Part 21

13.5K 1.3K 105
                                    

Sudut membingungkan

***

Danisha memicing, matanya menyalak tajam seperti elang, sedangkan tubuhnya mengkaku dengan bulu tegak berdiri seperti duri landak yang merasa terancam dan siap menusuk musuh. Owh, apakah Danisha siluman berkepala elang dengan tubuh landak? Baiklah, lupakan itu. Sekarang lihat siapa yang baru saja berinteraksi dengan Danisha, orang itu berjalan jenakan dengan raut tengil, persis seperti monyet nakal yang sering menggangu pengunjung di kebun binatang.

Orang itu terkekeh, mengabaikan raut waspada Danisha dan memilih untuk bermain dengannya, padahal tujuannya kesini jelas bukan untuk hal demikian. Namun mengabaikan raut garang Danisha yang membuat gemas akan sangat disayangkan.
Jadilah dia tetap tinggal.

Demantara. Pemuda itu menarik kursi di samping Danisha.

"Hem, kalau menurut kamu mereka  kelihatan alay, tindakan seperti apa yang kiranya bisa bikin kamu terkesan dan ngerasa itu adalah suatu hal yang romantis?"

Danisha sedikit tercengang. Pertanyaan Demantara barusan tidak bisa diprediksinya, pun dengan segala tingkah Demantara sejak saat kali pertama mereka bertemu, sungguh sangat freak!

Dan kini apa yang tengah pemuda itu lakukan, mencoba menggoda Danisha? Tidak taukah demit versi mini itu seberapa banyak pria yang dipukul mundur oleh Danisha hanya dengan tatapan tajamnya dan mulut pedas nya? Sekarang Demantara yang notabenya berondong malah merayu Danisha yang sering dijuluki 'Calon Perawan Tua' oleh tetangga Danisha. Mana bisa bereaksi gombalannya, sekelas bos yang matang dan dewasa saja Danisha acuhkan.

Tidak mendapat balasan dari Danisha tak membuat Demantara merasa harus menyudahi interaksi mereka, dia bahkan sudah mendudukan diri disamping Danisha membuat perempuan itu seakan terpenjara antara dinding dan Demantara sendiri. Pemuda itu menyeringai, melihat makin sepat wajah Danisha membuat seringainya kian lebar.

"Owh, atau kamu mau kayak drama-drama korea?"

Lagi-lagi Danisha hanya diam menetap Demantara seperti seorang guru yang jengah karena kelakuan nakal murid TK nya.

"Mereka biasanya..." Demantara semakin merapatkan tubuhnya kearah Danisha yang kini memeluk buku tebal yang tadi di ambilnya di depan dada, "ciuman.." lanjut Demantara dengan bisik lirih.

Mata Danisha membola, Dasar bocah mesum! Jeritnya dalam hati.

Sangat jengah dengan tingkah Demantara, Danisha bangun dari tempat duduknya, meladeni Demantara si demit yang muncul entah darimana itu hanya akan menghisap tenaga Danisha.

"Minggir." Pinta Danisha yang sudah menjulang disamping Demantara. Demantara balas tak mengubris permintaan Danisha, dia malah santai memutar tubuh dan kini benar-benar berhadapan dengan Danisha.

Karena tangan Danisha mendekap buku didada jadilah Demantara dengan lancang menarik pinggang Danisha hingga Danisha kembali terduduk di kursi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Karena tangan Danisha mendekap buku didada jadilah Demantara dengan lancang menarik pinggang Danisha hingga Danisha kembali terduduk di kursi.

Melotot sekali lagi, emosi Danisha sudah berdering dan akan segera meledak jika Demantara memprovokasinya lebih lanjut, Danisha bukanlah orang yang sabar untuk menghadapi manusia kurang ajar seperti Takshaka, Demantara dan hampir semua tokoh utama lainnya, sekurang-kurangnya dia akan melempari mereka dengan kalimat pedas sebelum berlalu setelah puas menatap wajah memerah mereka yang malu.

The Plot TwistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang