Gadis itu terduduk cemas disofa ruang tamu apartement kekasihnya. Dipandangnya punggung seorang pria yang sedang berkutat menyiapkan minuman didapur.
"tumben kau datang kesini tanpa kuminta, aku fikir tadi bibi hanya mengerjaiku saat mengatakan kau disini sayang" Sehun menyodorkan teh hangat yang dibuatnya untuk gadis itu.
"a-aku hanya ingin menyampaikan hal penting padamu oppa" gugup jisoo.
"kemarilah" Sehun menarik jisoo merapat padanya, menyandarkan kepala gadis itu didada bidangnya. Diusapnya lembut surai panjang gadis itu.
"bicaralah oppa akan mendengarkanmu"
Jisoo menggigit bibir bawahnya takut.
"O-oenniku ingin menemuimu oppa"
"hanya itu?, lalu kenapa kau setakut ini hemm? Oppa akan menemuinya untukmu sayang" dikecupnya gemas pucuk kepala jisoo.
"a-aku , a-aku" gadis itu seolah ragu untuk mengatakannya.
"apalagi sayang? kenapa kau terlihat ketakutan seperti ini?" bingung Sehun dengan setia mengelus rambut gadisnya.
"a-aku hamil oppa"
Jisoo memejamkan matanya saat merasakan Sehun menghentikan kegiatannya mengelus rambutnya.
"Sayang jika itu bercanda maka aku sungguh akan marah padamu, itu bukan hal yang lucu untuk dibuat sebagai bahan candaan" dingin Sehun.
"a-aku serius oppa" mata gadis itu mulai memanas. Airmatanya menetes melihat reaksi pria itu. Sehun mengusap kasar wajahnya.
"bagaimana bisa? maksudku kenapa kau bisa hamil?" tanya Sehun dengan nada gusar.
"a-aku juga tidak percaya hikss"
Pria itu kembali mengusap wajahnya kasar. Dipeluknya tubuh gadis itu yang mulai bergetar.
"aku fikir kau selalu meminum obat setelah aku mengeluarkannya didalam"
"a-aku tidak p-pernah berfikir sejauh i-itu " ucap jisoo dengan terbata.
Sehun mengumpat dalam hati. Dia lupa bahwa jisoo hanyalah gadis polos yang tidak tau apa-apa. Dia lah disini yang bodoh karena dengan sengaja selalu mengeluarkannya dirahim kekasihnya.
"jisooya sejak kapan kau ada disini?" tanya wanita paruh baya seraya menuruni tangga menuju ruang tamu.
"Omma kau sudah bangun?" tanya Sehun dengan raut cemas.
"ya begitulah, jisoo kenapa menangis? Sehun ada apa ini?" tanya ibu sehun bingung.
"nak apa putra ibu menyakitimu?" tanya ibu sehun lagi yang membuat jisoo semakin terisak.
"JISOO KAKAK SUDAH MEMBERIMU WAKTU UNTUK BICARA TERLEBIH DAHULU DENGAN SEHUN, SEKARANG KAKAK SENDIRI YANG AKAN BERBICARA DENGANNYA" teriak kakak jisoo yang tiba-tiba memasuki pintu apartement.
"O-oenni jangan sekarang hikss" gadis itu bangkit menarik tangan kakaknya untuk keluar namun dihempaskan begitu saja.
Jisoo hanya tidak ingin masalah ini semakin runyam jika ibu Sehun juga mendengarnya nanti.
"kenapa? kenapa tidak bisa? apa karena ada ibunya? bukankah itu bagus sooya, ibunya jadi tau perilaku brengsek putranya!!" maki kakak jisoo.
"noona kita bicarakan ini baik-baik" ucap Sehun berusaha menenangkan kemarahan wanita itu.
"jisoo bisa jelaskan pada ibu apa yang terjadi?" Tanya ibu sehun lembut.
"m-maaf hikss, maafkan jisoo Ommanim" jisoo menangis sesegukan mendudukkan dirinya dilantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Can Make Me Stay (Hunsoo)
Fanfiction"Siapa gadis itu? aku tidak pernah melihatnya, apa dia aktris di agensimu?" Tanya Sehun. "Dia masih training dan mungkin akan debut dalam waktu dekat, jangan mendekatinya aku yakin dia sama sekali bukan tipemu yang menyukai gadis liar" Aku tidak p...