Kejam

2K 204 21
                                    

"permisi nona" Bibi Cha memasuki ruangan yang berisikan kasur itu dengan membawa makanan.

"nona harus makan atau tuan Sehun akan marah nanti"

Bibi Cha merasa prihatin melihat penampilan kekasih majikannya yang begitu kacau dan mengenaskan itu.

Seorang wanita hanya menatap nampan berisi makanan itu sekilas enggan untuk menyentuhnya.

"nona jisoo saya mohon-"

"bawa saya keluar bibi" Potong gadis itu dengan suara parau.

"maaf saya tidak bisa nona"

"tunjukkan jalan keluar selain melalui pintu itu bibi-" gadis itu terus menunjukkan tatapan kosongnya.

"Saya rasa jendela adalah jalan yang tepat untuk saya keluar-"

"hahah apa saya akan mati jika meloncat dari jendela kamar?" tawa miris gadis itu.

Gadis itu berjalan lunglai menuju jendela besar. Pandangannya kosong, rambut panjangnya yang berantakan berterbangan menutupi wajahnya. Bajunya lusuh dengan bekas anggur merah membasahi baju bagian atasnya. Dan jangan lupakan pula cap telapak tangan yang tergambar sempurna dirahangnya. Sudah dipastikan tuannya melakukan kekerasan lagi terhadap gadi itu.

Bibi Cha ingin menangis rasanya bila melihat keadaannya.

Terlalu memikirkan kondisinya bibi cha tidak menyadari jisoo yang sudah menapakkan kakinya pada baris jendela

"nona apa yang anda lakukan!" pekik Bibi Cha berlari menarik jisoo yang ingin melompat.

"lepas hikss, biarkan aku melakukannya bibi, aku lelah hikss" jisoo terus memberontak dipelukan bibi Cha.

"lepaskan saja dia! aku ingin lihat apa yang akan ia lakukan" sarkas seorang pria dari arah pintu.

"kau! kenapa baru muncul? aku mencarimu dari tadi sehun-shi, aku rasa aku tidak perlu melompat untuk mengakhiri hidupku jika iblis pencabut nyawa sendirilah yang datang menghampiriku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kau! kenapa baru muncul? aku mencarimu dari tadi sehun-shi, aku rasa aku tidak perlu melompat untuk mengakhiri hidupku jika iblis pencabut nyawa sendirilah yang datang menghampiriku"

Sehun terpaku mendengarkan ucapan gadisnya. Entah kenapa bagian dadanya terasa sakit mendengarnya, Seolah sebuah belatih menancap sempurna disana.

Gadis itu dengan susah payah berjalan menghampiri Sehun, mencengkram kerah kemeja pria itu dengan memberikan tatapan penuh kebencian.

Dihapusnya airmatanya dengan kasar.

"Cepat lakukan!!, bunuh aku juga seperti kau telah membunuh janinku!"

Pria itu mengalihkan pandangannya kearah lain.

"aku bisa membunuhnya karena aku yang telah menanamkan benih itu dirahimmu, aku punya hak akan hal itu"

"aku juga punya hak untuk mempertahankannya sehun-shi!!"

teriak gadis itu dengan suara penuh kepedihan.

You Can Make Me Stay (Hunsoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang