Sehun menarik paksa jisoo memasuki mansion mereka, tidak diperdulikannya suara ringisan yang keluar dari bibir wanitanya.
"Bibi Cha!!"
"Bibi Cha!!"
Teriakan Sehun menggema diseluruh ruangan.
Wanita paruh baya dengan rambut hitamnya yang mulai memutih berlari tergopoh menghampirinya.
"ada apa nak? kenapa kau berteriak seperti ini" ucapnya lembut.
Pria itu berusaha mereda kemarahannya.
"Bisakah bibi menjemput hyunsoo disekolahnya? aku dan jisoo sedang ada urusan"
"Oppa-"
"Ini sudah hampir terlambat untuk menjemputnya, bibi cepatlah pergi" potong Sehun.
"baiklah, bibi akan menjemputnya"
Setelah memastikan bibi Cha meninggalkan mereka berdua disana, sehun menepuk kedua tangannya yang membuat pintu utama mansion tersebut tertutup secara otomatis.
Melempar tubuh istrinya pada sofa.
"apa alasanmu bertemu dengannya?!" tanyanya tajam.
Tak memperdulikan raut ketakutan diwajah ayu isrinya.
"kami hanya makan siang bersama-"
"jika kau memang sedang ingin makan diluar kau bisa saja mengajakku!! kenapa harus dengannya? KENAPA HARUS DENGAN SOKJIN HAH!!!"
"O-oppa k-kau membuatku takut" bibirnya bergetar, jisoo berusaha menahan tangisnya.
Setelah 5 tahun pernikahan mereka untuk pertama kalinya mereka terlibat pertengkaran seperti ini,
Bukan.
Bukan berarti selama menjalin masa pernikahannya mereka tidak pernah bertengkar, mereka juga sering bertengkar, tapi tidak pernah sebesar ini.
Ini kali pertama Sehun benar-benar marah dengannya.
Mengingatkannya pada masa2 dimana mereka masih menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih yang saat itu masih menjadi seorang idol.
Sehun berulang kali berusaha menahan ledakan kemarahan pada dirinya, namun hal itu justru membuat kepalanya semakin pening,
Entah kenapa Ia merasakan kelegaan dalam dirinya saat berbicara dengan nada tinggi dan membentak,
Kecemburuannya menghilangkan kewarasannya,
Sehun bersumpah bahwa ia sangat mencintai Jisoo, menjadikannya istri rupanya belum cukup untuk membuat Sehun merasa puas, Ia masih merasa was was, apalagi jika mendengar beberapa dari kalangan aktor yang dengan terbuka masih menyebutkan istrinya itu sebagai tipe ideal mereka,
She is Mine, Wanita itu miliknya, hanya miliknya, jangan ada yang berani menyebut nama jisoo apalagi memimpikannya,
Itu adalah satu hal yang paling Sehun benci,
Apalagi jika Istrinya itu juga menyambutnya dengan terbuka, seperti yang wanita itu lakukan pada Sokjin.
Sehun mengepalkan tangannya kuat, tangannya benar2 terasa sangat gatal, bahkan dengan mati2an ia berusaha menahan dirinya yang sedang ingin melempar dan menghancurkan barang2 yang berada didekatnya.
ia masih waras, ia juga sudah berjanji kepada jisoo bahwa semarah apapun dirinya ia tidak akan kembali pada dirinya yang dulu, Ia sudah berubah..
Ya.. Ia sudah berubah..
"Akhh sial!!"
Pria itu memegang kepalanya, menendang vas bunga berharga fantastis itu dengan sekali tendangan kuat, menyebabkan bunyi pecahan keras dengan kepingan beling yang berserakan pada lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Can Make Me Stay (Hunsoo)
Fanfiction"Siapa gadis itu? aku tidak pernah melihatnya, apa dia aktris di agensimu?" Tanya Sehun. "Dia masih training dan mungkin akan debut dalam waktu dekat, jangan mendekatinya aku yakin dia sama sekali bukan tipemu yang menyukai gadis liar" Aku tidak p...