Flashback

1.6K 175 10
                                    

Jisoo merasa begitu beruntung memiliki Seokjin sebagai salah satu pria yang begitu dipercayanya, pria itu bahkan sama sekali tidak marah saat ia mengatakan bahwa dirinya belum siap.

Pria itu begitu menghargainya dan menghormatinya, Seokjin begitu menjaga jisoo dengan baik seperti Ayah gadis itu yang memperlakukannya penuh kasih sayang.


Setelah kepergian pria itu jisoo langsung membersihkan dirinya dikamar mandi.


Berjalan dengan handuk yang melilit tubuhnya kearah ranjang.

Jisoo membalas pesan Sokjin dengan menahan tawanya. Kembali menaruh ponsel itu dinakas kemudian berjalan kearah lemari pakaian guna mengganti handuk pendek yang melilit tubuhnya dengan pakaian rumahan. belum sempat memilih pakaian yang akan ia gunakan suara seseorang menghentikan kegiatannya.

"kau terlihat bahagia, apa kau habis bersenang-senang sayang" Jisoo mematung saat merasakan hembusan nafas berat dilehernya, kedua sisi tubuhnya diapit oleh tangan kekar. Dari suaranya ia yakin bahwa ia sangat mengenali pria yang sedang berdiri dibelakangnya.

"mau kubantu menggantikan pakaianmu jisoo?"

"S-sehun S-sunbae pergilah" ucap jisoo dengan terbata-bata menahan rasa takutnya.

Dipaksanya gadis itu menoleh berhadapan dengannya.

Menyampirkan rambut basah gadis itu.

"siapa yang menyuruhmu memperbolehkan pria lain membuat tanda disini?" ucapnya mengelus leher jisoo yang terdapat beberapa mahakarya Sokjin semalam.

"katakan kenapa kau membiarkan pria lain memberikan cap kepemilikan disini? kau milikku jisoo, hanya aku yang boleh menandaimu!!" memberikan penekanan mencoba menunjukkan pada gadis itu bahwa ia begitu marah.

"h-hanya karena kamu menjadi yang pertama untuk saya, b-bukan berarti kamu bisa beranggapan bahwa saya milikmu"

Memegang kuat handuknya. Jisoo sungguh ketakutan sekarang,.

"Satu tahun sudah berlalu, apa kau masih sama? disini, apa ukurannya masih sama seperti terakhir kali aku menyentuhnya atau sudah semakin membesar Sayang?"

"lepas!! kamu sungguh lancang! k-keluar dari kamar saya!!" dengan bibir bergetar jisoo berusaha membentak.

"kau mengusirku? Kemarin malam aku pergi begitu saja dengan fikiran bahwa kau mungkin butuh menenangkan hatimu setelah sekian lama bertemu denganku, tapi kau justru menggunakan waktu yang kuberikan untuk bercumbu dengan pria lain, BRENGSEk"

"a-apa p-perdulimu?" lirihnya

"tentu saja aku cemburu!!!" bentak Sehun yang membuat nyali Jisoo menciut.

"a-anda tidak p-punya hak untuk mencampuri u-urusan saya" gagap jisoo saking takutnya.

Sehun berdecih, menunjukkan ekspresi yang menyeramkan bagi jisoo.

"Ck tentu saja aku punya hak !  Hati mu dan tubuhmu adalah hak patenku! Bahkan menelanjangimu dan memasukimu pun aku tidak perlu meminta izin kepada siapapun"

Dalam sekali sentakan Sehun menarik handuk itu secara tiba-tiba. Membuat sang gadis berusaha menutupi inti tubuh serta bagian menonjol didadanya dengan tangan. Menangis terisak mencari perlindungan guna nenutupi tubuhnya namun berakhir sia2. Tidak ada kain lain disana, hanya ada selimut diatas kasur, namun mengambilnya sama saja ia datang kepada Sehun karena ia harus melewati pria itu.

Sehun terkekeh, mendudukkan dirinya diatas ranjang. Menatap tubuh telanjang jisoo yang terduduk meringkuk menyembunyikan ketelanjangannya.

"tidak malu menunjukkannya pada Sokjin tapi malu padaku? Aku bahkan sudah sering melihatmu telanjang seperti ini jisoo"

"apa Sokjin jauh lebih hebat dariku? aku rasa tidak ada yang dapat menandingi Singa ranjang sepertiku"

"Masih Ingat dengan hukuman yang wajib kau dapatkan jika mengecewakanku kan sayang? apalagi kali ini tentang kecemburuanku, kau pasti tau aku tidak mentolilir hal itu!!"

"tenang saja kali ini tidak akan ada orang ketiga, hanya ada aku dan kau, bercinta dengan panas dan bermacam ronde dipagi yang cerah ini"

"lepaskan aku!!" berontak jisoo saat Sehun menyeretnya kekasur.

"SOKJIN OPPA tolong aku hikss, Oppmmhh"

Membekap mulut jisoo rapat  dengan menahan kemarahannya saat mendengar gadis itu meneriaki nama pria yang sangat ia benci.

"aku berniat memberimu surga namun kau justru ingin merasakan neraka rupanya,-"

"baiklah, mari ke neraka bersamaku sayang"

You Can Make Me Stay (Hunsoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang