Egestas #14

3.3K 561 142
                                    

"Perangkap kelinci paling mematikan ada di tangan orang yang paling baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perangkap kelinci paling mematikan ada di tangan orang yang paling baik."



...



"Kau tahu Jaemin sudah sadar?" Suara Jaehyun menginvasi indera Jeno yang sedari tadi hanya meraup keheningan.

"Aku sudah tahu," balas pria berhidung bangir itu dengan nada lemah.

Tentu saja, dia pemilik kuasa absolut di wilayah itu, matanya ada di mana-mana. Informasi apapun akan datang secepat kilat kepada Jeno, baik berita genting maupun gosip semata. Hellboy, julukan itu mungkin terkesan melebih-lebihkan citranya sebagai kepala pimpinan. Well, dia benar-benar deskripsi murni dari bocah neraka yang sesungguhnya, asal kau tahu. Parasnya saja yang indah bagai malaikat, hatinya penuh dengan kacau yang kadang tak bisa dihalau. Oleh apapun.

Mengingat mimpinya beberapa tahun yang lalu, semua terasa mustahil. Ia hanya ditemani empat orang nekat dan kewarasan yang sudah hilang entah kemana. Melawan WFF dan para semutnya saja sudah aneh, dan Jeno ikut menambah resiko dengan tujuannya membantai seorang Johnny Suh.

Kini dia sudah berkembang pesat dengan segala amunisi dan para sandera yang dijamin bisa selamat. Selamat dari amukan Zeus.one dan berharap bahwa markas itu akan menjadi satu-satunya wilayah yang masih bertahan di antara para distopia lain suatu hari nanti.

Lee Jeno itu gila, tapi lebih gila lagi cintanya pada Na jaemin.


Satu hari setelah Jaemin hilang dari radar pantau Jeno empat tahun yang lalu, dia seperti kesurupan. Mengamuk dan mencaci maki dirinya sendiri di depan cermin kamar mandi, memukul kaca itu menjadi patahan yang dilukis oleh cat merah pekat. Dia takut kekasihnya hilang, atau bahkan mati di tangan WFF yang begitu kejam.

Beruntung ada Jaehyun dan Mark yang mampu memberi ketenangan sementara padanya. Membuatnya berpikir dingin agar tidak jatuh ke jurang yang lebih dalam. Mereka dikejar banyak sekali musuh, jika pemimpin mereka mulai binasa dalam depresinya, maka hancur sudah.

Ia pun kembali bangkit, dan ikut membangkitkan semangat Yuta yang kala itu juga hampir jatuh.

Bicara tentang Jaemin, ada beberapa hal yang membuat Jeno tidak bisa melupakan pemuda manis yang kini kehilangan senyumnya itu.




...




703Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang