saja memperlihatkan perut sixpacknya itu. la memperhatikan Risa yang sendari tadi berdiri di balkon kamar. Dirinya langsung ke arah lemari pakaiannya. Tanpa sengaja Taehyung menyenggol cangkir di atas nakas membuat Risa menoleh ke arah suara pecah itu.

Terlihat di sana Taehyung sedang berdiri. Membuat mereka eyes contact. Risa memperhatikan tubuh Taehyung yang sixpack.

Astaga.. mataku tidak suci lagi' batin Risa.

Risa langsung berbalik dan kembali menghadap keluar balkon menetralkan detak jantungnya, sedangkan Taehyung ia kembali melanjutkan aktifitas mengambil pakaian yang tadi tertunda.

2 jam telah berlalu.

Sekarang Taehyung sedang duduk di atas kasur menyandarkan badannya di kepala kasur, mengotak ngatik laptop yang berada di depannya, sedangkan Risa ia duduk di kursi yang berada tepat di balkon. Sesekali Risa memperhatikan apa yang di lakukan oleh suaminya itu.

Suara ketokan pintu berbunyi, pertanda ada seseorang yang ingin menemuinya.

“Masuk!”sahut Taehyung dingin.

.

.

.

TBC.

MAFIA || KTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang