Runaway #6

5.4K 994 109
                                    

"Jalan berkelok menjadi saksi pelarian yang dikecam banyak suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jalan berkelok menjadi saksi pelarian yang dikecam banyak suara. Dibalik rintang dan gelapnya lampu jalan, kakinya masih terus berlari. Berlari menuju titik yang tak pernah pasti."





...






Satu bulan sejak sandiwaranya dengan Yuta dimulai, Jeno kehilangan jejak kekasihnya. Entah bagaimana, Jaemin justru pergi tanpa meninggalkan kabar apapun.

"Bagus sekali, sekarang adik dan ibuku menghilang tanpa jejak. Idemu benar-benar hebat, Jen," celetuk Yuta ketus. Berbagai macam sarkasme terkumpul dalam satu kalimat menusuk itu.

Jeno hanya diam, matanya memincing menatap Na Yuta. Mereka berada di rumah lama Jeno, bersama dengan Jaehyun dan Mark. Beberapa hari yang lalu mereka memutuskan mundur dari WFF. Kontrak tiga sekawan itu berakhir dengan jalan yang tidak menyenangkan.

Berbagai ancaman dari petinggi WFF datang bersahutan sejak hari itu. Tapi Jeno tetap berdiri di atas tekadnya yang sudah bulat. Dia muak dengan segala drama si perusahaan biadab. Jeno selalu ingat perintah WFF untuk selalu membunuh lawan saat bertarung. Pria Lee tidak pernah membuat itu benar-benar terjadi. Dia selalu melakukan sandiwara agar nyawa lawannya yang tidak bersalah bisa selamat.

Namun kali ini, sandiwaranya benar-benar melahirkan kekacauan yang mengerikan. Sepertinya WFF mulai menyadari cara kerja Jeno di balik layar. Entah ada mata-mata atau mantan lawan-nya yang justru membocorkan semua rahasia itu, Jeno tidak peduli.

Dirundung banyak ketakutan, pemilik nama panggung Stone Anderson itu justru menemukan ide gila. Ibarat permainan catur, dia mulai membangun pion yang kuat untuk merobohkan skor lawan. Diam-diam Jeno ingin membangun kekaisarannya sendiri.

Atas dasar pembalasan dendam.


"Aku yakin dia berada di tempat yang aman. WFF lebih fokus mencari kita untuk dijadikan daging panggang," jawab Jeno. Dari duduknya, pria itu berdiri mendekati lemari pendingin dan mengambil sekaleng bir.

"Dan kau tidak pernah berpikir bahwa keluargaku bisa saja dijadikan umpan untuk membuatku muncul di hadapan mereka?" tanya Yuta dengan tatapan marah.

"Percaya padaku, WFF tidak sepintar itu. Aku kenal seseorang yang bisa menghapus data keluargamu dengan bersih dari base perusahaan. Kita harus fokus untuk terus melarikan diri sebelum aku benar-benar punya cukup kekuatan untuk balas dendam."

Jaehyun mengangguk dan berkata, "Jeno benar. Lucas bisa membantu keluargamu selamat. Tapi kita tidak bisa membantu mereka untuk urusan uang."

Yuta mendelik dan bertanya, "Apa? Bukankah kau pernah berkata akan terus membantu keluargaku? Dan sekarang kau membuat uang pesangon dari perusahaan lenyap begitu saja?"

"Kau ini bodoh atau apa, Yut?" tanya Mark yang sejak tadi diam sambil menghisap rokok. Suasana di dalam ruangan itu pun memanas. Yuta benar-benar menumpahkan emosinya sejak pagi tadi. Pria itu terus mendesak Jeno untuk membantu keluarganya, tapi keadaan sedang tidak berpihak pada mereka.

703Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang