The Undercover #19

2.2K 313 200
                                    

"Kita adalah para penakluk dunia yang takut pada sesama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita adalah para penakluk dunia yang takut pada sesama. Bersembunyi di balik topeng dan cahaya adalah senjata utama. Tidak berbahaya, asal kau melawanku dengan topeng yang lain."




...




"Hyung, jawab aku! Jadi maksudmu Lee Jeno bukan iblis jahat?" tanya Jaemin yang amarahnya sudah tersulut api.

"Justru dia yang paling baik!" jawab Yuta dengan tenang. 

Mata Jaemin menyipit, heran mendengar pembelaan kakaknya yang terdengar seperti omong kosong. Hening kembali mengisi ruangan itu, tapi pergolakan batin pemuda Na justru sangat bising.

"Hyung ingin aku percaya dengan semua ini? Apa Hyung tidak malu pada Ibu sekarang? Dia sendirian, dia sedang sakit dan dua anaknya justru menghilang. Apa menurutmu keparat yang menyebabkan ini semua adalah orang baik?"

Yuta membasahi bibirnya yang kering, kemudian menggigit belah bagian bawah karena sekarang ia mulai gugup. Entah dorongan apa yang tiba-tiba muncul dan membuat dadanya menjadi sesak. Melihat keraguan besar dari mata sang adik membuatnya ikut goyah.

"Kau mau ibu dibawa ke sini juga?" Suara pria itu terdengar sangat lemah. Sebuah rencana mendadak yang mungkin menjadi pilihan bagus untuk situasi mereka saat ini.

"Kau gila, Hyung? Kau mau membuat ibu ikut terkurung di bangunan sempit dan harus bekerja tanpa digaji sepertiku selama ini?" Percikan itu muncul dari sorot tajam yang menusuk ulu hati Yuta. 

Kebencian Na Jaemin pada stone cold ibarat dendam dari arwah mangsa pada predator yang membunuhnya. 

"Tidak mungkin aku membawa ibu ke sini untuk menempatkannya pada situasi seperti itu. Ingat, Nana! Hyung bahkan baru tahu kau ada di markas ini setelah terkapar kritis di ranjang rumah sakit. Jumlah sandera yang terlalu besar dan pendataan yang dilakukan oleh pengawal rendahan membuat semua jadi kacau. Hyung tidak suka membahas ini, tapi jeno terlihat sangat terpukul. Dia dan para Guardians langsung menyusun rencana untuk mencari mata-mata yang ada di sini. Kalau Nana mau Hyung menyalahkan stone cold dan membawa kita kabur ke luar, maaf, tapi itu tidak akan terjadi. Bukankah lebih baik membawa ibu ke sini dan melindunginya di bawah organisasi?"

"Lalu kenapa Hyung tidak pernah mencari kami berdua?" tanya Jaemin dengan tatapan sedih.

Memorinya yang sudah semakin lapuk kembali datang tanpa diundang. Memori saat ia dan sang ibu berjalan tanpa arah dan berharap akan ada yang datang membantu. Memori kelam saat Yuta sudah mati terbunuh di malam itu.

703Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang