Part 5

20K 2.1K 32
                                    

Tunangan Gladis
.
.
.
.

Danisha menghela nafas berat sembari berkecak pinggang. Dia mengusap peluh disekitaran dahi dan leher nya. Cukup melelahkan namun terasa menyenangkan bagi Danisha, karna semua ini akan jadi uang! Semangat nya pada diri sendiri.

Ternyata selain kardus besar yang ditemukan Danisha pertama kali, ada juga beberapa box dan kardus ukuran besar yang bertuliskan sama 'Barang Bekas'. Barang-barang bekas yang tak digunakan oleh Gladis ini rencananya akan Danisha sulap jadi uang. Lihat saja. Tapi terlebih dahulu, Danisha membutuh Handphone untuk menjual semua barang-barang ini.

Danisha pergi ke kamar mandi. Dia berkeringat dan butuh untuk membersihkan diri. Sampai disana, dia berusaha menahan diri untuk tidak memekik layaknya orang kolot, seperi sebelumnya. Danisha harus ingat jika dia memerankan Gladis, sehingga dia harus mulai terbiasa dengan segala ke-glamoran gadis ini.

"Yatuhan, berasa lagi mandi di salon," gumam nya seranya mendalami diri menjadi orang kaya. Danisha mulai melakukan serangkaian perawatan kulit dengan berbagai produk yang tersedia di kamar mandi Gladis. Ah, melihat semua fasilitas ini membuat Danisha sedikit rilex dari keruwetan ini. Namun begitu, Danisha tentu masih ingat diri dan tak terhanyut lebih dalam pada segala kefanaan yang dirasanya kini.

Selesai membersihkan diri, Danisha mencoba untuk mencari baju Gladis yang sekiranya nyaman untuk ia pakai. Saat tangannya asyik memilih, Danisha tetiba kaget saat sebuah pakaian vulgar terselip dibeberapa baju, bikini atau lingeri maksudnya.

"Gue aja yang udah dewasa nggak pernah kepikiran buat beli baju beginian. Ck, anak zaman sekarang emang terlalu cepat mendalami sesuatu yang lebih pantas di lakukan sama orang dewasa, kenapa yang nggak wajar-wajar aja sih," Pilihannya Danisha akhirnya jatuh pada baju tidur dengan lengan seperempat berbahan sutra. Nah, begini kan lebih cocok.

Danisha melangkah menuju kasur big size nya, mendesah lega karna nyaman yang langsung menyergap ke punggung. Danisha memeringkan badan, teringat akan perkataan bik Ris yang bilang bahwa barang pribadi Gladis di taruh di laci. Segera bangun dari tidur, Danisha langsung membuka laci dibelah kiri ranjang. Benar saja, disana ada sudah ada handphone, laptop dan juga Macbook beserta gadget lainnya.

Danisha refleks menggigir bibir saat melihat logo hape Gladis, apel gigit--paham kan? Danisha lalu dengan lancar membuka handpone Gladis, syukur saja karna handphone itu sama sekali tidak memakai sandi.
Danisha membuka aplikasi galeri, manik matanya langsung tertarik saat melihat album bertuliskan My Fiance♥️ dengan tanda jantung diakhirnya. Baru melihat seperti itu saja, sudah membuat Danisha sedikit gerah. Hal-hal berbau cinta-cintaan beserta tetek bengek nya yang terdengar melangkonis membuat dia tampa sadar bergidik ngeri karna geli.

Omong-omong, Danisha jadi ingat jika Gladis ini punya tunangan. Ugh, tunangan, ya? Sebesar Gladis ini sudah menjalin hubungan se-serius itu. Apakabar dengan dirinya yang meskipun berusia 26 tahun. sama sekali belum pernah berkencan dengan lelaki manapun. Kisah asmara Danisha bisa dikatan kosong melompong, tak ada pencapaian apapun. Begitu kontraks dengan sederet piala dan prestasi yang berhasil diraupnya saat menginjak dunia pendidikan mendasar, dan Danisha bangga akan hal itu.

Danisha tercengang saat folder itu berisi ratusan ribu foto dengan satu objek tetap. Layar itu seolah dipenuhi gambar seorang remaja cowok. Jari Danisha terus bergulir dan bergulir, telunjuknya lalu menekan sebuah foto, diamatinya potret seorang remaja berpakaian SMA. Satu kata yang memang langsung terlintas jika melihat foto remaja pria itu, tampan. Danisha tak menampik, tapi tampan remaja pria itu adalah tampan biasa yang tak membuat Danisha akan bercak kagum dan Wow! Danisha tetaplah Danisha yang tidak akan terpana melihat ketampanan dan segala hal yang biasa seorang pria agungkan. Ingat jika kehidupan wanita itu sangatlah jauh dari laki-laki, seolah para adam itu berada dan hidup di dunia terpisah dengan Danisha.

The Plot TwistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang