Life is Beautiful #5

5.7K 1K 169
                                        

"Kadang kala sajak bisa sembunyi di balik umpatan kebencian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kadang kala sajak bisa sembunyi di balik umpatan kebencian. Ditekan oleh desak ombak yang menabrak karang. Dihalau oleh rimbunnya daun-daun hutan."




...




"Kau gila?"

Pria dengan head-band merah terpasang di kepala itu memandang lawannya tajam. Urat-urat lehernya timbul dengan mengerikan.

"Ini cara yang paling masuk akal, Yuta!" Bentakan itu membuat hati Na Yuta semakin bergemuruh.

"Menurutmu dengan aku menghilang tanpa jejak adalah hal masuk akal? Menurutmu dengan aku pura-pura mati adalah hal masuk akal? Iya? Begitu maksudmu?" katanya penuh amarah.

"Pelankan suaramu, brengsek! Kalau ada yang mendengar rencana ini, kita berdua bisa mati!"

Yuta menghela nafas berat. Pria itu berkacak pinggang, mencoba menghalau amarah yang menggebu-gebu.

"Dengar! Pertarungan sesi ketiga dibuat sedemikian rupa agar aku menang. Sponsorku jauh lebih besar darimu. Petinggi-petinggi mata duitan itu pasti lebih memilih kau mati di atas ring dari pada membuang miliaran uang. Kalau kau tidak mati, sponsorku hanya tinggal setengah. Dan kau sendiri tahu apa yang akan dilakukan WFF untuk melenyapkanmu detik itu juga. Aku pemilik gelar world champion, Yuta, kau harus memahami maksud terselubung perusahaan keparat ini!" jelasnya dengan bisikan.

Mereka berdua berada di ruang loker tempat para petarung. Hanya ada mereka di tempat seluas itu, diisi ketegangan menuju sesi ketiga pertarungan dimulai.

"Lalu apa yang kudapat jika aku mengikuti rencanamu?" tanya Yuta setelah meredam emosinya.

"Kau dan aku masih tetap hidup. Aku bisa membantumu pindah dan memalsukan identitas," jawab pria di depan Yuta.

"Lalu keluargaku bagaimana?" lanjut pemuda dengan julukan wolverine itu.

Yang ditanya terdiam sejenak dengan pandangan sendu.

"Sayangnya kau tidak bisa lagi menemui mereka, atau mereka juga akan mati di tangan WFF."

Keheningan berjalan lama setelah pernyataan itu terucap. Yuta berusaha mempertimbangkan pilihan yang menurutnya paling tepat. Penjelasan itu memang benar adanya. Apabila WFF menganggap bahwa Yuta telah mati, maka keluarganya pun tidak boleh mengetahui bahwa dirinya masih hidup. Kontrak mengerikan yang sayangnya juga ikut mengikat keluarganya itu ibarat lingkaran setan.

703Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang