"Tuan, JJY14 mulai menjalankan aksinya. Salah satu anak buahnya menambak penjaga di manison."
Seorang pria yang mendengarkan itu mengepalkan tangannya dengan rahang yang mengeras.
"Perketat penjagan di mansion jangan sampai ada yang lengah!" ujarnya Tegas.
"Baik, tuan Taehyung"
....
Disisi lain,
"Kalian harus melakukannya dengan perlahan tapi pasti." Ujar seorang pria yang memiliki wajah nan tegas itu.
la menarik jari telunjuknya, menunjuk seorang remaja yang duduk santai diujung sambil meminum wine "Dan kau, terus dekati dia jangan sampai dia curiga ataupun semacamnya." Seorang remaja itu hanya mengangguk-ngangguk.
"Baik, lakukan sesuai rencana."
....
Malam hari,
Di mansion Risa sedang duduk santai di balkon. Setelah menggambar tadi ia memutuskan untuk mencoba mengingat masa kecilnya tetapi semakin ia ingin mengingat masa kecilnya semakin ia tidak mengingat.
"Aaaaisssh, kenapa gue gak bisa mengingat masa kecil gue."
Cletek
"Kak Taehyung," Panggilnya sepontan Risa langsung menoleh ke arah suara.
Seorang pria itu masuk dengan jalan yang terguntai-guntai seperti orang mabuk. "kak Taehyung," Panggilnya sekali lagi lalu masuk kamar ia menutup pintu kamar dan menguncinya.
Risa ketakutan, ia takut. Mau apa lagi dia kesini, pikir Risa.
la semakin mendekat, berjalan kearah Risa dengan senyum devilnya.
"Mau apa?? kau." Risa mundur secara perlahan.
"Kau mau apa?? kau Ten kan adik tirinya Taehyung, kau mau apa? hah?! Saya tidak punya masalah dengan kau!" Risa terus berjalan mundur sampai akhirnya ia berhenti karena karena tubuhnya sudah terbentur di dinding. Risa mencoba lari tapi nahas, Ten menarik tangan Risa dan menempelkan tubuh Risa di dinding.
"Pergii, hiks."
"PERGII!"
Ten menempelkan satu jarinya di bibir Risa, "Shutt,"
"Jangan berisik atau pun teriak, saya gak segan-segan mencium kau."
"Pergi, hiks kau mau apa?"
"Mau kau." Ten semakin menipiskan jarak di antara meraka dan tangis Risa semakin menjadi.
"Pergi, hiks saya bisa laporkan kau dengan Taehyung!"
"Haha, kau ngancam saya silakan saja mau lapor pada siapapun saya izin kan."
"TAEHYUNG, HIKS."
"Shuttt, diam baby." Ten menghelus rambut Risa.
Risa memukul-mukul tubuh Ten mencoba mendorong Ten, namun gagal kekuatan Ten lebih kuat dari Risa.
"PERGI KAU, JANGAN MACAM-MACAM SAMA SAYA!"
Tok tok tok
"Nona, Nona kenapa?" Ujar seseorang dari luar pintu sepertinya itu Bibi Jung.
"Bibi, Risa Tol-"
Belum selesai Risa berbicara Ten menutup mulut Risa dengan ciuman.
Risa menangis dalam ciuman itu, ia tidak membalas bahkan menutup mulutnya dengan rapat meski pun Ten berusaha untuk membuka mulut Risa.
Risa menangis, bibirnya yang hanya ia izinkan untuk suaminya sekarang di lecehkan oleh adik tiri suaminya.
Risa berusaha memberontak, ingin melepas ciuman Ten.
Ten memegang tekuk wajah Risa dengan sangat erat.
Brak! Brak!
Brak! Brak!
Brak!
Ten menghiraukan suara dobrakan pintu itu. la masih tetap menikmati ciumannya meski pun tidak di balas oleh Risa.
Bugh!
Pukulan mendarat dipipi Ten membuat ten jatuh tersungkur kebawah.
Setelah ciuman Ten lepas, Risa menghampiri Taehyung lalu memeluknya dengans sangat erat. "Hiks, Taehyung, kenapa dia datang lagi."
Taehyung membalas pelukan Risa "Udah tidak pa-pa."
"Kalian kenapa diam saja, bawa manusia ini pergi keluar, masukan saja ke kamar tamu dan kunci dia." Para menjaga mengangguk. Ten memberontak tapi ia tidak bisa apa-apa saat di sodongkan senjata, karena ia tidak membawa senjata.
Taehyung akan mengurusnya nanti sekarang ia harus memenangkan istri kecilnya dulu.
Setelah semua orang pergi Taehyung mengajak Risa untuk duduk di tepi kasur, masih dengan pelukan yang engan terlepas.
Risa masih terisak, bibirnya sakit, sedikit bengkak dan mengeluarkan sedikit darah karena gigitan Ten.
"Hiks, kenapa dia kasar??!!" Taehyung mengelus rambut istri kecilnya.
Menarik perlahan wajah Risa menghadap kearahnya. Satu jari mengelus lembut bibir Risa,
"Sakit, hiks." Taehyung menarik napas lembut, mendekatkan bibirnya dengan bibir Risa, tak lama Risa merasakan bibir suaminya menempel tepat di bibirnya, sedikit melumut lembut.
Risa hanya membuka mulut nya membiarkan apa yang di lakukan suaminya itu, sembari memejamkan matanya.
Ciuman terjadi lama, Risa merasa aman. Lumutan yang di berikan suaminya mampu membuat Risa tenang.
Risa membuka matanya, mata yang bengkak dan sendu menatap manik mata Taehyung, berharap ia jangan pergi dan meninggalkan Risa sendiri.
Sekan mengerti apa yang Risa maksud Taehyung mengendong Risa lalu membaringkannya di atas kasur.
"Jangan pergi." Ucap Risa sendu sembari mengengam tangan Taehyung dengan sangat erat.
Taehyung mengelengkan kepalanya, melepas genggaman Risa.
"Mau kemana?" Taehyung menghiraukan pertanyaan Risa, ia pergi ke salah satu meja di sana mengambil satu gelas air minum.
Taehyung duduk di samping Risa "Minum." Membantu Risa untuk minum.
Tak ingin di tinggal lagi Risa langsung menarik Taehyung dalam pelukannya.
Taehyung duduk dengan Risa yang bersandar di dada bidangnya. Mengelus lembut rambut Risa.
Menikmati elusan suaminya membuat Risa mengantuk. Tak lama Risa memejamkan matanya.
Cup
Taehyung membenarkan posisi tidur Risa "Tidak akan ada yang bisa lagi" Ucap Taehyung sebelum ikut berbaring Menyusul Risa ke alam mimpi.
Untuk masalah Ten, Taehyung akan mengurusnya esok hari.
.
.
.
TBC.
![](https://img.wattpad.com/cover/272808425-288-k449579.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA || KTH [END]
FanfictionTAHAP REVISI ini juga cerita pertama ku, maklum ya kalo rada aneh . . Shin Risa seorang gadis cantik dan ceria yang masih duduk dibangku sekolah menengah atas tiba tiba saja di culik saat pulang sekolah oleh seorang namja yang sangat asing bagi Ri...