"Jaemin adalah masa lalunya yang indah. Bertemu dalam dusta yang dikepung oleh kuasa. Waktu berdentang, bergerak mengalahkan detak yang berpacu. Mengalahkan keinginannya untuk lari, lari yang jauh."
NOMIN 18+
Jaeyong, Markhyuck, Luwoo
MAFIA
DARK
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jiwa dalam tubuhku sedingin apapun yang lebih dari salju. Dan kau datang sebagai percikan api kecil yang mulai menghangatkanku."
...
Hiruk pikuk mengisi area itu, tampak jauh dari kedamaian. Jaemin hanya bisa diam di atas kursi beton bersama banyak orang lain yang terlihat kebingungan. Sama seperti dirinya yang tak tahu harus bereaksi seperti apa, orang-orang itu linglung dan ketakutan. Langit mendatangkan bentangan awan mendung yang disinyalir hampir hujan. Musim yang tidak pernah cerah di tahun 2073 ini memang bukan hal baik untuk diharapkan.
Pagi tadi dunia masih sedikit lebih tenang dari pada detik ini. Jaemin masih di sekolah dengan sekotak bekal dan duduk memutari meja bersama ketiga sahabatnya. Tapi lima jam setelah itu semua berbalik arah. Pasukan bersenjata misterius datang merobohkan gerbang sekolah. Meruntuhkan dinding-dinding yang tidak kokoh menjadi patahan tak berguna. Seluruh murid dan orang yang menampakkan diri dibawa paksa ke dalam satu kendaraan raksasa ber-roda empat. Kendaraan itu ada banyak sekali, Jaemin tak sampai waktu menghitung semuanya.
Dan ia duduk di kursi mobil dengan raut ketakutan setengah mati. Semua orang berteriak, menangis dan meraung marah. Pasukan yang masing-masing membawa senjata laras pendek itu bermimik garang. Entah darimana mereka berasal dan datang dengan tujuan apa. Tapi satu yang pasti, tidak ada hal baik tentang peristiwa ini.
Kini ia hanya bisa duduk diam di area misterius dekat hutan. Tempat aneh yang menjadi titik perhentian mereka, yang pada akhirnya kembali diturunkan secara paksa.
"Apa kita hanya duduk dan diam selama berjam-jam?" celetuk seorang gadis, Jaemin mengenalnya sebagai Kim Minju, pentolan sekolah yang terkenal cantik.
Kepala-kepala di sekitar mengarah padanya, mata mereka sudah terlihat pasrah. Telah hilang amarah dan ketakutan yang tadi masih membara.
...
Malam itu adalah malam pertama Jaemin sebagai sandera pasukan misterius. Ia dan banyak orang lain digiring masuk menuju bangunan area perumahan yang tampak gelap. Area yang terasa sangat luas itu dikelilingi hutan belantara. Terdapat banyak sekali manusia yang tersebar di mana-mana. Di dalam bangunan seperti rumah yang berjejer hingga ribuan telah terisi setidaknya 10 sampai 20 orang. Juga pasukan bersenjata yang ternyata jauh lebih banyak dari yang ia kira.
